Rancid
Artikel ini membutuhkan penyuntingan lebih lanjut mengenai tata bahasa, gaya penulisan, hubungan antarparagraf, nada penulisan, atau ejaan. |
Rancid | |
---|---|
Informasi latar belakang | |
Asal | Berkeley, CA, Amerika Serikat |
Genre | Punk Rock, Hardcore Punk, Ska Punk, Street Punk, |
Tahun aktif | 1991 – sekarang |
Label | Hellcat, Epitaph, Lookout! |
Artis terkait | Operation Ivy, Downfall, Transplants, Lars Frederiksen and the Bastards, Devil's Brigade, The Old Firm Casuals, Shaken 69, The Silencers, Basic Radio |
Situs web | www |
Anggota | Tim Armstrong Matt Freeman Lars Frederiksen Branden Steineckert |
Mantan anggota | Brett Reed |
RANCID adalah kelompok band beraliran punk rock dari Berkeley, California, Amerika Serikat, yang didirikan pada 1991. Rancid diprakarsai oleh Tim Armstrong, Matt Freeman, dan Brett Reed. Armstrong dan Freeman pernah memainkan musik ska punk bersama Operation Ivy. Rancid beranggotakan Armstrong (gitar dan vokal), Freeman (bas dan vokal), Lars Frederiksen (gitar dan vokal), dan Branden Steineckert (drum dan perkusi). Lars bergabung dengan Rancid pada 1993 pada saat band tersebut mencari pemain gitar kedua.
Rancid telah merilis 7 album studio, 1 split, 1 kompilasi, 2 EP, serangkaian album online dan telah ditampilkan pada album kompilasi yang tak terhitung jumlahnya. Grup band ini mulai dikenal luas saat mengeluarkan album 'Lets go' (1996) lewat single mereka berjudul 'Salvation'. Tahun berikutnya mereka merilis album tersukses 'And Out Come the Wolves' dengan hits berjudul "Roots Radical", "Ruby Soho" dan "Time Bomb", yang mendapatkan sertifikat Gold dan Platinum dari RIAA.
Sejarah
Awal Berdiri (sebelum 1993)
Pada awalnya Armstrong dan Freeman mendirikan sebuah band ska punk bernama "Operation Ivy" (1987-1989). Lalu, Operation Ivy memutuskan bubar dan membentuk band baru bernama "Downfall" dengan genre masih pada Ska. Hanya beberapa bulan setelah itu mereka memulai band baru dengan genre Hardcore Punk bernama "Generator", Namun, band ini juga akhirnya bubar. Lalu Armstrong dan Freeman mencoba kembali ke Ska lewat "Dance Hall Crasher", yang bubar lebih cepat dari 2 band sebelumnya. Pada 1991 keduanya mencoba membangun band baru. Mereka pun merekrut drumer pertama mereka, Brett Reed, dan membentuk "Rancid". Rekaman pertama Rancid dirilis dengan label lama Operation Ivy, Lookout! Records. Setelah merilis album pertama, Rancid pindah ke label yang dimiliki gitaris Bad Religion, Epitaph Records.
Menembus Sukses (1994-1996)
Saat Rancid menulis lagu untuk album selanjutnya, Billie Joe Armstrong ikut menulis lagu "Radio" sehingga Billie tampil pada tur Rancid. Tim sebelumnya telah mengajak Frederikson untuk bergabung sebagai pemain gitar kedua, tapi ia memilih bermain untuk "UK Sub" milik Charlie Harper. Lalu Armstrong mengajak Billie untuk bergabung, tetapi Billie menolak dan memilih untuk membentuk Green day.
Setelah mengetahui Billie batal bergabung, Frederikson mengubah pilihannya dan bergabung dengan Rancid. Ia mulai main untuk Rancid sejak album "Let's Go" pada 1994. Saat itu teman satu label mereka, The Offspring, meraih sukses dengan "Smash" mereka. the Offspring membawa Rancid pada tur mereka dan membantu "Let's Go" menembus posisi 97 pada Billboard's Heatseekers.
Dengan sukses itu, band ini pun mulai menjadi buruan beberapa label besar, termasuk Madonna Maverick Record. Rancid akhirnya memutuskan memilih Epitaph Record sebagai label mereka, dan tahun berikutnya mereka merilis album ketiga "...And Out Come the Wolves". Album ini dengan cepat melampaui kesuksesan "Let's Go". Tiga dari single album itu, "Roots Radical", "Time Bomb", dan "Ruby Soho" masuk chart di the North American Billboard Modern Rock Tracks, bahkan band ini tampil di Saturday Night Live.
Tahun pertengahan (1997-2003)
Setelah 2 tahun melakukan tur untuk album "...And Out Come the Wolves", Rancid kembali ke studio pada 1997 untuk rekaman album ketiga mereka, "Life won't wait", yang rilis pada 30 Juni 1998. Album ini mengadopsi gaya musikal Rancid sebelumnya, serta menggabungkan punk rock dengan unsur-unsur roots reggae, rockabilly, dub, hip-hop, dan funk. Kondisi itu menggambarkan perbandingan mereka dengan the Clash's Sandinista!
Meski albumnya tidak sesukses "... And Out Come the Wolves", tetapi sejak saat itu Rancid mulai dikultuskan pengikutnya. Pada 1999, grup band ini memutuskan mengakhiri hubungan tujuh tahunnya dengan Epitaph. Mereka kemudian menandatangani kontrak dengan Hellcat Records (yang merupakan sub-label Epitaph).
Hiatus (2004–2005)
Pada 2004, setelah tur untuk Indestructible, Rancid vakum sementara. Anggota band pun mulai melakukan proyek-proyek sampingan. Meski belum dibubarkan secara resmi, Armstrong terus mengembangkan proyek sampingannya, yakni grup band super punck rock/rap Transplants, yang merilis album kedua mereka berjudul Haunted Cities, pada 2005. Ia juga menyumbangkan vokal gitar dan backing pada Cypress Hill's lagu "song "What's Your Number?" dari album kesepuluhnya Till Death Do Us Part. Armstrong juga merilis album solo, A Poet's Life pada Mei 2007.
Sementara rekannya, Frederiksen, juga membuat proyek sampingannya, Lars Frederiksen and the Bastards, dan merilis album studio kedua mereka, Viking, pada 2004. Album ini ditulis dan diproduksi bersama Armstrong. Sedangkan Freeman berkeliling sebentar dengan Social Distortion pada 2004 sebagai pengganti John Maurer saat itu sampai band tersebut menemukan bassisnya saat ini, yakni Brent Harding. Freeman dan Frederiksen juga memiliki anak, Freeman punya dua anak, sementara Frederiksen satu orang.