Pegandon, Kendal
Penanggulan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Kendal | ||||
Populasi | |||||
• Total | 46,067 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 33.24.10 | ||||
Kode BPS | 3324100 | ||||
Luas | 36km² | ||||
Kepadatan | 1279 jiwa/km² | ||||
|
Pegandon (bahasa Jawa: ꦥꦼꦒꦤ꧀ꦝꦺꦴꦤ꧀, translit. Penanggulan ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Pegandon terletak diwilayah Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah dan berada didataran rendah. Secara administratif Kecamatan Pegandon berbatasan dengan Kecamatan Patebon disebelah Utara, Kecamatan Singorojo disebelah Selatan, Kecamatan Gemuh disebelah Barat dan Kecamatan Ngampel disebelah Timur.
Geografi dan Iklim
Geografi
Luas wilayah Kecamatan Pegandon 31,12 Km². Dari luas tersebut sebagian besar merupakan lahan bukan pertanian, yang merupakan kawasan hutan Negara yang berada di desa Wonosari dengan luas 12,23 Km² atau 65,46 persen dan lahan sawah dengan luas 8,52 Km² atau 27,38 persen dari seluruh wilayah kecamatan Pegandon. Kecamatan Pegandon terbagi menjadi 12 desa yaitu Desa Pekuncen dengan Luas 1,50 km2, Desa Puguh 1,42 km2, Desa Wonosari 14,50 Km2, Desa Dawungsari 1,01 Km2, Desa Margomulyo 2,00 Km2, Desa Tegorejo 2,21 Km2, Desa Pesawahan 1,88 Km2, Desa Karangmulyo 1,76 Km2, Desa Pucangrejo 1,26 Km2, Desa Gubugsari 2,08 Km 2, Desa Pegandon 0,83 Km 2, Desa Penanggulan 0,67 Km 2 Dari 12 desa tersebut Desa Wonosari adalah desa yang memiliki wilayah terluas yaitu 14,50 Km2 atau sekitar 46,59 persen dan yang memiliki luas terkecil adalah Desa Penanggulan hanya sekitar 0,67 Km2 atau 2,15 persen dari total luas wilayah Kecamatan Pegandon.[1]
Iklim
Selama tahun 2015 rata-rata curah hujan di Kecamatan Pegandon mencapai 132 mm lebih rendah dibanding tahun 2014 dengan curah hujan 174 mm. Curah hujan tertinggi pada tahun 2015 terjadi pada bulan Desember sebesar 291 mm. Rata-rata banyaknya hari hujan tahun 2015 diKecamatan Pegandon adalah 7 hari, rata-rata tersebut lebih rendah dibanding rata-rata hari hujan tahun 2014 sebanyak 11 hari. Rata-rata hari hujan terbanyak sepanjang tahun 2015 terjadi pada bulan Januari dan Desember yaitu 16 hari hujan.[1]
Pemerintahan
Kecamatan Pegandon merupakan bagian wilayah dari Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah, secara administratif terdiri dari 12 desa, 47 dusun, 58 rukun warga dan 214 rukun tetangga. Dari tabel 2.1 dapat dilihat bahwa desa Tegorejo paling banyak memiliki rukun Tetangga, ini disebabkan desa Tegorejo mempunyai jumlah penduduk terbanyak dan memiliki wilayah yang paling luas kedua setelah desa Wonosari. Luas desa Tegorejo 2,21 Km² dan luas desa Wonosari 14,50 Km² tetapi 12,23 Km² wilayah Wonosari masih berupa hutan Jati milik Perhutani. Pesawahan mempunyai rukun tetangga paling sedikit di Kecamatan Pegandon.
Desa di pimpin oleh kepala desa, di Kecamatan Pegandon dari 11 kepala desa hanya satu kepala desa yang berjenis kelamin perempuan yang menjabat di desa Penanggulan. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Desa di bantu oleh Sekertaris Desa atau biasa disebut Carik, tetapi tidak semua desa di Kecamatan Pegandon mempunyai sekertaris desa (carik). Desa yang tidak mempunyai sekertaris desa adalah desa Dawungsari, Margomulyo dan Tegorejo.Jabatan perangkat desa meliputi, sekertaris desa, bekel, jaga bayan, bayan tani, modin, ulu-ulu, kamituwo, kaur umur dan kaur keuangan. Total perangkat desa di Kecamatan Pegandon tahun 2014 sebanyak 101 orang, menurun sedikit dibanding dengan tahun 2013 yaitu 102 orang[1]
Desa/kelurahan
Kependudukan
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Pegandon pada tahun 2015 sebanyak 36.458 jiwa menurun 1,97 persen dibanding tahun 2014, jumlah penduduk tahun 2014 37.193 jiwa. Jumlah penduduk paling banyak adalah desa Tegorejo sebanyak 4.915 jiwa dan jumlah penduduk paling sedikit adalah desa Dawungsari sebanyak 1.523 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2015 di Kecamatan Pegandon 18.072 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan 18.386 jiwa. Presentase jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kecamatan Pegandon adalah 49,56 persen untuk penduduk laki-laki dan 50,43 persen untuk penduduk perempuan. Jumlah penduduk menurut kelompok umur Kecamatan Pegandon, penduduk terbesar berada pada kelompok umur 15 - 19 tahun sebanyak 3.286 jiwa. Penduduk terkecil berada pada kelompok umur 75+ tahun sebanyak 726 jiwa.
Kepadatan penduduk Kecamatan Pegandon tahun 2015 adalah 1.172 jiwa/km², angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 yaitu1.195 jiwa/km². Desa Penanggulan mempunyai kepadatan penduduk paling tinggi dibanding desa-desa lain diKecamatan Pegandon dengan 5.315 penduduk/Km2 . Sedangkan desa Wonosari mempunyai kepadatan penduduk paling rendah dengan 223 penduduk/Km2[1]
Agama
Penduduk Kecamatan Pegandon mayoritas beragama Islam. Pemeluk agama Islam yaitu 99,81 persen, pemeluk agama Kristen 0,11 persen dan pemeluk agama Katolik 0,08 persen. Tidak ada pemeluk agama Budha dan Hindu di Kecamatan Pegandon. Tempat ibadah di Kecamatan Pegandon terdiri dari Masjid dan Mushola saja, ini di karenakan 99 persen mayoritas beragama Islam. Ada 22 jumlah masjid di Kecamatan Pegandon dan tersebar di 12 desa. Jumlah mushola di Kecamatan Pegandon ada 145 dan tersebar di 12 desa. Jumlah jamaah Haji di Kecamatan Pegandon tahun 2015 mengalami penurunan sekitar 16 persen dibanding tahun 2014. Pada tahun 2014 jamaah haji Kecamatan Pegandon sebanyak 37 jamaah dan tahun 2015 sebanyak 31 jamaah haji.[1]
Pendidikan
Jumlah fasilitas sekolah taman kanak-kanak (TK) di Kecamatan Pegandon tahun 2015 tidak ada perubahan tetap 16 TK. Tidak ada TK negeri di Kecamatan Pegandon, 16 TK tersebut adalah swasta. Jumlah murid dan guru TK di Kecamatan Pegandon ada 875 murid dan 56 guru, sehingga rasio murid dan guru TK di Kecamatan Pegandon sebesar 16. Artinya setiap guru TK menangani 16 murid. Sekolah dasar di Kecamatan Pegandon sebanyak 22 sekolah. Dari 22 sekolah tersebut ada 19 SD Negeri, 1 SD Swasta dan 2 Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jumlah murid sekolah dasar di Kecamatan Pegandon 2.924 murid, terdiri dari 2.651 murid SD Negeri, 164 murid Madrasah Ibtidaiyah, dan 109 murid SD swasta. Sedangkan jumlah guru yang mengajar di SD Kecamatan Pegandon sebanyak 215 guru, sehingga rasio murid guru SD di Kecamatan Pegandon sebesar 13. Artinya setiap 1 orang guru SD mengajar 13 murid SD.
Di Kecamatan Pegandon ada 4 SMP Negeri, 1 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 2 SMP swasta. Tahun 2013 jumlah murid sekolah menengah pertama di Kecamatan Pegandon 1.227 murid, sedangkan jumlah guru ada 149 guru. Sehingga rasio murid dan guru SMP di Kecamatan Pegandon 25, artinya setiap 1 orang guru mengajar 25 murid. Jumlah Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Pegandon ada 2 baik negeri maupun swasta. Jumlah murid sekolah menegah atas di Kecamatan Pegandon sebanyak 440 murid, sedangkan jumlah guru sekolah menengah atas ada 34 guru. Sehingga rasio murid guru SMA di Kecamatan Pegandon sebesar 12, artinya setiap 1 guru mengajar 12 murid SMA. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kecamatan Pegandon ada 2, tidak ada SMK negeri di Kecamatan Pegandon. Jumlah murid sekolah menengah kejuruan di Kecamatan Pegandon ada 133 murid, sedangkan jumlah guru ada 28 guru. Sehingga rasio murid guru SMK di Kecamatan Pegandon sebesar 5, artinya setiap 1 guru mengajar 5 murid SMK. Minat masyarakat di Kecamatan Pegandon untuk masuk sekolah Menengah Kejuruan pada tahun 2015 masih terbilang rendah, ini dibuktikan dengan presentase jumlah pelajar SMA dengan SMK. Dari 573 pelajar SMA / sederajat, 76 persen adalah siswa SMA dan 24 persen siswa SMK.[1]
Kesehatan
Jumlah sarana fasilitas kesahatan di Kecamatan Pegandon tahun 2015 terdiri dari 1 puskesmas, 1 puskesmas pembantu (Pustu), 8 praktik dokter umum, 1 balai kesehatan dan 6 apotek, 1 rumah bersalindan 6 pos kesehatan desa. Tenaga medis yang ada di Kecamatan Pegandon terdiri dari 9 dokter, 95 mantri kesehatan, 35 bidan dan 18 dukun bayi. Tahun 2014 tidak ada perubahan dengan jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Pegandon. Sarana air bersih di Kecamatan Pegandon terdiri dari sumur artesis, SPT, sumur gali dan pelanggan PAM. Selama tahun 2013 - 2015 pelanggan PAM di Kecamatan Pegandon mengalami peningkatan sebesar 70 persen.[1]
Ekonomi
Pertanian
Produksi tanaman padi di Kecamatan Pegandon tahun 2015 mengalami peningkatan sekitar 19,5 persen dibanding tahun 2014. Semua desa di Kecamatan Pegandon menanam padi sawah, dan hanya desa wonosari yang menanam padi ladang. luas panen paling luas ada di desa Margomulyo sebesar 174 Ha dan luas panen paling kecil ada di desa Penanggulan sebesar 50 Ha. Produksi tanaman jagung di Kecamatan Pegandon selama tahun 2015 mengalami peningkatan yang signifikan sekitar 29,4 persen dibanding tahun 2014. Peningkatan produksi ini dikarenakan 12 desa di Kecamatan Pegandon menanan tanaman jagung. Produksi jagung paling tinggi ada di desa Wonosari sebesar 10.981,01 ton dan produksi Jagung terendah ada di desa Pegandon dan desa Gubugsari sebesar 34,19 ton.
Tanaman kacang hijau adalah tanaman yang banyak di tanam oleh petani di Kecamatan Pegandon, biasanya tanaman kacang hijau di tanam setelah panen padi pada subround pertama antara bulan Maret - April. Produksi tanaman Kacang Hijau pada tahun 2015 menurun sebanyak 20 persen dibanding tahun 2014. Produksi tanaman kacang hijau tertinggi ada di desa Karangmulyo 36,71 ton sedangkan produksi tanaman kacang hijau terendah ada di 4 desa Pekuncen, Puguh, Wonosari dan Dawungsari 4,89 ton.[1]
Peternakan
Ternak besar di Kecamatan Pegandon terdiri dari Sapi potong dan Kerbau, tahun 2015 jumlah sapi potong mengalami peningkatan sebanyak 83 persen dibanding tahun 2014. Jumlah Kerbau pada tahun 2015 juga mengaalami peningkatan 20 persen dibanding tahun 2014.[1]
Keuangan
Tidak ada penambahan koperasi pada tahun 2015, koperasi simpan pinjam (KSP) di Kecamatan Pegandon masih berjumlah 13 koperasi simpan pinjam (KSP) dan satu koperasi unit desa (KUD). KUD terletak di desa Tegorejo dan KSP hanya ada di desa Dawungsari, Margomulyo, Tegorejo, Pegandon dan Penanggulan[1]