Lompat ke isi

Korps Barisan Madura

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 Agustus 2020 08.20 oleh YogiYY (bicara | kontrib)
Mayor komandan Korps Barisan Madura di Bangkalan

Korps Barisan Madura adalah satu kesatuan KNIL (tentara kolonial Hindia Belanda) yang pernah ada antara tahun 1831 dan 1929. Kesatuan ini terdiri dari orang suku Madura yang dibentuk oleh para penguasanya. Bangkalan adalah basis utama pasukan ini. Pada awalnya kesatuan ini di bentuk sebagai pembebasan pembayaran pajak oleh penguasa Madura kepada pemerintah kolonial.[1] Perannya cukup dominan dalam setiap peperangan yang terjadi di Hindia Timur yang berpihak pada Belanda. Ketika pemerintah kolonial Belanda berhasil mereorganisasi berbagai kerajaan di wilayah Madura, barisan ini tetap dipertahankan oleh pemerintah kolonial. Pada tahun 1891 ditetapkan sebagai Korps Barisan Madura di bawah kontrol langsung pemerintah kolonial Belanda.[2]

Kedudukan

Pada strata sosial militer pada saat itu, prajurit barisan dianggap sebagai abdi. Sedangkan jabatan perwira sampai letnan disebut mantri-mantri bariasan. Untuk mantri akan mendapat imbalan desa percaton dengan tambahan keuntungan-keuntungan dari berbagai pelayanan tetap. Abdi barisan akan mendapat sawah percaton dan upah untuk jerih payahnya walaupun tidak setiap periode menerima. Orang madura meskipun agresif, tapi tidak senang berdinas militer seperti yang diharapkan Belanda. Perekrutan tentara kolonial banyak yang menemui jalan buntu meskipun telah diiming-imingi berbagai janji manis dan harta benda. Perbedaan yang mencolok antara barisan dan prajurit lain adalah boleh tinggal di rumah bersama keluarga dan kegiatan latihan pun tidak akan mengganggu kegiatan sehari-hari untuk bertani. Setelah barisan dibentuk pada tahun 1831, barisan menjadi tradisi mengakar pada tiga kerajaan dan dapat dijadikan sarana untuk melanggengkan kekuasaan bangsawan. [3]

Dalam barisan terdapat tiga korps atau kesatuan, yaitu korps barisan sumenep, korps barisan pamekasan, dan korps barisan bangkalan. Ketiga barisan ini berada pada pengawasan langsung Gubernur Jawa Timur. Setiap korps terdiri dari infanteris yang dipimpin langsung oleh perwira madura sendiri. [4]

Referensi

  1. ^ "Raden Ario Majang Koro, Komandan Barisan Pembela Hindia Belanda". tirto.id. Diakses tanggal 2020-08-30. 
  2. ^ Agus Rubi Winarno, 120110304 (2009). "KORPS BARISAN MADURA TENTARA KOLONIAL BELANDA 1831 - 1929". UNIVERSITAS AIRLANGGA. 
  3. ^ Kuntowijoyo, Dr (2017). Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris: Madura 1850-1940. IRCiSoD. hlm. 278. ISBN 978-602-7696-34-1. 
  4. ^ Matanasi, Petrik (2012-03-01). Pribumi Jadi Letnan KNIL. Trompet Books. hlm. 14. ISBN 978-602-99131-0-1.