Kabupaten Nabire
Kabupaten Nabire | |
---|---|
Motto: Nabire yang Berkeadilan, Sejahtera, dan Makmur | |
Koordinat: 3°32′25″S 135°33′18″E / 3.54016°S 135.55511°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua |
Tanggal berdiri | 10 September 1969 |
Dasar hukum | UU Nomor 12 Tahun 1969 [1] |
Ibu kota | Kota Nabire |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Anton Toni Mote (Plt)[2] |
Luas | |
• Total | 12.075,00 km2 (4,662,18 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 172.960 |
• Kepadatan | 14/km2 (40/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Kristen 62,64% - Protestan 51,48% - Katolik 11,16% Islam 36,94% Hindu 0,28% Buddha 0,11% Konghucu 0,03%[3][5] |
• IPM | 68,83 (2020) ( Sedang ) 68,53 (2019) ( Sedang ) [6] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 98811 ― 98864 |
Kode Kemendagri | 94.01 |
DAU | Rp 757.858.156.000,00- (2020) |
Situs web | www |
Kabupaten Nabire adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Papua, Indonesia, yang berbatasan dengan provinsi Papua Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di punggung Pulau Irian, Kota Nabire. Jumlah penduduk kabupaten Nabire berjumlah 172.960 jiwa (2021).[3]
Pada tanggal 6 Februari 2004, terjadi gempa bumi yang kemudian disusul pada tanggal 26 November 2004 di Nabire, gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter mengguncang daerah ini (lihat Gempa Nabire 2004).
Sejarah
“Nabire” demikian sekarang disebut, adalah suatu wilayah Pemerintahan Kabupaten yang terhampar di seputar “Leher Burung” pulau Papua. Dalam perkembangannya “Nabire” telah melampaui fase-fase: sebelum masuknya Pemerintahan Belanda, zaman Pemerintahan Belanda dan zaman Pemerintahan RI Hingga saat itu.
Paparan mengenai sejarah Pemerintahan Kabupaten Nabire ini bukanlah merupakan suatu tulisan yang sudah sempurna, sehingga masih perlu untuk dikaji dan disempurnakan bersama-sama sehingga menjadi suatu materi yang bisa dipahami dan diterima oleh semua kalangan.
Asal Usul Kota Nabire
Sebelum mengulas sejarah singkat Kabupaten Nabire maka terlebih dahulu akan disampaikan uraian secara singkat tentang asal usul dan arti nabire dari beberapa sumber/versi. Uraian mengenai cerita asal-usul dan arti Nabire ini bukanlah untuk dipertentangkan tetapi merupakan wacana untuk dibahas secara bersama, sehingga nantinya bisa diketahui asal-usul dan arti Nabire yang sebenarnya.
Versi Suku Wate
Berdasarkan cerita dari suku wate, bahwa kata “Nabire” berasal dari kata “Nawi” pada zaman dahulu dipertimbangkan dengan kondisi alam Nabire pada saat itu yang banyak terdapat binatang jangkrik, terutama disepanjang kali Nabire. Lama kelamaan kata “Nawi” mengalami perubahan penyebutan menjadi Nawire dan akhirnya menjadi “Nabire”. Suku Wate yang terdiri dari suku yaitu Waray, Nomei, Raiki, Tawamoni dan Wali yang menggunakan satu bahasa terdiri dari enam kampung dan tiga distrik. Pada tahun 1958, Konstein Waray yang menjabat sebagai Kepala Kampung Oyehe menyerahkan tempat/lokasi kepada Pemerintah.
Versi Suku Yerisiam
Menurut versi suku Yerisiam Nabire berasal dari kata “Navirei” yang artinya daerah ketinggalan atau daerah yang ditinggalkan. Penyebutan Navirei muncul sebagai nama suatu tempat pada saat diadakan pesta pendamaian ganti daerah antara suku Hegure dan Yerisiam. Pengucapan Navirei kemudian berubah menjadi Nabire yang secara resmi dipakai untuk membei nama daerah ini oleh Bupati pertama yaitu Bapak A.K.B.P. Drs. Surojotanojo, SH (Alm). Versi lain suku ini bahwa Nabire berasal dari Na Wyere yang artinya daerah kehilangan. Pengertian ini berkaitan dengan terjadinya wabah penyakit yang menyerang penduduk setempat, sehingga banyak yang meninggalkan Nabire kembali ke kampungnya dan Nabire menjadi sepi lambat laun penyebutan Na Wyere menjadi Nabire.
Versi Suku Hegure
Versi dari suku ini bahwa Nabire berasal dari Inambre yang artinya pesisir pantai yang ditumbuhi oleh tanaman jenis palem-palem seperti pohon sapu ijuk, pohon enau hutan, pohon nibun dan jenis pohon lainnya. Akibat adanya hubungan/komunikasi dengan suku-suku pendatang, lama kelamaan penyebutan Inambre berubah menjadi Nabire.
Dalam Hubungannya dengan Penyelenggaraan Pemerintahan
Nabire dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan saat ini merupakan kependekan dari kata-kata N-nyaman, A-Aman, B-bersih, I-indah, R-ramah, E-elok yang mengandung makna bahwa ”Nabire” (nyaman, aman, bersih, indah, ramah dan elok) tersebut merupakan suatu kondisi yang diharapkan dan membutuhkan keterlibatan semua lapisan masyarakat untuk mewujudkannya.
Perkembangan
Pada tanggal 20 Desember 2017 Presiden Joko Widodo datang meninjau lokasi lahan baru Bandar Udara Douw Aturure, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, yang dilanjutkan dengan peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nabire 20 MW dan PLTMG Jayapura 50 MW di Kelurahan Kali Bobo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire.[7]
Bandara Douw Aturure yang baru tersebut akan menjadi bandara besar dan penghubung antar kabupaten karena keberadaan Nabire yang strategis di tengah Provinsi Papua, sehingga akan menjadi simpul bagi wilayah yang berada di sekitarnya, yaitu Paniai, Dogiyai, Diyai, Intan Jaya, Puncak Jaya, Puncak, Waropen, Wondama dan Kaimana. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah akan membangun terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi. Pada tahap berikutnya dikembangkan menjadi 15.000 meter persegi.[8]
Selain bandar udara, Kepala Negara juga akan memperbaiki dan memperbesar Pelabuhan Nabire, Papua. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo usai meninjau Pelabuhan Nabire, Kamis, 21 Desember 2017. Perluasan tersebut akan membuat Pelabuhan Nabire sebagai penghubung bagi enam kabupaten di sekitarnya.[9]
Pemerintahan
Daftar Bupati
Berikut ini adalah Bupati Kabupaten Nabire, provinsi Papua, dari masa ke masa.
No | Potret | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Wakil | Prd. | Ket. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Soekandar Soerodjotanodjo | |||||||||
Karel Gobay | |||||||||
Drs. Andreas Soenarto |
|||||||||
Drs. Serteis Wanma |
|||||||||
Letkol Inf. Soekiyo |
|||||||||
Joesoef Adipatah | |||||||||
Drs. Herman Monim (Penjabat) |
|||||||||
Drs. Anselmus Petrus Youw |
|||||||||
Tonny P.H. Karubaba |
|||||||||
Drs. Hendrik Pagaya Kaisepo MM |
|||||||||
Isaias Douw S.Sos |
S.Sos., M.Si. |
||||||||
Sendius Wonda SH., M.Si |
|||||||||
Isaias Douw S.Sos |
MM |
||||||||
Mesak Magai S.Sos, M.Si |
Dewan Perwakilan
DPRD Nabire beranggotakan 25 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. DPRD Nabire periode 2019-2024 terdiri dari 13 partai politik. Partai Kebangkitan Bangsa adalah partai politik dengan jumlah kursi terbanyak, yaitu 4 kursi.[12][13]
Distrik/Kecamatan
Kabupaten Nabire terdiri atas 15 distrik, 9 kelurahan, dan 72 kampung dengan total luas 12.075,00 km² dan jumlah penduduk sebanyak 145.101 jiwa (2017). Kode Wilayah Kabupaten Nabire adalah 94.01.[14][15] Pada tahun 2017, versi Kemendagri, Kabupaten ini memiliki luas wilayah 11.112,61 km² dan jumlah penduduk 166.463 jiwa (2017).[16]
Kode Wilayah | Nama Distrik | Ibu kota | Jumlah | Daftar | |
---|---|---|---|---|---|
Kelurahan | Kampung | ||||
94.01.01 | Nabire | Karang Mulia | 9 | 3 | |
94.01.02 | Napan | Napan | - | 3 | |
94.01.03 | Yaur | Kwatisore | - | 4 | |
94.01.04 | Uwapa | Topo | - | 6 | |
94.01.05 | Wanggar | Karadiri | - | 3 | |
94.01.06 | Siriwo | Unipo | - | 6 | |
94.01.07 | Makimi | Lagari Jaya | - | 6 | |
94.01.08 | Teluk Umar | Yeretuar | - | 4 | |
94.01.09 | Teluk Kimi | Samabusa | - | 5 | |
94.01.10 | Yaro | Jaya Mukti | - | 8 | |
94.01.11 | Wapoga | Kamarisano | - | 5 | |
94.01.12 | Nabire Barat | Kali Semen | - | 5 | |
94.01.13 | Kepulauan Moora | Arui | - | 5 | |
94.01.14 | Dipa | Dikiya | - | 5 | |
94.01.15 | Menou | Lokodimi | - | 4 | |
Total | 9 | 72 |
Dengan dibentuknya Kabupaten Dogiyai, maka distrik di Kabupaten Nabire tersisa 14 distrik yang diurutkan secara abjad sebagai berikut ini:
Distrik yang menjadi bagian dari Kabupaten Dogiyai
- Kamu
- Kamu Selatan
- Kamu Utara (dulu Ikrar)
- Mapia
- Mapia Barat
- Sukikai
- Sukikai Selatan
Televisi
Selain itu ada stasiun televisi swasta yang beroperasi di Kabupaten Nabire antara lain:
- SCTV (47 UHF) (segera)
- Indosiar (44 UHF) (segera)
- Trans7 (56 UHF) (segera)
- Trans TV (28 UHF) (segera)
- iNews (22 UHF)
- MNCTV (41 UHF) (segera)
- Metro TV (55 UHF) (segera)
- ANTV (32 UHF) (segera)
- Rajawali Televisi (30 UHF) (segera)
- MyTV (38 UHF) (segera)
Transportasi
- Bandar Udara Nabire
- Pelabuhan laut Nabire
Pariwisata
Referensi
- ^ "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-12. Diakses tanggal 16 Februari 2020.
- ^ "Sengketa Pilkada Nabire, Anton Toni Mote Dilantik sebagai Penjabat Bupati". www.papua.inews.id. Diakses tanggal 14 Juni 2021.
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 3 Agustus 2021.
- ^ "Kabupaten Nabire Dalam Angka 2019". www.nabirekab.bps.go.id. BPS Kabupaten Nabire. Diakses tanggal 22 Februari 2020.
- ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Nabire". www.sp2010.bps.go.id. Diakses tanggal 22 Februari 2020.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 1 Maret 2021.
- ^ Masyarakat Diajak Awasi Penerapan BBM Satu Harga Diarsipkan 2018-12-10 di Wayback Machine. - PresidenRI.go.id - 20 Desember 2017.
- ^ Bandara Nabire Akan Menjadi Simpul Penghubung Diarsipkan 2018-09-15 di Wayback Machine. - PresidenRI.go.id - 20 Desember 2017.
- ^ Kesiapan Pelabuhan Nabire Jadi Penghubung Papua Diarsipkan 2018-09-15 di Wayback Machine. - PresidenRI.go.id - 21 Desember 2017.
- ^ Bupati & Wakil Bupati Nabire Terpilih Hasil Pilkada Serentak Dilantik 17 Februari 2016 Di Jayapura
- ^ Bupati dan Wakil Bupati Nabire Dilantik Gubernur Papua (8 November 2021), www.news.busurnabire.id, diakses 20 November 2021
- ^ "KPU Tetapkan Calon Terpilih DPRD Nabire". papuaposnabire.com. 20-08-2019. Diakses tanggal 27-12-2019.
- ^ Ruban, Titus (15-08-2019). "KPU Nabire tetapkan 25 calon anggota DPRD Nabire terpilih". jubi.co.id. Diakses tanggal 27-12-2019.
- ^ BPS Provinsi Papua, 26 Desember 2018, Statistik Potensi Desa Propinsi Papua 2018, dikunjungi pada 27 Februari 2019.
- ^ BPS Kabupaten Nabire, 16 Agustus 2018, Kabupaten Nabire Dalam Angka 2018, dikunjungi pada 28 Februari 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018.