Kelapa sawit
nama : herndrik patriona bp : 07112027 nama latin : eleis guineensis
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah Malaysia, namun proyeksi ke depan memperkirakan bahwa pada tahun 2009 Indonesia akan menempati posisi pertama.
Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.
Pemerian botani
Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.
Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa.
Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious diclin) dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan.
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.
Buah terdiri dari tiga lapisan:
- Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
- Mesoskarp, serabut buah
- Endoskarp, cangkang pelindung inti
Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.
Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula).
Syarat hidup
Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan memperngaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.
Tipe kelapa sawit
Kelapa sawit memiliki banyak jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit dibagi menjadi *Dura,
- Pisifera, dan
- Tenera.
Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak pertandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul persentase daging per buahnya dapat mencapai 90% dan kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28%.
Untuk pembibitan massal, digunakan teknik kultur jaringan.
Hasil tanaman
Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.
Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang.
Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90°C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur.
Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos.
Sejarah perkebunan kelapa sawit
Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara pada tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit "Deli Dura".
Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 ha. Pusat pemuliaan dan penangkaran kemudian didirikan di Marihat (terkenal sebagai AVROS), Sumatera Utara dan di Rantau Panjang, Kuala Selangor, Malaya pada 1911-1912. Di Malaya, perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang Tenmaran, Kuala Selangor menggunakan benih dura Deli dari Rantau Panjang. Di Afrika Barat sendiri penanaman kelapa sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1911.
Hingga menjelang pendudukan Jepang, Hindia Belanda merupakan pemasok utama minyak sawit dunia. Semenjak pendudukan Jepang, produksi merosot hingga tinggal seperlima dari angka tahun 1940.[1]
Usaha peningkatan pada masa Republik dilakukan dengan program Bumil (buruh-militer) yang tidak berhasil meningkatkan hasil, dan pemasok utama kemudian diambil alih Malaya (lalu Malaysia).
Baru semenjak era Orde Baru perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi alternatif.
Beberapa pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun Botani Bogor hingga sekarang masih hidup, dengan ketinggian sekitar 12m, dan merupakan kelapa sawit tertua di Asia Tenggara yang berasal dari Afrika.
lokal : Kelapa sawit
Taksonominya.... Kingdom : Plantae divisio : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arecales Familia : Arecaceae Genus : Elaeis Spesies : Elaeis guineensis Deskripsi Morfologi Kelapa sawit Daun Seperti tanaman palma lainnya, daunnya merupakan majemuk. Daun berwarna hijau tua dan pelapah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. bentuk daunnya termasuk majemuk menyirip, tersusun rozet pada ujung batang. Pelepah sawit Pelepah sawit meliputi helai daun, setiap satunya mengandungi lamina dan midrib, racis tengah, petiol dan kelopak pelepah. Lai daun berukuran 55 sm hingga 65 sm dan menguncup dengan lebar 2.5 sm hingga 4 sm. Ada dua jenis bentuk kedudukan lai daun dalam Elaeis oleifera. Setiap pelepah mempunyai lebih kurang 100 pasang lai daun. Bilangan pelepah yang dihasilkan meningkat sehingga 30 hingga 40 ketika berumur tiga hingga empat tahun dan kemudiannya menurun sehingga 18 hingga 25 pelepah. Stomata atau rongga terbuka untuk menerima cahaya dalam proses fotosintesis wujud pada permukaan lai daun. Pelepah matang berukuran hingga 7.5 sm dengan petiol lebih kurang satu perempat daripada panjang pelepah serta mempunyai duri. Pelepah sawit tersusun dalam bentuk pusaran yang mana setiap satu pusaran bagi setiap lapan pelepah Batang Batang tanaman diselimuti bekas pelapah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa. Akar Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi. Bunga Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar. Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan Buah Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya. Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 persen perikarp dan 20 persen buah yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam perikarp sekitar 34 - 40 persen. Buah terdiri dari tiga lapisan: • Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin. • Mesoskarp, serabut buah • Endoskarp, cangkang pelindung inti Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. berdasarkan tebal tipisnya tempurung, kelapa sawit dibedakan menjadi 4, yaitu : • Macrocarya, yaitu kelapa sawit yang memiliki tempurung sangat tebal, yaitu + 5 mm • dura, yaitu kelapa sawit yang memiliki tempurung tebal, yaitu sekitar 3 - 5mm • tanera, yaitu kelapa sawit yang memiliki tebal tempurung sedang, yaitu sekitar 2 - 3 mm • pisifera, yaitu kelapa sawit yang memiliki tebal tempurung tipis. Gambaran anatomi Elaeis guineensis
Anatomi daun berkas pengangkutnya menyebar. epidermis tidak mengalami deferensiasi menjadi sel yang panjang atau pendek, mengandung silica. Stomatanya sebagian besar tetracytic. Jaringan Mesofilnya mengandung kristal kalsium oksalat. Jaringan mesofilnya biasanya berbentuk kristal atau prisma. Pada berkas pengangkut daun minor, tidak ditemukan sel pengangkut floem. terdapat berkas pengangkut, dinding sel "scalariform".
Anatomi Batang pada batang tidak terdapat kambium, tetapi tersusun dari jaringan parenkim. batang juga tersusun dari berkas pengangkut xilem, yang susunannya sederhana dan "scalariform". susunan dinding selnya juga sederhana.
Anatomi akar susunan xilem akar dan dinding selnya sederhana.
(anatomi tumbuhan ini secara rinci belum diketahui) Tentang fisiologinya....
Kelapa sawit ini melakukan reaksi sintesis C3 untuk membentuk glukosa. Pada sintesis C3 ini terjadi reaksi fiksasi CO2. Fiksasi ini menggabungkan CO2 dengan sebuah molekul akseptor karbon. Dalam sintesis C3 ini, CO2 difiksasi ke gula yang mengandung 5 atom karbon, yaitu gula ribulosa bifosfat ( RuBP ) oleh enzim karboksilase RuBP ( rubisko ), dan akan membentuk molekul yang terdiri dari 6 atom karbon. molekul berkarbon 6 ini sifatnya tidak stabil, sehingga begitu terbentuk akan segera terpisah menjadi 2 molekul fosfogliserat ( PGA ). PGA ini merupakan karbohidrat yang mempunyai 3 atom karbon, maka sintesis ini disebut dengan sintesis C3. reaksi yang terjadi dalam sintesis ini adalah : RuBP + CO2 → 2PGA
Proses fiksasi CO2 ini berlangsung spontan dan tidak memerlukan energi dari reaksi cahaya, karena 2 molekul PGA yang terbentuk mengandung energi yang lebih kecil daripada 1 molekul RuBP. maka untuk mensintesis molekul berenergi tinggi, maka diperlukan energi dan elektron dari ATP dan NADPH hasil reaksi terang untuk mereduksi setiap PGA yang berubah menjadi fosfogliseraldehida ( PGAL ). Dari 2 molekul PGAL, dapat terbentuk 1 molekul glukosa.
Pada siklus calvin, terjadi pembentukan glukosa yang disertai dengan regenerasi RuBP. satu molekul CO2 yang tercampur menjadi 6 molekul CO2. Setelah 6 molekul CO2 bergabung dengan 6 molekul RuBP, akan dihasilkan 1 molekul glukosa dan 6 molekul RuBP untuk membentuk siklus calvin kembali.
Kandungan bahan Kimia yang ada dalam kelapa sawit
minyak kelapa sawit kaya akan karoten, yang dapat mencegah kekurangan vitamin A di hati. Setiap 100 g buah kelapa sawit 540 calories, 26.2 g H2O, 1.9 g protein, 58.4 g lemak, 12.5 g total karbophidrat, 3.2 g serat, 1.0 g ash, 82 mg Ca, 47 mg P, 4.5 mg Fe, 42,420 ug ß-carotene equivalent, 0.20 mg thiamin, 0.10 mg riboflavin, 1.4 mg niacin, and 12 mg asam ascorbic. minyak kelapa sawit mengandung, per 100 g, 878 kalori, 0.5% H2O, 0.0% protein, 99.1% fat, 0.4 g total karbohidrat, 7 mg Ca, 8 mg P, 5.5 mg Fe, 27,280 ug ß-carotene equivalent, 0.03 mg riboflavin, dan sedikit thiamin. komposisi lemak dalam minyak adalah 0.5-5.9% myristic, 32.3-47.0 palmitat, 1.0-8.5 stearat, 39.8-52.4 oleat, and 2.0-11.3 linoleat. komponen dari gliserida adalah oleodipalmitins (45%), palmitodioleins (30%), oleopalmatostearins (10%), linoleodioleins (6-8%), dan banyak mengandung gliserda jenuh, tripalmatin dan diapalmitostearin (6-8%). Kegunaan...?? Kelapa sawit ini dapat diambil minyaknya, minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditi ekspor Indonesia. oleh karena itu, kelapa sawit banyak dikembangbiakkan. minyak kelapa sawit adalah lemak semi padat yang mempunyai komposisi tetap. Di Indonesia, daerah penanaman kelapa sawit terdapat di Jawa Barat ( Lebak dan Tangerang ), Lampung, Riau, Sumatra Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Minyak sawit dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit ( palm kernel oil ) dan sebagai hasil sampingnya adalah bungkil inti kelapa sawit ( palm kernel meal atau pellet ). Bungkil inti kelapa sawit adalah inti kelapa sawit yang telah mengalami proses ekstraksi dan pengeringan. Selain itu, kelapa sawit ini juga sebagai sumber vitamin A dan B di berbagai negara berkembang. MInyak kelapa digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun dan lilin dan masih banyak lagi, misalkan untuk bahan baku margarin dan minyak goreng.sering juga digunakan pada industri pengalengan, melindungi permukaan besi sebelum kaleng tersebut siap pakai untuk menjaga kebersihannya. minyak sawit juga digunakan dalam industri tekstil dan industri karet.minyak sawit juga digunakan dalam pembuatan ice cream dan mayonnaise. Daftar Pustaka : http://ms.wiki-indonesia.club/wiki/sawit http://delta-intkey.com/angio/www/palmae.htm Citrosupomo, Gembong, 1994, Taksonomi Tumbuhan Obat - Obatan, 444 - 445, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S0101-31222003000100007&script=sci_arttext http://www.montosogardens.com/areca_catechu.gif http://www.hort.purdue.edu/newcrop