Robo-robo
Robo-robo adalah upacara tolak bala oleh masyarakat Kota Mempawah, Kalimantan Barat, Indonesia.[1] Upacara ini digelar pada hari Rabu pekan terakhir bulan Safar, Hijriah.[2]
Sejarah
Pada awalnya acara ini digelar untuk menyambut Opu Daeng Menambon dari Kerajaan Matan (Tanjungpura) di Kabupaten Ketapang ke Kerajaan Mempawah yang dahulu bernama Panembahan Senggaok di Kabupaten Pontianak pada tahun 1737 M atau 1448 H.[3] Opu Daeng Menambon adalah keturunan Kerajaan Luwu, Sulawesi Selatan.[4] Opu Daeng Menambon datang ke Mempawah untuk menyebarkan agama Islam.[3] Selain menyebarkan agama Islam, Opu Daeng Menambon juga meneruskan tahta kerajaan Panembahan Senggaok yang pada saat itu dirangkap oleh sultan di Kerajaan Matan Tanjunpura.[3]
Berlayarnya Opu Daeng Manambon dari Kerajaan Matan Tanjungpura (Kabupaten Ketapang) diiringi sekitar 40 perahu.Saat masuk di Muara Kuala Mempawah, rombongan disambut dengan suka cita oleh masyarakat Mempawah. Penyambutan itu dilakukan dengan memasang berbagai kertas dan kain warna warni di rumah-rumah penduduk yang berada di pinggir sungai. Bahkan, beberapa warga pun menyongsong masuknya Opu Daeng Manambon ke Sungai Mempawah dengan menggunakan sampan. Terharu karena melihat sambutan rakyat Mempawah yang cukup meriah, Opu Daeng Manambon pun memberikan bekal makanannya kepada warga yang berada di pinggir sungai untuk dapat dinikmati mereka juga. Karena saat kedatangannya bertepatan dengan hari Minggu terakhir bulan Syafar, lantas rombongan tersebut menyempatkan diri turun di Kuala Mempawah.Selanjutnya Opu Daeng Manambon berdoa bersama dengan warga yang menyambutnya,mohon keselamatan kepada Allah agar dijauhkan dari bala dan petaka. Usai melakukan doa, kemudian dilanjutkan dengan makan bersama. Prosesi itulah yang kemudian dijadikan sebagai awal digelarnya hari Robo-robo,yang saban tahun rutin dilakukan warga Mempawah, dengan melakukan makan di luar rumah bersama sanak saudara dan tetangga.
Pelaksanaan
Setelah melakukan adzan dan membaca doa tolak bala, masyarkat melakukan ritual buang-buang yang bisanya dilaksanakan selepas dzuhur dengan membuang sesaji di sungai.[3] Sesajian tersebut terdiri atas beras kuning, setanggi, dan bertih.[3] Bertih melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan dan setanggi melambangkan keberkahan.[3] Ritual buang-buang dilaksanakan dengan maksud penghormatan dan pengakuan terhadap sungai dan laut sebagai sumber kehidupan manusia.[3] Setelah ritual tersebut, masyarakat melaksanakan makan saprahan atau makan bersama di halaman depan Istana Amantubillah.[3]
Sekarang, Robo-robo selain digelar untuk menolak bala, juga untuk mengenang hari wafatnya Opu Daeng Menambun.[2] Untuk memeriahkan ritual Robo-robo, masyarakat setempat menggelar hiburan tradisional seperti jepin, tundang atau pantun berdendang, dan lomba perahu bidar serta menampilkan berbagai macam adat dan budaya Melayu Mempawah.[3] Bagi warga di Kalimantan Barat, bisanya memperingati Robo-robo dengan makan bersama keluarga di halaman rumah terutama daerah-daerah yan masih memiliki terikatan dengan Opu Daeng Manambon atau Kerajaan Mempawah .[2]
Berikut adalah prosesi Upacara Adat dan Budaya Robo-Robo,
Senin
- Buang-buang dan gelar adat pelepasan puaka yang berlokasi di Istana Amantubillah
- Kirab pusaka kerajaan yang berlokasi di Benteng Kota Batu
- Tahlil yang berlokasi di Masjid Jami kerajaan
Selasa
- Ziarah akbar makan raja-raja Mempawah, lokasi di Sebukit Rama dan Kompleks Makan Raja-Raja
- Napak tilas Kerajaan Mempawah, lokasi di Istana Amantubillah
- Gelar adat Toana,jamuan kerajaan bersama Sultan/Raja nusantara dan atraksi budaya, lokasi di Istana Amantubillah
Rabu
- Gelar adat syafar bersama Raja Mempawah XII, lokasi Istana di Amantubillah
- Buang-buang kelaut,tepung tawar kapal-kapal nelayan, lokasi di Kuala Mempawah
- Pembukaan gelar adat tradisi Robo-Robo dan Toana, lokasi di Kuala Mempawah
- Penutupan adat tradisi Robo-Robo, lokasi di Istana Amantubillah
Setelah acara seremonial dilaksanakan, acara dilanjutkan dengan acara hiburan rakyat, lomba-lomba, pagelaran budaya dan pasar malam yang biasa nya dilaksanakan selama satu bulan tergantung panitia lokal yang mengurus.
Referensi
- ^ "Upacara Penolak Bala Robo-Robo Digelar di Mempawah". liputan6.com. Diakses tanggal 3 Juni 2013.
- ^ a b c "Tradisi Robo-robo". kidnesia.com. Diakses tanggal 3 Juni 2014.
- ^ a b c d e f g h i "Upacara Robo-robo". kerajaannusantara.com. Diakses tanggal 3 Juni 2014.21.00.
- ^ "Sejarah Robo-Robo". pontianak.web.id. Diakses tanggal 3 Juni 2014.21.00.