Pembicaraan:Pandemi Covid-19
Ini adalah halaman pembicaraan untuk diskusi terkait perbaikan pada artikel Pandemi Covid-19. Halaman ini bukanlah sebuah forum untuk diskusi umum tentang subjek artikel. |
|||
| Kebijakan artikel
|
||
Cari sumber: "Pandemi Covid-19" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · HighBeam · JSTOR · gambar bebas · sumber berita bebas · The Wikipedia Library · Referensi WP |
ProyekWiki Biologi | (Dinilai kelas B, High) | ||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
ProyekWiki Tiongkok | (Dinilai kelas B, High) | ||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Halaman artikel ini diterjemahkan, sebagian atau seluruhnya, dari halaman di en.wikipedia yang berjudul « 2019–20 outbreak of novel coronavirus (2019-nCoV) ». Lihat pula sejarah suntingan halaman aslinya untuk melihat daftar penulisnya. |
Halaman artikel ini diterjemahkan, sebagian atau seluruhnya, dari halaman di zh.wikipedia yang berjudul « 2019-2020年新型冠狀病毒肺炎事件 ». Lihat pula sejarah suntingan halaman aslinya untuk melihat daftar penulisnya. |
Zona Waktu untuk update kasus virus corona
Halo semua, begini kita mau mendiskusikan apakah zona waktu yang dipakai untuk mengupdate kasus 2019-nCoV ini harus pakai UTC, atau WIB, atau waktu Tiongkok (UTC+8) yang sama dengan WITA. Seperti yang kita ketahui, kasus ini bermula dari Wuhan, yang pakai zona waktu sama dengan WITA. Kemudian lambat laun penyebarannya menjalar ke seluruh dunia. Masalahnya zona waktu yang dipakai beberapa negara berbeda-beda contohnya Jepang dan Korea yang gunakan Utc+9 sama dgn WIT, Thailand dan Vietnam yang waktunya sama dengan WIB (UTC+7), Prancis yang gunakan UTC+1,dsb. Situasi ini menjadi lebih kompleks karena berbagai kasus dilaporkan pakai zona waktu yang berbeda-beda sehingga menyusahkan para editor untuk mengupdate kasusnya. Haruskah kita menggunakan waktu UTC sebagai standar untuk menginput data di Wiki untuk melaporkan kasus ini soalnya kalau kita pakai WIB terlalu bias ke Indonesia Barat, waktu Tiongkok terlalu bias ke negaranya, dsb. Saya ingin minta pendapat dari banyak user, terutama RianHS, Sonic Speedy, Akuindo, Farras dll tidak tertutup kemungkinan saya akan melibatkan para editor en Wiki untuk mendiskusikan hal ini. Yayan550 (bicara) 26 Januari 2020 21.16 (UTC)
- Menurut saya, untuk peristiwa di luar Indonesia, sebaiknya utamakan waktu setempat dan tambahkan keterangan/acuan UTC dalam kurung (agar pembaca di Medan/Denpasar/Jayapura bisa menakar sendiri perbedaan jam sesuai tempat tinggalnya). Untuk peristiwa di Indonesia, WIB/WITA/WIT sudah cukup tanpa UTC. Misal:
- "…pukul 08:38 waktu setempat (05:38 UTC)…"
- "…pukul 08:38 CET (07:38 UTC)…"
- "…27 Januari 2019 pukul 09:44 waktu setempat (26 Januari 2019, 23:14 UTC)…"
- — Farras💬 26 Januari 2020 23.23 (UTC)
Penamaan
Apakah halaman ini harusnya dinamai "Wabah virus korona baru 2019–2020" karena mungkin kata koronavirus terlalu asing bagi para pembaca dan di Indonesiapun lebih sering memakai kata virus korona daripada koronavirus. Sonic Speedy (bicara) 28 Januari 2020 09.12 (UTC)
- Secara bahasa, memang lebih tepat memakai “virus korona”. Contoh lain: influenzavirus → virus influenza. Namun, jika ingin konsisten, kita perlu mengubah nama virus lainnya, termasuk nama-nama virus yang “kurang populer”. Beberapa contohnya bisa dilihat di Kategori:Spesies virus. Lalu, bagaimana dengan tingkat takson yang lebih tinggi? Misalnya Kategori:Genus virus dst? RianHS (bicara) 28 Januari 2020 09.48 (UTC)
- Memang istilah virus ini di Indonesia sangat beragam. Di mayoritas media massa kita seperti detikcom, cnn Indonesia, liputan6, dll mereka konsisten menyebutnya virus Corona pakai huruf C. Sangat sedikit sekali mereka menyebutnya virus korona pakai huruf K (yang dipakai koran Pikiran Rakyat) atau koronavirus (yang dipakai Kantor Berita Antara). Akan tetapi penyebutannya bisa berbeda-beda tergantung situasi dan kondisi terkini. Yayan550 (bicara) 29 Januari 2020 00.08 (UTC)
- Mari lanjutkan diskusinya di sini: Wikipedia:Warung_Kopi_(Bahasa)#Penamaan_virus -- RianHS (bicara) 2 Februari 2020 11.04 (UTC)
Restruktur artikel
Struktur artikel ini sepertinya agak berantakan. Saya mengusulkan untuk membuat judul level 2 dan judul level 3 dengan struktur seperti ini:
- Latar belakang (diambil dari ikhtisar)
- Penyebab (diambil dari filogenesis, menjelaskan secara ringkas tentang virus. Artikel utamanya adalah 2019-nCoV)
- Epidemiologi (data sebaran penyakit di seluruh dunia, termasuk grafik jumlah kasus di Cina → jangan dibuat judul level 2 tersendiri)
- Kronologi
- Karakteristik penyakit
- Cara penularan
- Gejala klinis
- Diagnosis
- Pengobatan
- Pencegahan dan pengendalian
- Kota yang dikarantina
- Pengembangan vaksin
- Kekhawatiran akan kurangnya laporan
Terima kasih. RianHS (bicara) 29 Januari 2020 09.15 (UTC)
- Setuju kalau bisa semua bagian yang berkaitan dengan kronologi kasus dari awal menyebarnya kasus sampai sekarang bisa dipisah dengan artikelnya sendiri. Contoh Wikipedia Bahasa Inggris yang kronologinya dipisah ke artikelnya sendiri. Toh, yang membedakannya adalah sumbernya banyak yang berasal dari bahasa Indonesia dan sumbernya lebih beragam dibandingkan Wikipedia Inggris dengan berbagai bahasa, Ada yang dari bahasa Mandarin, Jepang, Korea, Vietnam, Thai, Jerman, Prancis, jadi tidak melulu banyak berasal dari Bahasa Inggris seperti Wikipedia Bahasa Inggris kendati Wikipedia Bahasa Indonesia mayoritas sumbernya berbahasa Inggris. 36.76.226.238 (bicara) 29 Januari 2020 11.43 (UTC)
Haruskah penolakan warga Natuna masuk dalam artikel
Halo semuanya. Saya punya link dari beberapa media massa seperti ini:
Saya melihat disitu ada penolakan masyarakat Natuna terhadap WNI yang baru tiba dari Wuhan karena Takut akan tertular virus korona dimana mereka membakar ban dan demonya berujung ricuh. Haruskah penolakan masyarakat Natuna dimasukkan dalam artikel di sub bagian evakuasi WNI karena ada kaitannya dengan evakuasi dari Wuhan? Colek RianHS, Sonic Speedy, dll. Yayan550 (bicara) 2 Februari 2020 12.32 (UTC)
- Dimasukkan saja. RianHS (bicara) 2 Februari 2020 13.33 (UTC)
Usulan pemindahan halaman
Saya mengusulkan agar halaman ini dipindahkan, menjadi Wabah koronavirus Wuhan 2019–2020, mengikuti judul di sebagian besar wikipedia lainnya (termasuk en, es, ms). Terima kasih... Dede2008 (bicara) 10 Februari 2020 18.01 (UTC)
Daftar artikel wabah penyakit koronavirus menurut negara
Karena artikelnya di Wikipedia bahasa Indonesia belum banyak, saya tulis di sini dulu saja.
- Wabah penyakit koronavirus 2019 di Iran
- Wabah penyakit koronavirus 2019 di Italia
- Wabah penyakit koronavirus 2019 di Korea Selatan
- Wabah penyakit koronavirus 2019 di Makau
Yang belum ada tapi menurut saya penting:
- Wabah penyakit koronavirus 2019 di Jepang
- Wabah penyakit koronavirus 2019 di Singapura
- Wabah penyakit koronavirus 2019 di Malaysia
Gombang (bicara) 1 Maret 2020 17.28 (UTC)
Pemisahan bagian "Kronologi"
Saya merasa artikel ini sudah terlalu besar/panjang. Beberapa wikipedia sudah memisahkan bagian kronologi/lini masa (Wikidata:Q83493517). Di en.wp bahkan sudah dibuat per bulan (Desember-Januari, Februari, dan Maret). Saya mengusulkan agar bagian "Kronologi" di artikel ini dibuatkan artikel sendiri, namanya bisa Kronologi wabah penyakit koronavirus 2019–2020 atau Lini masa wabah penyakit koronavirus 2019–2020 -- RianHS (bicara) 3 Maret 2020 03.35 (UTC)
- @RianHS dan Yayan550: Ini penamaannya kok kurang sreg ya. Pendapatku, "Kronologi wabah penyakit koronavirus 2019–2020" jika disingkat bisa menjadi "Kronologi wabah COVID-19–20". Aku usul untuk menghilangkan kata "penyakit"-nya dan menyelaraskan judul di beberapa artikel lainnya yang bersangkutan (Templat:COVID-19). Diki Ananta ● Bicara 12 Maret 2020 04.19 (UTC)
- Diki Ananta Menurut saya, istilah COVID-19 tidak tepat dipakai dalam judul artikel, karena COVID sendiri merupakan singkatan bahasa Inggris (Coronavirus disease). Lihat juga di diskusi sini. Salam. -- RianHS (bicara) 13 Maret 2020 11.26 (UTC)
Templat update data
Untuk memudahkan pemutakhiran data di beberapa tempat/artikel sekaligus, cukup sunting Templat:Kasus pada wabah koronavirus 2019–2020. RianHS (bicara) 4 Maret 2020 17.20 (UTC)
Tabel kasus negara
@Yayan550: Saya mengubah format tabel yang tadinya full width menjadi center. Kemudian, bagaimana kalau kolom referensinya dihapus saja karena sudah sangat outdated? Selama ini, Bung Yayan memutakhirkan data dari mana? RianHS (bicara) 28 Maret 2020 12.11 (UTC)
Dari situs worldometers.com [[1]]. Disitu saya update semua jumlah kasus yg ada. Yayan550 (bicara) 28 Maret 2020 20.48 (UTC)
- @Yayan550: Kalau templat aligned table tidak bisa disunting pakai VisualEditor, ya? Selama ini pembaruan datanya lewat sunting sumber? RianHS (bicara) 29 Maret 2020 07.00 (UTC)
Tidak update informasi korban terinfeksi,kematian dan sembuh
Seharusnya setiap hari informasi mengenai pasien Covid-19 diperbaharui.bukan seminggu sekali Kerenruz (bicara) 23 April 2020 07.46 (UTC)
- Setiap hari diperbarui oleh bung Yayan. Sympa264 | 📨 - 23 April 2020 07.57 (UTC)
- Jika update terlalu lama, anda bisa membantu untuk memperbaruinya. Sympa264 | 📨 - 23 April 2020 07.58 (UTC)
- Yup, silahkan Kerenruz membantu untuk update. Adrizky (bicara) 23 April 2020 08.00 (UTC)
Pindah halaman ke "Pandemi COVID-19"
Saya minta halaman tersebut dipindahkan ke "Pandemi COVID-19", karena di youtube, TV dan online kebanyakan menyebutnya "corona" saja. Padahal, itu sama sekali tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cuma wikipedia aja yang nyebutinya "koronavirus" aja. 91.158.8.184 26 April 2020 10.40 (UTC)
- @91.158.8.184: Sudah dibahas pada awal Februari di sini. Ada dua alternatif penulisan: koronavirus dan virus korona. Pemakaian huruf C tidak dibenarkan. -- RianHS (bicara) 27 April 2020 05.51 (UTC)
- @RianHS: Terlepas dari penamaan jenis virusnya, apakah pandemi lebih tepat dipadankan dengan nama penyakit ("penyakit koronavirus 2019"/"COVID-19"; singkatan tidak perlu diterjemahkan) atau nama virus? Soalnya di sini juga dipakai "Wabah SARS 2002–2004" (bukan "Wabah SARS-CoV 2002–2004" atau "Wabah koronavirus 2002–2004") walaupun judul halaman penyakitnya "Sindrom pernapasan akut berat", dan virusnya juga tergolong koronavirus. 182.1.8.90 12 Mei 2020 06.55 (UTC)
TIMOR-LESTE "KASUS SEMBUH"
Timor-Leste ada 28 kasus, 24 kasus positif dan 4 kasus probably. Kasus sembuh 23 kasus (19 kasus positif dan 4 kasus probably). Sisa 5 kasus yg masih dalam perawatan. Radyth (bicara) 13 Mei 2020 08.04 (UTC)