The Adventures of Huckleberry Finn
Pengarang | Mark Twain |
---|---|
Negara | Amerika Serikat |
Bahasa | Indonesia |
Genre | Roman |
Penerbit | PT Pradnya Paramita (Jakarta) |
Tanggal terbit | 1977 (Cet. V) |
Halaman | 221 hal |
Pengalaman Huckleberry Finn adalah judul buku karangan Mark Twain, yang diterjemahkan oleh Saadah Alim dari buku berbahasa Inggris The Adventures of Huckleberry Finn. Seperti judulnya, roman ini mengisahkan pengalaman seorang anak-anak bernama Huckleberry Finn, dengan latar zaman perbudakan di Amerika Serikat pada abad ke-19. Buku ini diterbitkan oleh penerbit PT Pradnya Paramita Jakarta. Edisi yang pertama dicetak pada tahun 1949 oleh NV Noordhoff-Kolff, Jakarta[1].
Penokohan
- Huckleberry Finn, tokoh utama cerita ini, seorang anak gelandangan yang dipelihara dan diangkat anak oleh nyonya janda Douglas.
- Tom Sawyer, sahabat Huckleberry Finn. Mereka berdua sering membuat kenakalan yang menjengkelkan.
- Nona Watson, saudara nyonya janda Douglas, yang sehari-hari mengatur cara hidup Huck Finn.
- Jim, bujang Negro milik nona Watson.
- miss wilsa
Ringkasan Cerita
Dalam buku Tom Sawyer anak Amerika, yang mendahului buku ini, Huck Finn dan Tom Sawyer memperoleh harta karun yang menjadikan mereka kaya raya. Huck Finn yang semula anak gelandangan, lalu diangkat anak oleh nyonya janda Douglas untuk dipelihara dan diberi pendidikan yang layak. Akan tetapi Huck Finn merasa tidak betah dan selalu ingin melarikan diri dari kehidupan yang mapan. Sementara itu bapaknya, yang juga gelandangan dan suka bermabuk-mabukan, berusaha untuk mengambil Huck Finn dari rumah nyonya janda Douglas untuk menguasai hartanya...
Suatu ketika Huck Finn berhasil diculik dan disembunyikan bapaknya di hutan, tetapi setelah beberapa lama Huck Finn dapat meloloskan diri. Tetapi ia tidak ingin kembali ke nyonya janda Douglas, dan ke sekolah. Dalam pelariannya, Huck Finn bertemu dengan Jim, seorang budak Negro yang melarikan diri dari tuannya, yakni nona Watson. Telah pernah bertemu sebelumnya di rumah nyonya janda Douglas, kedua orang itu segera menjadi bersahabat. Bersembunyi-sembunyi, mereka berdua kemudian berpetualang menuju kebebasan yang didambakan oleh Jim. Tetapi kebebasan itu tidak mudah didapat, terutama pada masa itu ketika kecurigaan dan penghinaan masih dilekatkan pada bangsa Negro, dan banyak petualang serta penipu berkeliaran di segenap penjuru Amerika. Apalagi ketika kemudian keisengan Tom Sawyer muncul pula di akhir kisah.
Daftar Pustaka
- ^ WorldCat: Pengalaman Huckleberry Finn
Pranala luar
- Ulasan blog: Rasis & Tidak Rasis Di Dalam Karya Mark Twain “Huck FInn” Diarsipkan 2014-05-06 di Wayback Machine.