Lompat ke isi

S. Suwandi Bin Mangunrejo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 Februari 2020 01.21 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Suwandi (lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, tahun 1908 – meninggal di Nyukang Harjo, Lampung Tengah, 5 Februari 2002 pada usia 94 tahun) adalah perintis Desa Banyurejo dan Desa Nyukang Harjo, Lampung Tengah

Suwandi

Informasi Pribadi

  • Lahir
 Belanda Banyuwangi, Jawa Timur, Hindia Belanda, 1908
  • Meninggal Dunia
 Indonesia Nyukang Harjo, Indonesia 5 Februari 2002(2002-02-05) (umur 94)
  • Pasangan
 1.
      Sunar
 2. Marini
      Bambang (Alm)
      Edi Sumarman
      Heri Sumarman
      Gunawan
      Budiono
      Indiarini
      Sri Sulastri
      Sri Kunarti
 3. Saerah
 4. Mistrik
      Wido
 5. Maridah
      Dwi (Alm)
      Tri (Alm)
      Karyawati
      Subandi
      Sumarsono
      Juni

Dinas Militer

  • Pihak
  Belanda Hindia Belanda
   Kekaisaran Jepang
   Indonesia
  • Dinas/Cabang
   TNI Angkatan Darat
  • Pangkat
   Pembantu Letnan Dua (TNI)

Kehidupan Awal

Suwandi merupakan anak sulung dari sebelas bersaudara dari pasangan Mangunrejo atau Ndirin, yang pada tahun 30an menjabat kepala desa Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur dan Supinah. Suwandi mengawali karier sebagai anggota polisi pada masa Hindia Belanda dan Kekaisaran Jepang kemudian setelah proklamasi kemerdekaan Ia bergabung dengan TNI AD, dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Dua. Pada awal tahun 50 an Suwandi mengikuti program transmigrasi yang diselenggarakan oleh Biro Rekonstruksi Nasional (BRN), yaitu transmigrasi yang diperuntukan untuk eks laskar pejuang 45 dan kerabatnya ke Lampung atas instruksi Presiden Sukarno melalui Peraturan Pemerintah no.1 tahun 1952. Suwandi Bersama rombongan dari Banyuwangi, Jawa Timur pertama kali membantu membuka hutan yang saat ini masuk ke wilayah kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu untuk dijadikan desa yang pengerjaannya sudah dimulai oleh rombongan dari Jawa Tengah yang diketuai oleh Tasmiri. Namun karena orang dari Jawa Timur lebih mendominasi, maka dikemudian hari disepakati desa tersebut diberi nama Desa Banyuwangi dengan Tasmiri sebagai kepala desanya. Lalu pada akhir era 50an, Suwandi dan rombongan membuka desa baru dan kemudian diberi nama Desa Banyurejo, seterusnya di awal tahun 60an Suwandi kembali membuka desa baru lagi dan diberi nama Desa Nyukang Harjo dan Sidorejo. Suwandi menetap di Desa Nyukang Harjo dan menjadi kepala desa disana sampai awal tahun 80an sedangkan Desa Sidorejo dipimpin oleh adiknya yang bernama Suhardiman sebagai Kepala Desa. Untuk meramaikan desa baru tersebut, Suwandi mendatangkan orang-orang dari Banyuwangi dan beberapa dari Jawa Tengah seperti dari Wonogiri, Solo dll. Di masa-masa awal selain sebagai kepala desa, Suwandi bersama para perintis desa lainnya juga merangkap sebagai pengajar untuk anak-anak usia sekolah sampai berdirinya SD Negeri 1 Nyukang Harjo pada tahun 1977. Ia juga menjabat sebagai ketua anak ranting Legiun Veteran Republik Indonesia wilayah Nyukang Harjo dan sekitarnya.

Wafat

Suwandi meninggal di Nyukang Harjo pada tanggal 5 Februari 2002 dan dimakamkan di komplek Masjid Al Muhajirin Nyukang Harjo.Untuk menghargai jasanya namanya dipakai sebagai nama salah satu jalan di Desa Nyukang Harjo.

Bintang Kehormatan

Suwandi Bintang Gerilya
  • Satyalancana Peristiwa Perang Kemerdekaan I
Suwandi Satya1
  • Satyalancana Peristiwa Perang Kemerdekaan II
Suwandi Satya2

Referensi

https://anri.sikn.go.id/index.php/peraturan-pemerintah-no-1-tahun-1952-01-1

http://blambangan.desa.id/web/detailnews/sejarah-desa-blambangan

http://banyuwangipekon.pringsewukab.go.id/index.php/first/artikel/99

https://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sekolah/7F7CA1441B9C71F3FFF3

Jl. Suwandi