Lompat ke isi

Alprazolam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 November 2019 08.41 oleh Lylla08 (bicara | kontrib)

Alprazolam merupakan obat golongan Benzodiazepin dengan nama kimia 8-Kloro-1-metil-6-fenil-4H-s-triazolo[4,3- a][1,4] benzodiazepine, diklasifikasikan sebagai Psikotropika golongan IV.[1] Alprazolam sering digunakan sebagai terapi pada gangguan cemas, serangan panik, dan kecemasan yang disebabkan oleh depresi. Obat ini bekerja pada kompleks reseptor GABAA-Benzodiazepin yang terdapat di sistem saraf pusat, sehingga menimbulkan efek inhibisi atau efek menenangkan.

Alprazolam diabsorpsi dengan baik pada pemberian oral dengan bioavailabilitas 90%. Puncak konsentrasi plasma dicapai dalam waktu 1 sampai 2 jam. Alprazolam dimetabolisme di hepar dan di ekskresikan melalui urin. Kerja Alprazolam dipengaruhi faktor-faktor seperti fungsi hati dan ginjal, kebiasaan merokok, usia, jenis kelamin, dan kegemukan.[2]

Menurut kategori Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Alprazolam dan golongan Benzodiazepin yang lain dimasukkan kategori D. Pemberian pada kehamilan trimester pertama meningkatkan risiko malformasi kongenital. Penggunaan Alprazolam pada ibu menyusui dapat menyebabkan sindrom putus obat dan mengantuk pada bayi.[3]

Pemberian jangka panjang disesuaikan dengan derajat depresi dan efek samping penggunaan. Efek samping yang sering muncul diantaranya mulut kering, kelelahan, amnesia, hipersensitivitas, iritabilitas, mengantuk, depresi, sakit kepala, konstipasi, dan diare.[4]

Sediaan Alprazolam berupa tablet dengan dosis 0,25 mg, 0,5 mg, 1 mg, 2 mg, dan 3 mg dengan berbagai merek dagang, diantaranya Actazolam, Alganax, Alprazolam, Atarax, Calmlet, Frixitas, Psynax, Xanax, Zolastin, dan Zyprax.[5][6]

Referensi

  1. ^ "PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN PENGGOLONGAN PSIKOTROPIKA | e-Library DPRD Jawa Tengah". elibrary.dprd.jatengprov.go.id. Diakses tanggal 2019-11-13. 
  2. ^ "NCBI". reference.medscape.com. Diakses tanggal 2019-11-13. 
  3. ^ Ait-Daoud, Nassima; Hamby, Allan Scott; Sharma, Sana; Blevins, Derek (2018). "A Review of Alprazolam Use, Misuse, and Withdrawal". Journal of addiction medicine. 12 (1): 4–10. doi:10.1097/ADM.0000000000000350. ISSN 1932-0620. PMC 5846112alt=Dapat diakses gratis. PMID 28777203. 
  4. ^ Chen, Tzu-Ting; Ko, Chih-Hung; Chen, Shao-Tsu; Yen, Chia-Nan; Su, Po-Wen; Hwang, Tzung-Jeng; Lin, Jin-Jia; Yen, Cheng-Fang (2015-11-01). "Severity of alprazolam dependence and associated features among long-term alprazolam users from psychiatric outpatient clinics in Taiwan". Journal of the Formosan Medical Association. 114 (11): 1097–1104. doi:10.1016/j.jfma.2014.04.004. ISSN 0929-6646. 
  5. ^ "ALPRAZOLAM | PIO Nas". pionas.pom.go.id. Diakses tanggal 2019-11-13. 
  6. ^ "Xanax, Niravam (alprazolam) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more". reference.medscape.com. Diakses tanggal 2019-11-13.