Pertunjukan seni
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Seni performa atau Seni penampilan (bahasa Inggris: performance art) merupakan sebuah karya reduksi dari berbagai hal (bentuk, faham, filosofi, teori, pemikiran) yang telah mapan. Seni ini banyak mendobrak benteng-benteng aristokrasi paradigma lama hingga seringkali dicap sebagai karya anomali. Perwujudannya acapkali terlihat ekstrim, radikal bahkan provokatif.
Berbeda dengan seni pertunjukan yang tertata apik, tidak lagi melalui atau pun melahirkan ruang konseptual baru, seni performa adalah seni konsep yang berujud aksi dan melahirkan pemikiran baru. Seni performa berada dalam bidang yang sama sekali lain dengan seni pertunjukan yang produknya lebih artifisial dan sempurna.
Etimologi
Seni perfoma lebih merujuk pada "seni penampilan". Ini lebih konseptual[1] karena menyandang kata ‘seni’ sebagai beban makna tersendiri selain kata 'performance’. ‘Seni’ sebagai institusi tersendiri --kata pertama-- yang menerangkan ‘penampilan’ –kata ke dua-- (yaitu kata benda yang berarti: ‘proses’; ‘cara’; ‘perbuatan’ menampilkan –bertalian dengan prefiks verbal me-) konsep si penampil, bukan sekedar performer/ pelaku dalam performance, tapi ‘performance artist’. Hal ini karena setiap performance belum tentu berbobot seni (misalnya: ‘performance bapak direktur tadi sangat hebat’, atau ‘performance kecepatan mobil itu sungguh prima’).
Itulah mengapa kata seni ditambahkan. Penggunaan kata ’seni’ menerangkan ‘performance’ yang berarti "pertunjukan" secara konvensional. Meski pertunjukan seni dapat saja mengikutsertakan unsur tari, musik, nyanyi dan sebagainya, namun tetap bukan merupakan "seni pertunjukan", karena bukan tarian atau musiknya yang menjadi obyeknya.
Sejarah
Sejarah seni performa meliputi data yang sangat luas hingga ke detil-detilnya, karena satu dan lainnya saling berkaitan dengan berbagai aspek dan situasi yang menyelimutinya di tiap titik. Kumpulan data yang sangat luas ini melahirkan berbagai persepsi dan interpretasi yang beraneka, termasuk persepsi dan interpretasi para penulisnya.
Lihat pula
Kutipan
- ^ Fischer-Lichte, Erika. The Transformative Power of Performance: A New Aesthetics. New York and London 2008, Routledge. ISBN 978-0415458566.
Daftar pustaka
- Encyclopedia, The Columbia/ Performance Art/ Sixth Edition/ 2001
- Carlson, Marvin/ Performance – A Critical Introduction/ London/ 1996
- Soedarsono, R.M./ Metodologi Penelitian/ Seni Pertunjukan dan Seni Rupa/ MSPI/ 1999
- Echols, John M. & Hassan Shadily/ An English – Indonesian Dictionary/ Cornell University/ 1975
- Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Tim/ Kamus Besar Bahasa Indonesia/Edisi 2/ Departemen Pendidikan dan Kebudayaan/ Balai Pustaka/ 1994
- Dictionary, The Lexicon Webster/ Volume 11/The English-Languange Institute of America, Inc./1978
- Chin, Sharon/ An art of action/ StarMag/ Sunday 19 February
- Byrd, Jeffery/ Performance Art/ an encyclopedia of gay, lesbian, bisexual, transgender and queer culture/gltbq, Inc., 1130 West Adams Street, Chicago/ 2002-200
- Goldberg, RoseLee/ Performance – Live Art since 60th/ USA/ 1998
- Listyowati, Atieq SS/ Sejarah Performance Art: Sebuah Introduksi/ AppreRoom/ 2010