Kereta api Gajayana
Artikel bertopik layanan kereta api ini berisi jadwal perjalanan kereta api yang suatu saat dapat berubah. |
Berkas:Papan Nama KA Gajayana Khas Daop 8.jpg | |||||
Informasi umum | |||||
---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan | Kereta api eksekutif Kereta api jarak jauh | ||||
Status | Beroperasi | ||||
Daerah operasi | Daerah Operasi VIII Surabaya | ||||
Mulai beroperasi | 28 Oktober 1999 | ||||
Operator saat ini | PT Kereta Api Indonesia | ||||
Jumlah penumpang harian | 2.190 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan] | ||||
Lintas pelayanan | |||||
Stasiun awal | Malang | ||||
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah. | ||||
Stasiun akhir | Gambir | ||||
Jarak tempuh | 912 km | ||||
Frekuensi perjalanan | satu kali dalam perjalanan pulang pergi | ||||
Jenis rel | Rel berat | ||||
Pelayanan penumpang | |||||
Kelas | Eksekutif dan luxury (reguler) Eksekutif (fakultatif) | ||||
Pengaturan tempat duduk |
| ||||
Fasilitas restorasi | Ada | ||||
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas. | ||||
Fasilitas hiburan | Ada | ||||
Fasilitas bagasi | Ada | ||||
Teknis sarana dan prasarana | |||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||
Elektrifikasi | - | ||||
Kecepatan operasional | 60 s.d. 100 km/jam | ||||
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI | ||||
Nomor pada jadwal | 75-76 (reguler) 91F-92F (fakultatif) | ||||
|
Kereta api Gajayana merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan luxury (kelas eksekutif untuk kereta fakultatif) yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VIII Surabaya untuk melayani lintas Malang-Gambir lewat Blitar-Yogyakarta-Purwokerto dan sebaliknya. Perjalanan kereta api ini menempuh jarak 912 km dalam waktu sekitar 15 jam.
Asal usul nama
Nama "Gajayana" berasal dari seorang raja dari Kerajaan Kanjuruhan, Sang Liswa (anak dari Dewa Shima), yang sangat dicintai oleh para kaum brahmana dan rakyatnya karena membawa ketenteraman di seluruh negeri. Pusat pemerintahan Kerajaan Kanjuruhan diduga berada di Dinoyo, Lowokwaru, Malang.
Sejarah
Kereta api Gajayana mulai beroperasi pada tanggal 28 Oktober 1999 dengan dua layanan kelas, yaitu kelas eksekutif dan bisnis. Kereta kelas bisnis yang digunakan saat itu merupakan limpahan dari rangkaian kereta api Turangga—pada tahun yang sama, kereta api Turangga mendapat rangkaian baru dari PT INKA sehingga ia melayani kelas bisnis dan eksekutif. Pada tahun 2001, kereta api ini mendapat rangkaian baru dari INKA sehingga ia hanya melayani kelas eksekutif.
Sejak bulan Oktober 2008, kereta api Gajayana sempat beroperasi menggunakan rangkaian kereta eksekutif hasil penyehatan dari PT INKA, sebelum ia menggunakan rangkaian kereta keluaran tahun 2009—rangkaian kereta hasil penyehatan tersebut digunakan untuk pengoperasian kereta api Bangunkarta.
Saat ini, kereta api Gajayana beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas eksekutif tahun 2016 keluaran ketujuh dan tahun 2017 keluaran pertama, sedangkan rangkaian lama (buatan tahun 2009) dimutasi ke dipo kereta lain, seperti Solo Balapan (SLO) dan Purwokerto (PWT)—kecuali "P 0 09 01", "P 0 09 02", dan "M1 0 09 02".
Layanan pada kereta api ini ditambah sehingga ia melayani kelas luxury mulai tanggal 26 Mei 2019.[1][2][3]
Data teknis
Lintasan perjalanan | Malang - Gambir pp. |
---|---|
Lokomotif | CC206 |
Rangkaian | Kereta api reguler
1 kereta pembangkit (P 2016/2017 ML atau P ML) + 4 kereta kelas eksekutif (K1 2016/2017 ML) + 1 kereta makan (M1 2016/2017 ML) + 4 kereta kelas eksekutif (K1 2016/2017 ML) + 1 kereta kelas luxury (K1 2019) + satu kereta bagasi (B ML)
4 kereta eksekutif (K1) + 1 kereta makan (M1) + 4 kereta eksekutif (K1) + 1 kereta pembangkit (P)
|
Jumlah tempat duduk | 426 tempat duduk (untuk reguler)
400 tempat duduk (untuk fakultatif) |
Tarif
Tarif kereta api ini berkisar antara Rp260.000,00-Rp1.000.000,00 tergantung pada layanan kelas, jarak yang ditempuh penumpang, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus (untuk perjalanan reguler kelas eksekutif) yang hanya dapat dipesan mulai dua jam sebelum keberangkatan pada stasiun-stasiun yang berada dalam lintas berikut.
- Malang - Blitar maupun sebaliknya: Rp50.000,00
- Malang - Kediri maupun sebaliknya: Rp95.000,00
- Malang - Madiun maupun sebaliknya: Rp110.000,00
- Malang - Yogyakarta maupun sebaliknya: Rp285.000,00
- Blitar / Solo Balapan - Madiun maupun sebaliknya: Rp70.000,00
- Kediri - Yogyakarta maupun sebaliknya: Rp150.000,00
- Madiun - Yogyakarta maupun sebaliknya: Rp100.000,00
- Cirebon - Gambir maupun sebaliknya: Rp165.000,00
Jadwal perjalanan
Berikut ini adalah jadwal perjalanan kereta api Gajayana reguler per 1 Desember 2019 (sesui Gapeka 2019).
KA 75 Gajayana (Malang – Gambir) |
KA 76 Gajayana (Gambir – Malang) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Stasiun | Tiba | Berangkat | Stasiun | Tiba | Berangkat |
Malang | - | 13.25 | Gambir | - | 18.00 |
Malang Kotalama | 13.30 | 13.33 | Cirebon | 20.54 | 21.02 |
Kepanjen | 13.55 | 13.58 | Purwokerto | 22.56 | 23.11 |
Wlingi | 14.44 | 14.48 | Kroya | 23.39 | 23.44 |
Blitar | 15.09 | 15.15 | Gombong | 00.10 | 00.14 |
Tulungagung | 15.43 | 15.46 | Kebumen | 00.32 | 00.36 |
Kediri | 16.13 | 16.18 | Kutoarjo | 01.03 | 01.07 |
Kertosono | 16.50 | 16.53 | Yogyakarta | 01.59 | 02.07 |
Nganjuk | 17.13 | 17.16 | Solo Balapan | 02.54 | 02.59 |
Madiun | 17.57 | 18.10 | Madiun | 04.15 | 04.25 |
Solo Balapan | 19.25 | 19.30 | Nganjuk | 05.06 | 05.08 |
Yogyakarta | 20.17 | 20.22 | Kertosono | 05.29 | 05.32 |
Kutoarjo | 21.12 | 21.15 | Kediri | 06.03 | 06.11 |
Kebumen | 21.40 | 21.43 | Tulungagung | 06.37 | 06.41 |
Purwokerto | 22.52 | 23.05 | Blitar | 07.11 | 07.20 |
Cirebon | 01.04 | 01.11 | Wlingi | 07.41 | 07.46 |
Jatinegara | 03.48 | 03.50 | Kepanjen | 08.31 | 08.36 |
Gambir | 04.05 | - | Malang Kotalama | 08.58 | 09.07 |
Malang | 09.12 | - |
Insiden
- Pada tanggal 19 Mei 2010 sekitar pukul 07.15, kereta api Gajayana menabrak kendaraan angkutan rakitan ledok di perlintasan tanpa palang pintu di Kromasan, Ngunut, Tulungagung, dekat Stasiun Ngunut. Tidak ada korban tewas dalam musibah ini. Perlintasan tersebut menjadi andalan bagi para sopir ledok tersebut untuk mengangkut sayuran meskipun tidak berpalang dan tidak dijaga.[4]
- Pada tanggal 4 Januari 2011, empat rangkaian kereta eksekutif kereta api Gajayana yang sedang parkir di Stasiun Malang tiba-tiba mundur dan menabrak empat rumah. Satu orang balita tewas dalam kejadian tersebut.[5]
- Pada 27 Agustus 2011, kereta api Gajayana dengan masinis Yodian Wiliarso dan asisten masinis Bambang Suradi dibajak oleh tiga orang yang memasuki kabin masinis lokomotif. Sebanyak tiga pembajak masuk lokomotif dan mengarahkan kereta api tersebut ke Stasiun Pasar Senen. Mulanya, kereta ini tertahan sinyal masuk di stasiun Jatibarang, kemudian saat di Stasiun Telagasari beberapa orang menghadang kereta api dan satu orang masuk lokomotif. Kereta sempat berhenti di Stasiun Haurgeulis untuk menurunkan penumpang gelap di lokomotif. Lalu sang masinis memberitakan kepada pusat kendali (PK) Cirebon agar diberikan sinyal aspek hijau dan melaju tanpa henti di sepanjang jalur rel hingga Gambir. Selama pembajakan berlangsung, masinis sempat kehilangan kontak. Masinis kemudian memberitahu PK baru pada pukul 09.08 bahwa masinis tersebut disandera dan meminta agar PK mengarahkan kereta itu langsung ke Gambir. Kereta api Gajayana mencoba berhenti di Stasiun Jatinegara namun gagal dan diarahkan ke Stasiun Pasar Senen. Pada pukul 09.35, kereta api Gajayana masuk ke jalur 4, berhenti dengan rem darurat oleh petugas teknisi, kemudian dihadang aparat Brimob yang sudah berjaga di bibir peron.[6]
- Pada tanggal 18 Maret 2015 sekitar pukul 14.00, kereta api Gajayana berhenti luar biasa karena dihadang oleh dua orang petani yang mengetahui bahwa ada kerusakan rel pada letak km 53 di Malang.[7]
- Seorang ayah beserta anaknya nekat menabrakkan diri ke kereta api Gajayana di dekat Stasiun Purwosari pada tanggal 20 Maret 2015 malam hari dikarenakan bercerai dengan istrinya.[8][9]
- Pada tanggal 12 April 2015, dua orang perempuan yang mengendarai sepeda motor tewas ditabrak kereta api Gajayana di perlintasan tanpa palang pintu di Jambean, Kras, Kediri.[10]
Galeri
-
Kereta api Gajayana satu memasuki Stasiun Sumbergempol
-
Kereta api Gajayana saat melintas langsung Stasiun Sumberpucung
-
Rangkaian kereta api Gajayana Lebaran saat akan langsir menuju Dipo Jakarta Kota, 6 Juli 2016
Referensi
- ^ Media, Kompas Cyber. "Mengenal Kemewahan KA Luxury 2, Ini Fasilitas dan Jadwal Keberangkatan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-02-29.
- ^ antaranews.com (2019-05-27). "Gerbong Luxury generasi 2 diluncurkan di KA Gajayana". Antara News. Diakses tanggal 2020-02-29.
- ^ "Gajayana Perkenalkan Gerbong Sleeper Mewah Terbaru". Republika Online. 2019-05-27. Diakses tanggal 2020-02-29.
- ^ Tempo.co: Kereta Eksekutif Gajayana Tabrak Ledok
- ^ Kompas: Berita Foto: Gajayana Tabrak Rumah
- ^ Kompas: Inilah Kronologi Kasus Pembajakan KA Gajayana
- ^ TribunNews Surabaya: 2 Petani Hentikan KA Gajayana, Ratusan Penumpang Selamat
- ^ Solopos: Bunuh Diri Solo: Bopong Putrinya, Ayah Tabrakkan Diri ke Kereta Api di Stasiun Purwosari
- ^ Suaranews: Ayah Koplak! Galau Ajak Anak Bunuh Diri
- ^ Tribun: Dua Perempuan Berboncengan Motor Tersambar Gajayana
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia
- (Indonesia) Berita peresmian K1 tampilan seperti Pesawat
- (Indonesia) Gajayana batik mulai beroperasi
- (Indonesia) (KA Gajayana Berangkat Stasiun Slawi Menuju Ke Malang)