Dalida
Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. (April 2019) |
Dalida ONLH OC CC ON OMRI | |
---|---|
Lahir | Iolanda Cristina Gigliotti 17 Januari 1933 Kairo, Kerajaan Mesir |
Meninggal | 3 Mei 1987 Paris, Prancis | (umur 54)
Sebab meninggal | Overdosis Bunuh Diri dengan meminum Pil Tidur |
Tempat pemakaman | Montmartre Cemetery, Paris |
Monumen | Dalida tomb Bust at Place Dalida |
Nama lain | Dalila Yolanda Gigliotti |
Pekerjaan |
|
Gelar | Miss Egypt 1954 |
Suami/istri | Lucien Morisse
(m. 1961; c. 1962) |
Pasangan | Jean Sobieski (1961–1963) Luigi Tenco (1966–1967) Richard Chanfray (1972–1981) |
Kerabat | Orlando (Saudara) |
Penghargaan | Full list |
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen | Vocals, tambourine |
Tahun aktif | 1956–1987 |
Label | |
Artis terkait | |
Situs web | www |
Tanda tangan | |
|
Iolanda Cristina Gigliotti (Italia: [joˈlanda kriˈstiːna dʒiʎˈʎɔtti]; 17 Januari 1933 – 3 Mei 1987), lebih dikenal sebagai Dalida (bahasa Arab Mesir: داليدا) merupakan seorang aktris dan penyanyi berkebangsaan Prancis, ia dilahirkan di Mesir dan orangtuanya berasal dari Italia. Ia memenangkan kontes kecantikan Miss Egypt pada tahun 1954 dan memulai karier tarik suaranya pada tahun 1956 yang berlangsung selama 31 tahun, menjual 170 juta album dan single di seluruh dunia. Ia meninggal karena bunuh diri pada tahun 1987 dan dimakamkan di Pemakaman Montmartre.
Kehidupan Awal
Masa Kecil di Kairo
Dalida terlahir dengan nama Iolanda Cristina Gigliotti di Kairo, Kerajaan Mesir pada tanggal 17 Januari 1933. Kedua orangtuanya, Pietro Gigliotti (1904–1945) dan Filomena Giuseppina (née D’Alba, 1904–1971) berasal dari Serrastretta, Calabria, Italia.[1] Pietro mempelajari musik di sekolah dan bermain biola di bar; Giuseppina adalah seorang penjahit.[2]
Dikarenakan mereka sulit untuk mencari nafkah di kampung halaman, Pasangan muda ini hijrah ke distrik Shubra, Kairo pada tahun dimana mereka menikah dan melahirkan anak yaitu Orlando (1928-1992), Iolanda, dan adiknya, Bruno (Lahir pada tahun 1936). Keluarga ini telah menjadi mapan di lingkungan sekitarnya. Selain penghasilan dari pekerjaan Giuseppina, status sosial mereka diuntungkan ketika Pietro menjadi seorang Concertmaster di Khedivial Opera House Kairo, dan keluarganya membeli rumah dua lantai.[3]
Pada usia 10 bulan, Iolanda terkena infeksi mata dan harus mengenakan perban selama 40 hari. Ayahnya memainkan musik Ninabobo dengan biola untuk menenangkannya. Dia menjalani operasi mata antara usia tiga dan lima tahun. Dia harus mengenakan kacamata pada saat mengeyam sekolah dasar, di mana dia diintimidasi, dia kemudian mengenang: "Aku sudah cukup, aku lebih suka melihat dunia dalam keadaan kabur daripada memakai kacamata, jadi aku melemparkannya melalui jendela." Iolanda adalah seorang murid di Scuola Tecnica Commerciale Maria Ausiliatrice, sebuah sekolah Katolik Italia yang berlokasi di Shubra utara.
Pada tahun 1940, pasukan Sekutu membawa ayahnya dan orang-orang Italia lainnya dari markas mereka ke kamp penjara Fayed di gurun dekat Kairo. Ketika Pietro dibebaskan pada tahun 1944, ia kembali ke rumah sebagai orang yang sama sekali berbeda, begitu kejam sehingga Iolanda dan anak-anak lain di lingkungan itu takut kepadanya. Dia kemudian ingat, "Aku membencinya ketika dia memukulku, aku membencinya terutama ketika dia memukul ibu dan saudara laki-lakiku. Aku ingin dia mati, dan dia melakukannya." Iolanda berusia dua belas ketika Pietro meninggal karena menderita Tumor otak pada tahun 1945. Trauma itu memengaruhi pencariannya akan pasangan pria seumur hidupnya.
Masa Modeling, Akting, dan Putri Mesir 1954
Di masa remajanya, Iolanda mengembangkan minat dalam akting karena pekerjaan pamannya sebagai proyektor untuk bioskop lokal, dan sering berpartisipasi dalam pertunjukan sekolah di akhir semester, menjadi populer di lingkungan itu. Dia lulus pada tahun 1951, tetapi akhirnya mulai bekerja sebagai juru ketik di sebuah perusahaan farmasi pada tahun yang sama. Sementara dituntut bekerja untuk membantu keuangan keluarganya, Iolanda masih memiliki ambisi akting saat ia terus mencari peluang untuk mencapai impiannya. Tidak lama kemudian, sahabatnya Miranda memperkenalkannya kepada Miss Ondine, sebuah kontes kecantikan Kairo skala kecil yang ia ikuti dengan dua syarat: menjadi yang kedua dan tidak boleh memberi tahu Ibunya, Giuseppina. Ketika Iolanda memenangkan hadiah kedua dan runner-up kedua Miranda, mereka secara tak terduga difoto dan muncul di surat kabar Le journal d'Égypte dan Le progrès Égyptien. Hari berikutnya ketika Giuseppina tahu, dia dengan paksa memotong rambut Iolanda. Akhirnya, ibunya menyerah pada prinsip-prinsipnya dan Iolanda meninggalkan pekerjaannya untuk mulai menjadi model bagi Donna, sebuah rumah mode terkenal yang berbasis di Kairo. Pada hari ulang tahunnya yang ke 21, Giuseppina memberinya dukungan untuk ikut serta dalam kompetisi Putri Mesir 1954. Diadakan selama musim semi di salon L'Auberge des Pyramides, ia membuat sensasi dengan muncul memakai bikini bermotif panther. Para juri memujinya dan Iolanda memenangkan gelar, secara otomatis menjadi wakil Mesir pada Miss World 1955 di London.[4]
Karena pemilihan dihadiri oleh tiga sutradara film, kemenangannya membuka pintu untuk bermain dalam Perfilman Mesir; Marco de Gastyne mengajaknya untuk bermain dalam film The Mask of Tutankhamun (1954) dan Niazi Mostafa menjadikannya Pemeran Utama dalam film A Glass and a Cigarette (1954),[5] dimana poster tersebut menyebut nama panggungnya sebagai Dalila karena, seperti yang dia jelaskan pada tahun 1968, "itu adalah nama yang sangat sering di Mesir dan aku menyukainya."[6] Tawaran ketiga adalah kontrak periode yang lebih panjang oleh produser film Mesir yang ditolaknya setelah Gastyne menyarankannya untuk mencoba peruntungannya di Paris. Dengan demikian, Dalila juga memutuskan untuk tidak mewakili Mesir pada Miss World 1955, tetapi Mesir tidak ikut bersaing pada tahun disebabkan oleh Krisis Suez.[7][8]
Pindah ke Paris, dan Penentuan Permainan Dadu 421
Pada Tanggal 25 Desember 1954, Dalila meninggalkan Mesir menuju Prancis.[9] Tempat tinggal pertamanya adalah sebuah kamar di apartemen teman Gastyne, impresario Vidal. Dia bertemu dengan sejumlah sutradara, mengikuti audisi untuk peran film, tetapi gagal setiap kali. Vidal memindahkannya ke apartemen yang lebih kecil di mana tetangga pertamanya adalah Alain Delon (yang saat itu masih belum dikenal oleh masyarakat luas), yang tinggal bersama pasangannya dengan hubungan singkat.[10]
Kesulitan Dalila dalam menemukan pekerjaan akting sepanjang tahun 1955 membuatnya mencoba menyanyi. Vidal memperkenalkannya kepada Roland Berger, seorang teman dan profesor yang setuju untuk memberinya pelajaran menyanyi 7 hari per minggu dengan harga yang murah. Dia sangat keras dan terbiasa berteriak, dengan Dalila meresponnya lebih keras.[11] Pelajaran mereka terkadang berakhir dengan membanting pintu, tetapi ia selalu kembali keesokan harinya. Melihat kemajuannya, Berger mengajak dia untuk tampil di kabaret terkenal Le Drap d'Or di Champs-Élysées, di mana dia ditemukan bakatnya oleh Jacques Paoli, direktur kabaret terkenal lainnya La Villa d'Este.[12] Paoli mengikutinya untuk serangkaian pertunjukan yang terbukti populer, dan Dalila menerima perhatian pertamanya di depan publik di Prancis di antaranya adalah Bruno Coquatrix, direktur Olympia, yang secara khusus mengundangnya untuk tampil di kontes nyanyiannya Les Numéros 1 de demain. Di tahun-tahun mendatang, Coquatrix berkata: "Suara penuh warna dan volume, dan memiliki semua yang disukai pria: kelembutan, sensualitas, dan erotisme." Dalila juga terlihat oleh penulis dan penulis skenario Alfred Marchard yang menyarankan untuk mengubah namanya menjadi Dalida: "Nama Panggungmu terlalu mirip dengan film Samson dan Dalila dan itu tidak akan membantu meningkatkan popularitasmu. Mengapa engkau tidak mengganti huruf kedua 'l' dengan 'd', seperti Tuhan sang ayah?" [note 1] Dia kemudian menyetujui nama tersebut.[13]
Pada 9 April 1956, Dalida berpartisipasi dalam kontes menyanyi Les Numéros 1 de demain, menampilkan Etrangère au Paradis. Sebelum kompetisi, Eddie Barclay, pemilik rumah produksi terbesar di Perancis, Barclay, dan Lucien Morisse, direktur artistik stasiun radio yang baru didirikan Europe n° 1, bertemu di Bar Romain (sekarang Petit Olympia) dan membahas apa yang harus dilakukan pada malam itu. Barclay ingin menonton film, sedangkan Morisse ingin menghadiri kompetisi, yang diadakan di Olympia, yang saat itu merupakan venue terbesar di Paris. Mereka menyelesaikan perselisihan mereka dengan memainkan 421, permainan dadu, yang dimenangkan Morisse.[14] Bersama dengan teman mereka Coquatrix, mereka sangat terkesan setelah Dalida memenangkan kontes dan mengatur pertemuan dengannya. Peristiwa itu kemudian diabadikan dalam biografi dan buku-buku, dan dianggap sebagai takdir bagi karier Dalida. Ketiga pria itu memainkan peran besar dalam mengembangkan kariernya.[15]
Karier
1956–1959: Keberhasilan Komersial dan Terkenal
Kontrak Pertama dan Kesuksesan Bambino
Setelah pertunjukan di Les Numéros 1 de demain, Lucien menyerahkan kartu namanya ke Dalida untuk bertemu di kantornya sesegera mungkin, yang dia terima tanpa ragu-ragu. Beberapa hari kemudian, di lantai dua gedung di 26 rue François ler, dia menyanyikan lagu Barco Negro, yang baru-baru ini di populerkan oleh Amália Rodrigues, menyenandungkan bait acappella dan mengetuk ujung jari di sudut meja Morisse. Dengan rasa puas, Lucien Morisse menuntut lebih banyak pekerjaan untuk menutupi kekurangan dengan mengikuti audisi baru di depan Eddie Barclay secara langsung.[16] Pada tanggal 2 Mei 1956 di kantor Barclay di 20, Rue de Madrid, Dalida menandatangani kontrak pembaharuan selama satu tahun, dengan persentase sederhana pada rekor penjualan, dengan janji untuk meningkatkannya jika keberhasilan yang diharapkan tercapai.[17] Sementara Morisse bertanggung jawab untuk promosi radio, Coquatrix telah mengembangkan strategi untuk mencapai bagian utama. Dia berencana untuk mempromosikannya melalui serangkaian konser, termasuk dua konser di Olympia, dua minggu di Bobino, dan tur provinsi.
Lagu pertamanya "Madonna" direkam pada bulan Juni dan pertama kali dirilis pada bulan Agustus dengan tiga lagu lainnya dalam format Piringan EP. "Madonna" pertama kali diperdengarkan melalui Radio Europe n°1 pada tanggal 28 Agustus 1956, dimana penampilan pertama Dalida di Radio.[18] Rekaman tersebut mencapai kesuksesan yang cukup dan diikuti oleh single kedua EP Le Torrent sebulan kemudian yang menerima sambutan yang sama-sama menggembirakan. Dalida terus tampil live sepanjang akhir tahun 1956, sementara promotornya bekerja mengembangkan lagu yang akan membuatnya menjadi bintang; Morisse meminta penulis lirik Jacques Larue untuk menulis versi bahasa Prancis "Guaglione", lagu pemenang Festival di Napoli yang ke lima, yang akan menjadi "Bambino".[18]
Bambino dirilis pada awal Desember hanya sebagai promo tunggal, tetapi dengan cepat menerima minat publik lebih dari semua rekaman sebelumnya, Morisse mulai sangat mempromosikannya dan ditempatkan sebagai judul lagu untuk album debut Dalida "Son nom est Dalida" yang dikeluarkan oleh akhir bulan yang sama.[19] Album ini kemudian diikuti dengan Single ketiga berjudul "Bambino". Setelah debut di nomor tujuh pada Januari 1957,[20] Bambino mencapai nomor satu dan kemudian menjadi yang paling laris dan salah satu hit standar pop paling populer di tahun 50-an di Perancis, Belgia, Kanada, dan Swiss. Saat lagu tersebut menyalip lagu Doris Day "What's Will Be, Will Be" dari puncak tangga lagu Prancis,[21] wanita mulai meniru dandanan Dalida, menghasilkan ledakan penjualan Rimel, sementara para pria melihatnya dalam bakatnya, sensualitas dan keseksian. Coquatrix kemudian menamainya "simbol seks pertama dari sebuah lagu".[22] "Bambino" adalah single Dalida nomor satu pertama, dan hingga 1957, lagu tersebut memegang rekor memuncaki tangga lagu terlama berjalan dalam sejarah dunia, dengan total 39 minggu berturut-turut.[23] Hal itu membuat Dalida menjadi bintang semalam dan mendapatkan cakram emas pertamanya, penghargaan yang pertama kali diterima oleh seorang wanita, pada 19 September 1957 dengan penjualan lebih dari 300.000 Keping.[18] Karena industri musik Prancis masih berlatar belakang, "Bambino" dideskripsikan pada tahun 2007 oleh Bertrand Dicale dari Le Figaro sebagai; "sebuah peluncuran yang mengumumkan apa yang akan terjadi dalam beberapa dekade mendatang ... awal dari zaman yang benar-benar modern di mana penyanyi lebih penting daripada lagu".[24] Dari Promosi single tersebut pada awal 1957, Dalida juga membuat penampilan TV pertamanya, dan kontraknya segera diperpanjang selama empat tahun.[25] Kemudian dia juga menerima kritik pertamanya dari seorang jurnalis: "Di atas panggung, Dalida muncul dalam keindahan dan kehangatan, disorot oleh presentasi ketenangan yang ekstrim."[note 2][22]
Konser Olympia pertama, kesuksesan terbaru dengan Gondolier, Tur Musik dan Kembali ke film
Pada malam tanggal 27 Februari 1957, Dalida mengadakan konser pertamanya di Olympia, sebagai pembuka untuk Charles Aznavour, dan disambut secara luas.[26] Kemudian, pada bulan April, dia tampil dalam serangkaian konser selama dua minggu yang sukses di Bobino, dan pada musim panas sebuah klub penggemar didirikan, Klub tersebut yang pertama kali ditujukan untuk artis wanita.[27][28] Selama pertunjukan berlangsung, kesuksesan Bambino yang berkepanjangan hingga akhir 1957 diikuti dengan rekaman baru seperti Miguel, dan Tu n'as pas très bon caractère yang akhirnya menggantikan Bambino sebagai nomor satu di Prancis pada bulan Oktober.[29] Dalida kembali ke Olympia pada bulan September sebagai pembuka konser untuk Gilbert Bécaud, ketika Olympia yang baru direnovasi muncul untuk pertama kalinya dengan tanda tulisan timbul neon berwarna merah. Simbol ikon masa depan aula, Bécaud dan Dalida menjadi dua Penyanyi pertama yang muncul di dalamnya.[30] Setelah kesuksesan keduanya di sana, Dalida merilis album keduanya Miguel dan kembali ke studio pada pertengahan Oktober untuk merekam, apa yang menjadi salah satu standar lamanya, Histoire d'un amour. Tetap di posisi sepuluh besar selama delapan bulan, itu membuat Dalida mendapatkan Penghargaan Piringan emas kedua.[31]
Eksperimen Dalida dengan eksotika menghasilkan "Gondolier", yang dirilis pada Natal tahun 1957. Untuk lagu eksotika dengan vokal yang ditekankan, Dalida menampilkan penampilannya TV di mana, sambil membayangkan berlayar di gondola, tali bahu pada pakaiannya terjatuh.[32] Kemunculan kembali video pada tahun 1970-an membuat momen itu menjadi terkenal, dan publik mulai menganggapnya sebagai ikonik karena Dalida berani melakukan hal seperti itu di televisi selama masa-masa masyarakat konvensional.[33] Namun demikian, "Gondolier" memulai debutnya pada nomor satu di tangga lagu Prancis dan Kanada di mana ia menghabiskan empat bulan, tetap di atas Tangga Lagu Top 20 selama hampir setahun dan menjadi hit terbesarnya sejak "Bambino".[23] Sisi B lagu Pardon juga terbukti populer, mencapai nomor satu di Kanada.[34] Kemudian Dalida juga mulai tampil lebih sering di Perancis, Belgia dan Luksemburg.
Pada akhir April 1958, seorang produser radio mendengarkan rekaman Dalida "Dans le bleu du ciel bleu" di studio Hoche Barclay di Paris. Segera meminta salinan rekaman itu dan menyiarkannya, stasiun radio dipenuhi oleh panggilan telepon dari orang-orang yang meminta nomor piringan dan kapan akan tersedia.[35] Ketika lagu itu menggantikan "Gondolier" sebagai nomor satu di Prancis, Dalida mencetak rekor chart lagu Prancis yang masih berjalan dengan lima lagu secara bersamaan di top sepuluh besar.[note 3][36] Kesuksesan tersebut diikuti dengan penerimaan penyanyi RMC pada tahun itu, yang kemudian dimenangkannya selama enam tahun berturut-turut.[37] Pada bulan Juni ia memulai tur "TDF avec Dalida 58" pertamanya (Tour de France with Dalida); penampilan harian di kota panggung Tour de France 1958, yang dia ulangi beberapa kali dalam beberapa dekade mendatang. Kemudian dia juga tampil di Aljazair selama musim panas, menghibur tentara Prancis yang berperang di Perang Aljazair, dan mengadakan serangkaian pesta baru di Prancis dan Belgia yang berakhir secara teratur dengan penandatanganan untuk penggemar selama dua jam.[38] Selama musim panas, Dalida merilis album ketiganya Gondolier, dan juga merekam beberapa lagu baru seperti "Je pars, Aïe mon cœur" dan "Les Gitans"; semua penjualannya berhasil mendapatkan Penghargaan Piringan emas. Dengan lagu Je pars, Dalida memulai musik rock 'n' roll Prancis dan juga membuka jalan bagi artis rock asing untuk memasuki pasar, seperti Paul Anka.[39]
Pada akhir 1958, Dalida kembali ke film untuk peran pertama di layar selama empat tahun hiatus, dia memainkan peran pendukung sebagai mata-mata berkamuflase penyanyi dalam film misteri Rapt au deuxième bureau. Beberapa bulan kemudian, dia muncul bersama Eddie Barclay dalam film Brigade des mœurs, keduanya membintangi diri mereka sendiri. Kedua film B ini juga digunakan untuk mempromosikan tiga lagunya "Inconnue mon amour", "L'amour chante", dan "Aime-moi", dan dirilis masing-masing pada bulan September 1958 dan Maret 1959.[40][41]
Pada 9 Oktober, ia kembali tampil di Bobino, kali ini selama tiga minggu sebagai pemain utama, di mana ia mempromosikan rilis terbarunya "Du moment qu'on s'aime", yang memuncak pada tangga lagu pada minggu yang sama, dan "come prima". Memuncaki tangga lagu pada Januari 1959, dimana masih dalam suasana musim dingin, Lagu "Come prima" terbukti menjadi lagu liburan utama bagi Prancis dan Belgia, karena Dalida terlihat mempromosikannya di televisi yang bertemakan nuansa Natal.[23] Rekaman sisi B, Lagu "Si je pouvais revivre un jour ma vie" juga meraih kesuksesan di puncak tangga lagu Kanada.[34] Menurut penulis biografinya Catherine Rihoit, penampilan langsung di televisi "membawanya ke mata publik, mempertahankan posisinya sebagai penyanyi favorit dari semua kelompok umur penonton Perancis", dan menandai era akhir acara televisi tahun 50-an.[28] Pada tanggal 26 Desember 1958, Dalida berada di New York bersama Morisse di mana mereka bertemu Norman Granz, impresario Amerika Ella Fitzgerald, yang mengundangnya ke Hollywood dan menawarkan kontrak lima belas tahun untuk memulai karirnya di AS. Dia dengan cepat menolak tawaran itu, mengatakan bahwa dia ingin fokus pada karir musiknya di Prancis di mana dia sudah terkenal dan nyaman dengan basis penggemarnya.[22]
"Am tag als der regen kam" dan pengakuan internasional; penyanyi terlaris di Eropa
Penampilan lainnya
Biografi
- Dalida, by Michel Delain, Éditions de l'Heure, 1962. (Prancis)
- Dalida, La gloire et les larmes, by Pascal Sevran, 1976. (Prancis)
- 25 ans de triomphe, by Christian Page, Delmas Éditeur, 1981. (Prancis)
- Dalida, by Christian Page, Têtes D'affiche, 1982. (Prancis)
- Dalida, mon amour, by Anne Gallimard and Orlando, Édition NRJ, 1984. ISBN 978-2-908070-01-9. (Prancis)
- Lorsque l'amour s'en va, by Catherine Benoît Sévin, Michel Lafon, 1987; Carrere, 1989. ISBN 978-2-908070-01-9. (Prancis)
- Dalida, mon amour, by Anne Gallimard and Orlando, Édition NRJ, 1989. ISBN 978-2-908070-01-9. (Prancis)
- Dalida mon amour, by Orlando, Hachette Littérature, 1991. ISBN 978-2-7382-0362-5. (Prancis)
- Dalida, Histoire d'une femme, by Jean-François Josselin and Jeff Barnel, Jean-Claude Lattès, 1994. ISBN 978-2-7096-1450-4. (Prancis)
- Les larmes de la gloire, by Bernard Pascuito, Éditions Michel Lafon, 1997. ISBN 978-2-84098-301-9. (Prancis)
- Dalida, by C. Daccache, Éditions Vade Retro, 1998. ISBN 2-909828-51-4 and ISBN 978-2-909828-51-0. (Prancis)
- Dalida: Mon frère, tu écriras mes mémoires, by Catherine Rihoit, Plon, 1998. (Prancis)
- Dalida, by Catherine Rihoit, Omnibus, 1998. ISBN 978-2-259-00083-3. (Prancis)
- Star pour toujours, by Julie Thamin, Gep, 2000. (Prancis)
- Dalida: Entre violon et amour, by Isaline, Éditions Publibook, 2002. ISBN 978-2-7483-2629-1. (Prancis)
- Du Nil à la scène, Jacques Brachet, Éditions Va bene and Éditions de la courtine, 2001, 2002. ISBN 2-913483-36-4. (Prancis)
- Dalida: Une oeuvre en soi, by Michel Rheault, Nota Bene, 2002. ISBN 2-89518-111-X. (Prancis)
- Luigi Tenco. Vita breve e morte di un genio musicale, by Aldo Fegatelli Colonna, A. Mondadori, 2002. ISBN 88-04-50087-5 and ISBN 978-88-04-50087-2. (Italia)
- Ciao, ciao bambina, by Henri-Jean Servat and Orlando, Éditions Albin Michel, 2003. ISBN 978-2-226-14298-6. (Prancis)
- Dalida, by Catherine Rihoit, Plon, re-published 2004. ISBN 978-2-259-20180-3. (Prancis)
- D'une rive à l'autre, by David Lelait, Payot, 2004. ISBN 978-2-228-89904-8. (Prancis)
- L'argus Dalida: Discographie mondiale et cotations, by Daniel Lesueur, Éditions Alternatives, 2004. ISBN 978-2-86227-428-7. (Prancis)
- La véritable Dalida, by Emmanuel Bonini, Éditions Pygmalion, 2004. ISBN 2-85704-902-1 and ISBN 978-2-85704-902-9. (Prancis)
- Mademoiselle succès, Barclay France, 2004. UPC 602498110843. (Prancis)
- Dalida: La femme de cœur, by Jeff Barnel, Éditions du Rocher, 2005. ISBN 978-2-268-05500-8. (Prancis)
- Dalida: La voce e l'anima, by Giandomenico Curi, 2005. ISBN 978-88-7641-687-3. (Italia)
- Top Dalida, Éditions Paul Beuscher, 2005. ASIN B000ZG64FO. (Prancis)
- Dalida: La voce, Il suono, L'anima, by Mino Rossi, Edizioni Franciacorta, 2005. ISBN 978-88-89364-01-7. (Italia)
- Quasi sera: una storia di Tenco, by A. Montellanico, StampaAlternativa/NuoviEquilibri, 2005. ISBN 88-7226-910-5. (Italia)
- D'une rive à l'autre, by David Lelait-Helo, Éditions J'ai Lu, 2006. ISBN 978-2-290-34567-2. (Prancis)
- Ntaainta Dalida, Éditions Odos Panos and 20 ans sans elle, 2006. (Prancis)
- Dalida passionnément, by Arianne Ravier, Éditions Favre, 2006. ISBN 978-2-8289-0927-7. (Prancis)
- Dalida, by Henry-Jean Servat and Orlando, Éditions Albin Michel, 2007. ISBN 978-2-226-15218-3. (Prancis)
- Dalida, tu m'appelais petite sœur..., by Jacqueline Pitchal, Éditions Carpentier Didier, 2007. ISBN 978-2-84167-504-3. (Prancis)
- Dalida: Une vie brûlée, by Bernard Pascuito, L'Archipel, 2007. ISBN 978-2-84167-504-3. (Prancis)
- Dalida: Une vie..., by Jacques Pessis, Célina Jauregui, Emmanuel Polle and N-T Binh, Édition Chronique, 2007. 978-2-205-06006-5. (Prancis)
- Dalida: Le temps d'aimer, Fabien Lecœuvre, Éditions City Editions, 2007. ISBN 978-2-35288-046-2. (Prancis)
- Luigi Tenco: Ed ora avrei mille cose da fare, by R. Tortarolo and G. Carozzi, Arcana, 2007. ISBN 978-88-7966-431-8. (Italia)
- Dalida: Ses fans, ses amis ont la parole, by Claire Nérac and Cédric Naïmi, Éditions du Rocher, 2008. ISBN 978-2-268-06580-9. (Prancis)
- Mia zia, ma tante Dalida, by Stéphane Julienne and Luigi Gigliotti, Éditions Ramsay, 2009. ISBN 978-2-8122-0011-3. (Prancis)
- Dalida, le profil perdu, by Jean-Manuel Gabert, Éditions de la Belle Gabrielle, La légende de Montmartre collection, 2009. ISBN 978-2-917269-02-2. (Prancis)
- Pour Dalida, by Colette Fellous, Flammarion ed., 2010. ISBN 978-2-08-069056-2. (Prancis)
- Les grands interprètes, by Jacques Perciot, Frédéric Brun, Olympia Alberti, et Claude Frigara, Éditions Christian Pirot, 2010. ISBN 978-2-86808-274-9. (Prancis)
- Rencontres avec une Étoile, by Jean-Claude Genel, Éditions Entre deux mondes, 2010. ISBN 978-2-919537-00-6. (Prancis)
- La nuit de San Remo, by Philippe Brunel, Éditions Grasset, 2012. ISBN 978-2-246-75321-6. (Prancis)
- Ciao amore. Tenco e Dalida, la notte di Sanremo, by Philippe Brunel, transl. by G. Vulpius, Rizzoli ed., 2012. ISBN 978-88-17-05518-5. (Italia)
- C'était en mai, un samedi, by David Lelait-Helo, Éditions Anne Carrière, 2012. ISBN 978-2-84337-663-4. (Prancis)
Filmografi
- Le Masque de Toutankhamon (1954)
- Sigarah wa kas (1954)
- Brigade des moeurs (1958)
- Rapt au deuxième bureau (1958)
- Che femmina... e che dollari! (1961)
- L'inconnue de Hong Kong (1963)
- Menage all'italiana (1965)
- La morale de l'histoire (1966)
- Io ti amo (1968)
- Dalida: Pour toujours (1977) (documentary film)
- Le sixième jour (1986)
Lihat pula
Referensi
Catatan
- ^ Original French: "Votre pseudo ressemble trop au film Samson et Dalila et ça n'aidera pas à augmenter la popularité. Pourquoi ne remplacez-vous pas le second 'l' par un 'd', comme Dieu le père?"
- ^ Original text in French: "Sur scène, Dali apparaît en beauté et chaleur, mise en valeur par présentation extrême sobriete."
- ^ List of Top 10 songs: #1-Dans le bleu du ciel bleu, #4-Les Gitans, #6-Gondolier, #7-Le jour ou la pluie viendra, #8-Melodie perdue.
Sumber
- ^ "Dalida site Officiel - Son histoire--du Caire à Paris". dalida.com. Diakses tanggal 19 November 2018.
- ^ "Interview biographie de Orlando - Vidéo" (dalam bahasa Prancis). Ina.fr. 2001-11-10. Diakses tanggal 2018-08-13.
- ^ "Dalida site Officiel - Son histoire--du Caire à Paris". dalida.com.
- ^ "Biographie 6177". Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 May 2006. Diakses tanggal 2006-06-05.
- ^ "A Cigarette and a Glass". 11 September 1955 – via www.imdb.com.
- ^ "Dalida à propos du nom Dalida et de son premier play-back - Vidéo" (dalam bahasa Prancis). Ina.fr. 1970-01-01. Diakses tanggal 2018-08-13.
- ^ "Puerto Rico Out of Miss World".
- ^ "Carmen Susana Dujim won Miss World 1955 - Award goes to". awardgoesto.com.
- ^ "Dalida, une vie parisienne -". www.linternaute.com.
- ^ "Alain Delon met en lumière son histoire d'amour avec... Dalida !".
- ^ "Looking back at the troubled life of legendary Egyptian-born crossover star Dalida".
- ^ "Dalida à propos de ses débuts - Vidéo" (dalam bahasa Prancis). Ina.fr. 1966-10-09. Diakses tanggal 2018-08-13.
- ^ Média, Prisma. "Culture 10 choses à savoir sur Dalida - Vsd".
- ^ "Dalida - Biographie, discographie et fiche artiste". RFI Musique (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 2018-05-08.
- ^ "Biographie Dalida". www.linternaute.com.
- ^ "Dalida | Biography & History". AllMusic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-14.
- ^ "Contract, 1956". dalidaideal.com. Diakses tanggal 15 March 2019.
- ^ a b c "Biographie de Dalida". Universal Music France (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 2019-03-14.
- ^ "Dalida site Officiel - 1956 - 1961". dalida.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 July 2017. Diakses tanggal 2019-03-14.
- ^ "Classement des 10 plus grands succès du mois". Music Hall: 1. January 1957.
- ^ "Classement des 10 plus grands succès du mois". Music Hall: 1. May 1957.
- ^ a b c Pessis, Jacques (2007). Dalida: une vie. France: Chronique. hlm. 1. ISBN 2205061070.
- ^ a b c "InfoDisc : Tout les Titres N° 1 des 50's". web.archive.org. 2008-03-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-23. Diakses tanggal 2019-03-14.
- ^ Dicale, Bertrand (17 August 2007). "Les tubes de l'été". Le Figaro: 1.
- ^ "Contract extension". dalida.com. 2014. Diakses tanggal 14 March 2019.
- ^ Page, Christian (1981). 25 ans de triomphe. France: Delmas Éditeur. hlm. 1.
- ^ "Bobino, 1957". dalidaideal.com. Diakses tanggal 15 March 2019.
- ^ a b Rihoit, Catherine (2016). Dalida : "Mon frère, tu écriras mes mémoires". France: Plon. hlm. 1. ISBN 9782259251501.
- ^ "Classement des 10 plus grands succès du mois". Music Hall: 1. October 1957.
- ^ Pascuito, Bernard (1997). Les larmes de la gloire. France: Éditions Michel Lafon. hlm. 1. ISBN 9782840983019.
- ^ Gigliotti, Bruno (2012). Liste de réalisations et de récompenses. France: Orlando Productions. hlm. 1.
- ^ "Gondolier - video". bestsongsever.com. Diakses tanggal 14 March 2019.
- ^ Sevran, Pascal (1976). Dalida, La gloire et les larmes. France. hlm. 1.
- ^ a b "Palmarès de la chanson au Québec". Bibliothèque et Archives nationales du Québec (dalam bahasa French). Diakses tanggal 11 March 2019.
- ^ "Dalida". L'Olympia... votre music-hall. 20: 1. Spring 1958.
- ^ "Classement des 10 plus grands succès du mois". 1958. Diakses tanggal 14 March 2019.
- ^ "Récompenses et événements". dalida.com. Diakses tanggal 14 March 2019.
- ^ Gigliotti, Bruno (2012). Liste des spectacles 1956-1987. France: Orlando Productions. hlm. 1.
- ^ Marie-Josée. (November 1997). "Les sales". Platine. 45: 1.
- ^ "Dalida site Officiel - Rapt au deuxième bureau". dalida.com. Diakses tanggal 2019-03-14.
- ^ "Dalida site Officiel - Brigade de moeurs". dalida.com. Diakses tanggal 2019-03-14.
Bibliografi
- Dalida, mon amour, by Anne Gallimard and Orlando, Édition NRJ, 1989. ISBN 2-908070-01-4 and ISBN 978-2-908070-01-9. (Prancis)
- Dalida mon amour, by Orlando, Hachette Littérature, 1991. ISBN 2-7382-0362-0 and ISBN 978-2-7382-0362-5. (Prancis)
- Dalida, Histoire d'une femme, by Jean-François Josselin and Jeff Barnel, Jean-Claude Lattès, 1994. ISBN 2-7096-1450-2 and ISBN 978-2-7096-1450-4. (Prancis)
- Dalida: Mon frère, tu écriras mes mémoires, by Catherine Rihoit, Plon, 1998. (Prancis)
- Ciao, ciao bambina, by Henri-Jean Servat and Orlando, Éditions Albin Michel, 2003. ISBN 2-226-14298-3 and ISBN 978-2-226-14298-6. (Prancis)
- L'argus Dalida: Discographie mondiale et cotations, by Daniel Lesueur, Éditions Alternatives, 2004. ISBN 2-86227-428-3 and ISBN 978-2-86227-428-7. (Prancis)
- Dalida: La femme de cœur, by Jeff Barnel, Éditions du Rocher, 2005. ISBN 2-268-05500-0 and ISBN 978-2-268-05500-8. (Prancis)
- Dalida, tu m'appelais petite sœur..., by Jacqueline Pitchal, Éditions Carpentier Didier, 2007. ISBN 2-84167-504-1 and ISBN 978-2-84167-504-3. (Prancis)
- Mia zia, ma tante Dalida, by Stéphane Julienne and Luigi Gigliotti, Ramsay, 2009. ISBN 2-8122-0011-1 and ISBN 978-2-8122-0011-3. (Prancis)
- Dalida, by Catherine Rihoit, Plon, re-published 2004. ISBN 2259251501 and ISBN 978-2259251501. (Prancis)