Stasiun Ngabean
Stasiun Ngabean
| ||
---|---|---|
Lokasi |
| |
Koordinat | 7°48′9.536″S 110°21′22.518″E / 7.80264889°S 110.35625500°E | |
Ketinggian | ±100 m | |
Operator | ||
Layanan | Tidak ada layanan. | |
Konstruksi | ||
Jenis struktur | Atas tanah | |
Informasi lain | ||
Kode stasiun |
| |
Sejarah | ||
Dibuka | 21 Mei 1895 | |
Ditutup | 1973 | |
Lokasi pada peta | ||
Stasiun Ngabean (NBN, elevasi ±100 m) merupakan stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta. Stasiun yang letaknya di jalan Wahid Hasyim ini terletak di Daerah Operasi VI Yogyakarta.
Stasiun ini dibangun mulai tahun 1895 dan selesai pada 1912-1919 sebagai pengembangan jalur kereta api lintas Yogyakarta-Sewugalur.[2] Stasiun ini dulu ditutup sejak tahun 1973 karena jalan raya diperlebar dan mobil makin banyak. Stasiun ini dicat ulang menjadi warna biru cerah beberapa tahun yang lalu. Di sekitar situ masih ada bekas-bekas rel dan sinyal.
Stasiun ini dahulu mempunyai jalur cabang menuju Pundong, Bantul. Jalur ini unik karena jalur ini merupakan salah satu dari berberapa jalur KA di Indonesia yang dahulu memakai gauge 1.435 mm. Sayangnya jalur ini dibongkar oleh Pemerintah Jepang selama 3 tahun pendudukan Jepang untuk dipakai membangun jalur KA romusha antara Saketi-Bayah.
Saat ini, kompleks stasiun Ngabean menjadi "terminal" bagi bus pariwisata yang hendak mengantar rombongan ke Kraton Jogja. Persinyalan kereta api masih berupa tipe "Alkmaar" yang sampai sekarang masih dapat kita lihat, antara lain di halaman Kantor Camat Ngampilan dan di pinggir Jalan Letjend Soeprapto. Kini, bangunan stasiun yang bercat biru ini menjadi kantor sekretariat Forum Komunikasi Kawasan Ngabean (FKKN) Yogyakarta.
Galeri
-
Stasiun Ngabean saat kosong.
-
Sinyal keluar bagian selatan, sebelah utara Kantor Camat Ngampilan.
-
Bekas perlintasan sebidang dekat sinyal keluar bagian selatan (sudah terpendam).
-
Plat nama stasiun Ngabean beserta ketinggiannya, +100 m.
-
Sisa roda kereta yang disimpan.
-
Sisa batang rel kereta yang masih utuh; lengkap dengan bantalannya.
-
Bekas wesel di dekat ruang PPKA.
-
Pintu depan stasiun Ngabean.
-
Bus pariwisata parkir di "terminal" Taman Parkir Ngabean.
-
Sisa perlintasan sebidang. Terdapat iklan tembakau terpancang di dekatnya.
-
Sinyal keluar bagian utara, berdiri di trotoar Jalan Letjend Soeprapto.
Referensi
- ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ BPCB Yogyakarta, Kemendikbud: Sejarah Jalur Trem Yogyakarta-Brosot
Pranala luar
- (Indonesia) Team Touring: Bekas Stasiun Ngabean
- (Indonesia) Team Touring: Napak Tilas Jalur Kereta Api Rute Yogyakarta-Palbapang
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
menuju Templat:KAI stations
| Templat:KAI lines | menuju Templat:KAI stations
|
||
Terminus | Templat:KAI lines | menuju Templat:KAI stations
|
7°48′10″S 110°21′23″E / 7.8026492°S 110.3562552°E{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman