Lompat ke isi

Penyakit paru restriktif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Penyakit paru restriktif adalah kondisi patologis yang ditandai dengan penurunan kemampuan paru-paru untuk mengembang sehingga udara tidak bisa mengisi paru-paru dengan maksimal.[1][2]

Penyakit ini ditandai dengan keluhan napas pendek, sesak, batuk dan mudah lelah saat beraktivitas. Berdasarkan penyebabnya, penyakit paru restriktif terbagi atas dua kategori, yaitu yang disebabkan oleh factor intrinsic (dari dalam) dan yang disebabkan oleh factor ekstrinsik (dari luar).[2] Faktor risiko penyakit ini adalah paparan debu, logam. larutan organik dan mereka yang bekerja di bidang agrikultur. Insiden penyakit paru restriktif lebih sedikit bila dibandingkan penyakit paru obstruktif.

Diagnosis penyakit ini ditegakkan dengan pemeriksaan tes fungsi paru, pemeriksaan oksimetri nadi, foto toraks, komputasi tomografi beresolusi tinggi dan bronkoskopi.[1]

Pengobatan untuk penyakit ini tergantung kepada penyakit yang mendasarinya, tipe dan stadium penyakit saat pertama kali diagnosis ditegakkan, riwayat keluarga, riwayat pekerjaan serta usia pasien. Pengobatan yang diberikan adalah perubahan pola hidup, terapi medikamentosa, terapi oksigen, kemoterapi hingga transplantasi paru.[1]

Fisiologi fungsi paru

Proses bernapas

Proses bernapas terbagi atas tiga tahap Utama, yaitu ventilasi, difusi dan perfusi. Ventilasi adalah proses keluar masuknya Udara ke dalam paru-paru (inspirasi dan ekspirasi). Difusi adalah perpindahan oksigen dari alveoli ke dalam darah dan diikat oleh hemoglobin menjadi senyawa oksi-hemoglobin dan terlepasnya karbon dioksida dari ikatan karbamino (ikatan antara CO2 dan hemoglobin) keluar dari darah ke alveoli. Perfusi adalah distribusi oksi-hb ke dalam darah ke jaringan di seluruh tubuh dan distribusi karbon dioksida dari jaringan ke alveoli paru.

Sistem inspirasi dan ekspirasi melalui dua mekanisme:

Gerakan naik turun diafgragma untuk memperbesar atau memperkecil rongga dada

Depresi dan ekuasi tulang rusuk untuk memperbesar dan memperkecil diameter anteroposterior rongga dada

Volume dan kapasitas paru

Volume paru
Tes spirometri

Volume dan kapasitas paru merupakan gambaran fungsi gambaran fungsi ventilasi system pernapasan. Volume pru dalam keadaan statis terdiri dari

Volume tidal (tidal volume atau TV) adalah volume Udara yang masuk dan keluar dalam keadaan istirahat atau pernapasan biasa. Jumlahnya adalah 500 ml.

Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume atau IRV) adalah jumlah Udara yang masih dapat dihirup ke dalam paru secara maksimal setelah inspirasi biasa. Jumlahnya adalah 3.300 ml.

Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume atau ERV) adalah jumlah Udara yang masih dapat diembuskan keluar dari paru setelah ekspirasi biasa. Jumlahnya adalah 1.000 ml.

Kapasitas residu fungsional (functional residual capacity atau FRC) adalah jumlah Udara yang ada di dalam paru-paru pada akhir ekspirasi biasa


Volume residu (residual volume atau RV) adalah jumlah udara yang masih tertinggal di dalam paru setelah ekspirasi maksimal. Jumlahnya adalah hasil pengurangan FRC terhadap ERV.

Referensi

  1. ^ a b c "Restrictive Lung Disease". www.hopkinsmedicine.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-02. 
  2. ^ a b "Lung Institute | Restrictive Lung Disease: Facts You Need to Know". Lung Institute (dalam bahasa Inggris). 2018-01-27. Diakses tanggal 2020-03-02.