Nursyah Kartakusuma
Hj. Nursyah Kartakusuma | |
---|---|
Berkas:Nursyah Kartakusuma pada 1974.png | |
Anggota Dewan Pertimbangan Pusat LVRI | |
Masa jabatan 2012–2017 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo |
Anggota MPRS | |
Masa jabatan 1967–1972 | |
Presiden | Soeharto |
Dewan Pimpinan Wanita Golkar | |
Masa jabatan 1973–1980 | |
Presiden | Soeharto |
Informasi pribadi | |
Lahir | 27 Agustus 1927 Sumatera Barat, Hindia Belanda |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Golongan Karya |
Suami/istri | M.M.R. Kartakusuma |
Hubungan | Ibrahim Datuak Sangguno Dirajo (kakek) |
Anak | Tisnaya Irawan Kartakusuma,Galinar Kartakusuma,Dana A. Kartakusuma,Ranti Kartakusuma,Hera Kartakusuma,Chairil K. Kartakusuma |
Tempat tinggal | Menteng, Jakarta Pusat |
Almamater | Centre Esetique de Visagisme Jean D'Estree, Paris (1960)
SGKP (1949) SKP (1944) HIS, PGI (1941) |
Profesi | Aktivis
Pejuang Kemerdekaan Pengusaha |
Sunting kotak info • L • B |
Hj. Nursyah Kartakusuma (lahir di Batusangkar, Sumatera Barat 27 Agustus 1927) Usia 94 tahun adalah seorang istri perwira Rachmat Kartakusuma
Nursyah adalah seorang pejuang Ia aktif sebaga anggota Palang Merah Indonesia di daerah pegunugan Batusangkar dan sebagai mata-mata bagi pejuang Indonesia yang mengungsi ke daerah pedalaman pada zaman revolusi kemerdekaan, “Di samping itu," katanya, “saya juga berusaha membujuk dan menyadarkan orang Indonesia yang bekerja untuk Belanda agar memperlakukan tawanan dengan baik, karena mereka itu adalah bangsa dia juga, bangsa Indonesia yang berjuang merebut kemerdekaan dari bangsa yang diabdinya. Dia juga dikenal sebagai wanita yang aktif di berbagai organsasi. Pada waktu terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia, dia selaku Ketua Persatuan Istri Veteran dan Karyawan memimpin organisasi Dharma Pertiwi ke daerah pedalaman Kalimantan Tengah untuk memberikan dukungan moril bagi prajurit yang berada di Long Bawang, yaitu perbatasan Indonesia Malaysia, Namun sejak lama Nursyah pun dikenal sebagai seorang wanita pengusaha.“Saya hanya berusaha membantu meringankan beban suami, 'kata ibu enam orang anak ini”. “Saya wanita pengusaha tapi tak menangani secara langsung, sampai sekarang, Usaha saya dijalankan oleh tenaga-tenaga ahli yang profesional. Maklumlah saya tidak belajar ekonomi, tidak belajar apa-apa, dia berkata merendah.
Membentuk PIVEKA/PIVERI
Persatuan Intri Veteran Republik Indonesia (PIVERI) dibentuk setelah terbentuk Departemen Urusan Veteran dan Demobilisan oleh Pemerintah,
kemudian dibentuk Ikatan Keluarga Veteran dan Karyawan (PIVEKA) pada tahun 1964. Tahun 1974 dirubah namanya menjadi Istri Veteran Republik Indonesia (PIVERI).
Latar belakan berdirinya organisasi ini saat dibentuknya Departemen Urusan Veteran dan Demobilisan oleh Pemerintah Republik Indonesia, memunculkan gagasan untuk membentuk suatu Ikatan Kekeluargaan Veteran, sebagai Istri Veteran yang mendampingi suami pejuang dan prajurit merasa perlu untuk mendirikan organisasi. Pada awal tahun 1964, Ny. Sambas Atmadinata (istri Menteri Urusan Veteran dan Demobilisan) menunjuk Ny. Nursyah Kartakusuma untuk menangani dan membentuk organisasi yang dimaksud. Pada tahun 1966 PIVEKA telah berhasil membentuk Perwakilan Daerah di seluruh Provinsi di wilayah Republik Indonesia, kecuali Maluku.
Ketua PIVEKA Daerah dengan persetujuan Pangdam setempat, dijabat oleh istri Pangdam. Tahun 1967 diterima sebagai organisasi anggota Kowani, BKOW dan GOW. Persatuan Isteri Veteran dan Karyawati disingkat PIVEKA diresmikan tanggal 28 Juli 1964 oleh Menteri Urusan Veteran dan Demobilisan, Bapak Sambas Atmadinata. Ketua Umum pertama : Ny. N. Kartakusuma. Keanggotaan PIVEKA meliputi Istri Veteran, Warakawuri Veteran, Wanita Veteran, Karyawati Departemen Veteran dan Demobilisan dan Istri Veteran yang merupakan Karyawan Departemen di luar Lembaga Veteran. Tujuan dibentuk organisasi PIVEKA adalah mendampingi para Pimpinan Departemen Urusan Veteran dan Demobilisasi, dalam melaksanakan fungsi sosialnya. Membantu Legium Veteran Republik
Indonesia dalam turut memikirkan penyelenggaraan kesejahteraan bagi Keluarga Besar Veteran
umumnya, termasuk didalamnya para Warakawuri serta yatim piatu Veteran. Merupakan wadah
pertemuan bagi para Istri Veteran dan menjalin tali persaudaraan diantara kita.
Pada kongres PIVEKA II tahun 1974 di Jakarta menghasilkan penyempurnaan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga. Sesuai dengan perkembangan organisasi, nama organisasi PIVEKA
diubah menjadi Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia disingkat PIVERI. Pembinaan PIVERI
dilimpahkan kepada Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI).
Penghargaan
- Honorary Degree, PHT Fort Leavenworth, AS, 1953
- Penghargaan atas jasa-jasa di KBRI Bangkok, 1969
- Penghargaan dalam pemilihan Miss University, Jakarta, 1970
- Anggota Kehormatan Yayasan Pemeliharaan Anak-Anak Cacat Pusat Surakarta) 1972
- Penghargaan dalam pemilihan Ratu Kebaya, 1974
- Penghargaan atas bantuan tenaga dan pikiran pada Kongress-II PIVERA, 1974
- Penghargaan untuk jasa-jasa pembangunan gedung Veteran Graha Purna Yudha, 1975
- Penghargaan dalam Pameran Tekstil Indonesia, Sepanjang Masa, 1976
- Penghargaan atas Dharma Bhaktinya demi kemajuan dan perkembangan Legiun Veteran Republik Indonesia
- Gelar Kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan RI, 1983
- Bintang Legiun Veteran RI, 1988