Lompat ke isi

Krabuku ingkat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 September 2021 07.17 oleh Empat Tilda (bicara | kontrib) (menambahkan referensi dan beberapa keterangan tambahan)
Tarsius bancanus
Seekor Tarsius bancanus
Terancam
CRSingkatan dari Critical (Kritis)
ENSingkatan dari Endangered (Genting)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
 
NTSingkatan dari Not Threatened (Tidak terancam)
Aman
LCSingkatan dari Least-Concern (Aman)
ICHEL Red Book: Vulnerable

Krabuku ingkat diklasifikasikan sebagai bahasa rentan (VU) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan


Rentan  (IUCN 3.1)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Infraordo:
Tarsiiformes

Gregory, 1915
Famili:
Tarsiidae

Gray, 1825
Genus:
Tarsius

Storr, 1780
Spesies tipe
Tarsius bancanus
Horsfield, 1821
Sinonim

T. b. boreanus:

  • natunensis Chasen, 1940

Tarsius bancanus atau mentilin merupakan salah satu spesies tarsius. Primata endemik Sumatra dan Kalimantan, Indonesia ini berdasarkan keputusan menteri dalam negeri (Kepmendagri) nomor 522.53-958/2010 ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Bangka Belitung.[1]

Tarsius bancanus dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai Horsfield’s Tarsier atau Western Tarsier.

Pertelaan

Tarsius bancanus mempunyai ciri-ciri dan perilaku seperti jenis-jenis tarsius lainnya. Panjang tubuhnya sekitar 12–15 cm dengan berat tubuh sekitar 128 gram (jantan) dan 117 gram (betina). Bulu tubuh mentilin berwarna coklat kemerahan hingga abu-abu kecoklatan.[2] yang unik dari hewan ini adalah memiliki mata bulat yang berdiameter 16 militer.[3]

Persebaran

Tarsius bancanus tersebar di Indonesia (Kalimantan, Sumatra, dan pulau-pulau sekitar seperti Bangka, Belitung, dan Karimata), Malaysia Timur (Sabah dan Serawak), dan Brunei Darussalam.[2]

Subspesies

Terdapat empat subspesies Tarsius bancanus, yaitu:

  • Tarsius bancanus bancanus [sebagian Pulau Sumatera dan Pulau Bangka]
  • Tarsius bancanus borneanus [Kalimantan dan Pulau Karimata, Brunei Darussalam, serta Malaysia]
  • Tarsius bancanus natunensis [Kepulauan Natuna dan Pulau Subi]
  • Tarsius bancanus saltator [Pulau Belitung][3]

Terancam Punah

karena adanya deforestasi di kepulauan Bangka [1] maka kini Mentilin diklasifikasikan sebagai hewan punah berdasarkan Permen LHK nomor P.106/2018,[3] dan juga pada Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999.[2] menurut lembaga konservasi dunia [IUCN] juga memasukkan spesies Tarsius bancanus dalam status rentan/Vulnerable/VU. Menurut lembaga perdagangan international CITES Mentili termasuk dalam Apendix II yang berarti terancam punah.[2]

Referensi

  1. ^ a b Mentilin, Fauna Identitas Bangka Belitung yang Terancam Punah, mongabay, Nopri Ismi. Akses : 09-06-2021.
  2. ^ a b c d Saepuloh, Uus (2016-06-01). "Tarsius bancanus". Pusat Studi Satwa Primata. Diakses tanggal 2021-09-18. 
  3. ^ a b c Supardi, Ahmad (2021-01-28). "Namanya Mentilin, Matanya Bulat dan Suka Keluar Malam Hari". Mongabay. Diakses tanggal 2021-09-18.