Kertek, Wonosobo
Kertek | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Wonosobo | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | - | ||||
Populasi | |||||
• Total | - jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 33.07.08 | ||||
Kode BPS | 3307080 | ||||
Luas | 95,7 km2 | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 21 Kelurahan/Desa | ||||
|
Kertek adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia.
Kecamatan Kertek merupakan salah satu kawasan di Kabupaten Wonosobo yang merupakan daerah pegunungan. Secara kewilayahan kecamatan ini terdiri atas 19 desa dan 2 kelurahan, didalamnya terbagi dalam 72 dusun, 151 RW, dan 731 RT. Jumlah penduduk kecamatan ini adalah terbesar kedua di Kabupaten Wonosobo setelah Kecamatan Wonosobo, yaitu sebesar 81.942 jiwa dengan perincian laki-laki sebanyak 41.609 jiwa dan perempuan sebanyak 40.333 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2008 sebesar 0,076%. Jumlah penduduk tersebut terbagi dalam Kepala Keluarga sebanyak 21.899 KK.
Luas wilayah kecamatan ini 6.214.365 Ha dengan ketinggian 700 m hingga 1.150 m di atas permukaan laut. Iklim tropis mewarnai wilayah pegunungan ini, dengan pembagian 2 musim setiap tahunnya yakni musim kemarau pada bulan April sampai dengan September dan musim hujan pada bulan Oktober sampai dengan Maret. Suhu udara kawasan ini terbilang sejuk, di mana rata-rata pada siang hari berkisar antara 26 – 29 ˚C dan malam hari turun menjadi 20 ˚C. tak heran apabila wilayah ini memiliki banyak potensi khususnya di bidang pertanian menjadi sumber mata pencaharian mayoritas penduduknya.
Secara geografis, kecamatan yang merupakan bagian dari 15 kecamatan di Kabupaten Wonosobo, memiliki perbatasan:
Utara | Kabupaten Temanggung |
Timur | Kecamatan Kalikajar |
Selatan | Kecamatan Selomerto |
Barat | Kecamatan Wonosobo |
Pusat pemerintahan kecamatan ini berjarak 8 km dari ibu kota Kabupaten Wonosobo dan berjarak 112 km dari ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan ini merupakan pintu gerbang Kabupaten Wonosobo dari arah ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan ini berada di lereng Gunung Sindoro dan diapit dua gunung yaitu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Tidak heran kalau kecamatan ini merupakan kota satelit kedua setelah ibu kota kabupaten dan tidak jarang menjadi singgahan turis domestik maupun mancanegara karena keindahan panorama alam yang dimiliki.
Luas kecamatan ini adalah 6.214.365 Ha, dengan penggunaan lahan atas lahan sawah seluas 1.705.284 Ha dan lahan bukan sawah seluas 4.509.081 Ha. Untuk lahan sawah tersebut terbagi penggunaannya menjadi sawah irigasi teknis seluas 491.891 Ha, sawah irigasi setengah teknis seluas 296.730 Ha, sawah irigasi sederhana seluas 886.443 Ha dan sawah tadah hujan seluas 30.220 Ha. Sementara penggunaan lahan bukan sawah terbagi atas Pekarangan dan bangunan seluas 362.954 Ha, untuk Tegalan dan Kebonan seluas 2.275.767 Ha, Kolam ikan seluas 11.144 Ha, Hutan Negara seluas 1.382.900 Ha, Perkebunan Negara/swasta seluas 285.029 Ha dan lain-lain seluas 191.287 Ha.
Kecamatan ini kaya akan hasil bumi seperti sayur mayur, palawija, jagung, cabe dan tembakau. Semua menjadi produk andalan kecamatan ini. Tidak heran kalau mayoritas penduduk kecamatan ini bermata pencaharian sebagai petani. Selain untuk memasok kebutuhan lokal, produk ini juga dikirim ke berbagai kota di jawa tengah bahkan sampai ke Jakarta maupun Surabaya.