Lompat ke isi

Setanisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 21 Oktober 2022 13.28 oleh Mutiara.reffendi (bicara | kontrib) (penambahan kata-kata yang diperlukan; pengubahan struktur kalimat)


Logo lama Procter & Gamble (1837-1985), salah satu kasus setanisme

Satanisme adalah sekelompok individu yang berkeyakinan atau ideologis, dan filosofis yang didasarkan pada Setan. Praktik agama Satanisme kontemporer dimulai dengan berdirinya Gereja Setan yang ateis di Amerika Serikat pada tahun 1966, meskipun ada beberapa preseden sejarah. Sebelum praktik publik, Setanisme ada atas tuduhan berbagai kelompok Kristen terhadap lawan ideologis yang dirasakan, daripada identitas diri. Satanisme, dan konsep Setan, juga telah digunakan oleh seniman dan penghibur untuk ekspresi simbolis.

Tuduhan bahwa berbagai kelompok telah mempraktikkan Satanisme telah dibuat sepanjang sebagian besar sejarah Kristen. Selama Abad Pertengahan, inkuisisi yang melekat pada Gereja Katolik menuduh bahwa berbagai sekte dan kelompok Kristen sesat, seperti Kesatria Kenisah dan Cathars, melakukan ritual setan rahasia. Pada periode Modern Awal berikutnya, kepercayaan pada konspirasi penyihir setan yang meluas mengakibatkan pengadilan massal terhadap dugaan penyihir di seluruh Eropa dan koloni Amerika Utara. Tuduhan bahwa konspirasi setan aktif, dan di balik peristiwa-peristiwa seperti Protestan (dan sebaliknya, klaim Protestan bahwa Paus adalah Antikristus) dan Revolusi Prancis terus dilakukan dalam Susunan Kristen selama abad kedelapan belas hingga kedua puluh. Ide konspirasi setan yang luas mencapai ketinggian baru dengan tipuan Taxil berpengaruh di Prancis pada tahun 1890-an, yang mengklaim bahwa Freemasonry menyembah Setan, Lucifer, dan Baphomet dalam ritual mereka. Pada 1980-an dan 1990-an, histeria pelecehan ritual setan menyebar ke seluruh Amerika Serikat dan Inggris, di tengah kekhawatiran bahwa kelompok setan secara teratur melakukan pelecehan seksual dan membunuh anak-anak dalam ritual mereka. Dalam sebagian besar kasus ini, tidak ada bukti yang menguatkan bahwa salah satu dari mereka yang dituduh Setanisme sebenarnya adalah praktisi agama Setan atau bersalah atas tuduhan yang ditujukan kepada mereka.

Sejak abad ke-19, berbagai kelompok agama kecil telah muncul yang mengidentifikasi sebagai setan atau menggunakan ikonografi setan. Kelompok Setan yang muncul setelah tahun 1960-an sangat beragam, tetapi dua tren yang utama adalah Setanisme teistik dan Setanisme ateistik. Para pemuja setan teistik memuliakan Setan sebagai dewa supernatural, dan memandangnya bukan sebagai yang mahakuasa melainkan sebagai seorang patriark. Sebaliknya, setan ateis menganggap Setan sebagai simbol sifat manusia tertentu.

Setanisme agama kontemporer sebagian besar merupakan fenomena Amerika, ide-ide menyebar di tempat lain dengan efek globalisasi dan Internet. Internet menyebarkan kesadaran para pemuja setan lainnya, dan juga merupakan medan pertempuran utama bagi pertikaian para pemuja setan. Setanisme mulai mencapai Eropa Tengah dan Timur pada 1990-an, seiring dengan jatuhnya Uni Soviet, dan yang paling mencolok di Polandia dan Lithuania, negara-negara yang didominasi Katolik Roma.

Sejarah

Kaum Setanis, yakni para pengikut ajaran setanisme, sudah ada dan melaksanakan kegiatan mereka di setiap tahap sejarah dan dalam setiap peradaban, dari Mesir kuno sampai Yunani kuno, serta sejak Abad Pertengahan sampai hari ini. Di antara abad ke-14 dan ke-16, para tukang sihir dan orang yang menolak agama sama-sama memuja setan. Setelah tahun 1880-an, di Prancis, Inggris, Jerman, dan sekaligus di berbagai negara lain di Eropa dan Amerika, Setanisme diatur dalam perkumpulan dan tersebar di kalangan orang yang mencari keyakinan dan agama lain. Penyembahan setan terus berlanjut hingga abad ke-19, mula-mula sebagai Setanisme tradisional, lalu dalam aliran sesat yang lebih kecil yang merupakan pecahannya. Upacara kejam yang dilakukan oleh tukang sihir dan orang-orang tak ber-Tuhan, pengorbanan anak dan orang dewasa kepada setan, perayaan Misa Hitam dan upacara Setanisme tradisional lainnya telah diwariskan diam-diam secara turun temurun.

Lambang Setanisme tradisional yang terpenting adalah dewa Romawi kuno Baphomet. Pada waktu itu, Baphomet menjadi lambang bagi orang yang memuja setan. Para ahli sejarah yang menelusuri asal usul sosok berkepala kambing ini telah menemukan beberapa petunjuk penting tentang kegiatan Setanis. Lambang Setanis terpenting kedua adalah pentagram, yaitu bintang bersegi lima di dalam lingkaran. Yang menarik, ada dua perkumpulan rahasia lainnya di samping para Setanis yang menggunakan Baphomet dan pentagram sebagai lambang. Yang pertama adalah perkumpulan Kesatria Biara Yerusalem (Knight Templars), yaitu perkumpulan yang dituduh oleh Gereja Katolik sebagai penyembah setan, dan dibubarkan pada tahun 1311. Perkumpulan lainnya adalah perkumpulan Mason yang telah bertahun-tahun lamanya menimbulkan rasa penasaran karena kerahasiaan dan upacaranya yang aneh. Banyak ahli sejarah, yang telah menyelidiki masalah itu, percaya bahwa terdapat hubungan antara Kesatria Biara Yerusalem dengan perkumpulan Mason. Menurut mereka, kedua kelompok itu saling melanjutkan satu sama lain. Sesudah Kesatria Biara Yerusalem dilarang oleh Gereja, perkumpulan itu melanjutkan keberadaannya secara rahasia dan akhirnya berubah menjadi paham Mason. Yang pasti tentang Freemasonry adalah perkumpulan yang bersifat amat rahasia, punya susunan organisasi, dengan anggota di seluruh pelosok dunia.

Uraian yang diberikan para ahli seperti Leo Taxil, yang pernah menjadi seorang Mason, namun telah keluar dari perkumpulan itu, mengatakan bahwa para Mason amat menghormati Baphomet dan melangsungkan upacara yang menyerupai tata-cara penyembahan setan. Kenyataan lain yang menimbulkan kecurigaan adalah bahwa banyak pengikut Setanisme yang kemudian menjadi anggota organisasi Masonis atau Free Mason. Kini, para setanis telah meninggalkan upacara dan markasnya yang rahasia itu, untuk keluar ke jalan-jalan. Para Setanis dengan giat menyebarkan ajarannya di setiap negara. Baik melalui buku-buku, terbitan berkala, dan Internet sebagai usaha untuk mereka merekrut anggota baru. Tak peduli di negara mana pun mereka berada, para Setanis menampilkan citra yang sama. Cara berpakaian berwarna hitam, asesoris, tata cara penyembahan, kesamaan surat yang mereka tinggalkan sebelum melakukan bunuh diri dan ciri lainnya menunjukkan bahwa Setanisme bukanlah gerakan biasa yang isinya pengangguran, melainkan sebuah organisasi yang sengaja bersandar pada landasan pemikiran.

Ideologi Setanisme

Setan adalah sebutan bagi makhluk-makhluk yang berusaha merusak kehidupan manusia. Setan dapat berbentuk jin dan manusia. Mereka bekerja siang dan malam tanpa kenal lelah untuk menyesatkan manusia dari jalan Tuhan agar umat manusia menjadi pengikutnya, sehingga menjadi teman mereka untuk hidup di neraka nanti.

Pada dasarnya aliran Setanisme dibagi menjadi dua macam, yaitu Teistik dan Atheistik. Aliran teistik atau biasa disebut juga Setanisme Tradisional, adalah suatu bentuk kepercayaan yang menganggap bahwa Setan sebagai dewa. Aliran Atheistik (Ateis) adalah suatu aliran kepercayaan yang tidak mengakui adanya Tuhan ataupun Dewa untuk disembah. Kaum setanisme bahkan tidak percaya adaya setan sebagai makhluk yang nyata. Meskipun disebut sebagai penyembah setan, tetapi mereka tidak mengakui adanya setan. Bagi kaum setanis, setan hanyalah lambang yang menyatakan permusuhan terhadap agama dan prinsip kekerasan hati mereka.

Salah satu Aliran Setanisme Atheistik yang terkenal adalah Gereja Setan (the Church of Satan) yang didirikan oleh Anton Szandor LaVey (Anton LaVey), dan karena namanya aliran ini disebut sebagai aliran LaVeyan. Ciri utama dari para pengikut setanisme adalah mereka ateis (tidak mengakui adanya Tuhan), sekaligus materialis (hanya mengakui keberadaan benda belaka). Mereka mengingkari adanya Tuhan dan semua makhluk ghaib. Dalam sebuah tulisan yang berjudul “Pengantar Setan” yang diterbitkan gereja setan, para setanis sebenarnya adalah ateis.

Setanisme adalah agama yang tidak mengenal tuhan. Tidak ada yang perlu ditakuti selain akibat tindakan mereka sendiri. Kaum setanisme tidak percaya adanya Allah, malaikat, surga, atau neraka, iblis, setan, ruh jahat, ruh baik, peri atau makhluk ghaib lainnya. Setanisme bersifat ateis dan Otodeis: “Kami menyembah diri kami sendiri. ...Setanisme adalah materialis ... setanisme adalah lawan agama”. (Vexen Crabtree “A Description of Satanism”). Jadi pada intinya, Setanisme adalah pemikiran dan keyakinan dari filsafat kebendaan. Dalam buku Satanism: The Feared Religion (agama yang ditakuti), yang diterbitkan oleh gereja setan, pengertian setan bagi para penganut setanisme adalah “Setan adalah lambang manusia yang hidup seperti dituntun keangkuhan dan sifat jasmaniyahnya” (peter H Gilmore, Satanism: The Feared Religion, marrimac book, 1992). Adapun ungkapan sifat jasmaniah manusia sebenarnya menggabarkan inti setanisme. Para setanis percaya bahwa pada dasarnya manusia dalah binatang liar. Perinsip keyakinan ini amat ditekankan pada berbagai naskah setanis. Misal gereja setan sering menggunakan istilah “hewan jasmaniah” untuk menggambarkan manusia. Sudut pandang ini terletak pada dasar kecenderungan periliaku ganas setanisme. Contohnya, para setanis menganggap serangan, pertumpahan darah, pemerkosaan adalah benar. Karena bagi mereka inilah perilaku alamiah binatang liar. Bagi para setanis, seorang manusia adalah binatang buas yang hidup menurut nafsunya. Yang merupakan hal yang harus dia lakukan.

Dokumen yang berjudul “A Description of Satanism” (Sebuah Gambaran tentang Setanisme), terbitan gereja setan, berkata tentang hal ini: “Semua manusia dan binatang berasal dari sumber yang sama dalam ilmu biologi murni. Setanisme adalah keyakinan bahwa manusia tidak lebih dari binatang tingkat yang lebih tinggi: kita tidak punya tempat khusus dalam penciptaan, selain telah beruntung karena telah berevolusi dan bertahan” (Vexen Crabtree, “A Description of Satanism").

Menurut Roald E Kristiansen yang menulis tesisnya tentang setanisme, menyatakan bahwa “Setanisme dapat dianggap sebagai sebuah agama Darwinistis sosial yang berupaya membela hak-hak golongan terkuat untuk menguasai yang lemah, karena itulah cara manusia untuk maju sebagai sejenis makhluk biologis, sehingga tetap memelihara perannya sebagai ujung tombak evolusi sosial dan alami” (Roald E Kristiansen, A study of Satanism on the internet in the 1990’s).

Pelopor Satanisme Modern

Aleister Crowley adalah pelopor satanisme modern, yang memiliki julukan “The Beast”. Aleister lahir di Worwickshire. Semenjak kecil dia meninggalkan sekolah dan menjadi anggota “Secret Order of The Golden Dawn”. Crowley telah mencoba untuk menghubungi setan semenjak tahun 1898, saat ia menjadi anggota Order of the Golden Dawn. Kemudia pada tahun 1900, Crowley bergaul dengan masyarakat elit Inggris, sambil menyebarkan pengetahuannya tentang pemujaan setan, kepada para pemimpin politik Mason, Bangsawan dan keluarga kerajaan. Crowley adalah Okultis sejati, dan ia tidak memiliki pekerjaan lain. Ia sangat tertarik pada ideologi setanisme dan Freemasonry. Dalam bukunya yang berjudul “Pengakuan”, ia mengaku menjadi anggota Freemason di Loji Anglo Saxon, Paris. Ia juga menambahkan tentang bagaimana dia menjadi master di Loji tertua dan paling dihormati di London itu.

Loji Studholme (1591), yang dikabarkan Tony Blair (mantan perdana mentri Inggris) juga sebagai salah satu anggotanya saat ini. Crowley bersama dengan Albert Pike, memiliki gairah yang besar terhadap Idelogi setansime. Dalam bukunya yang berjudul “Ilmu Sihir”, Crowley menulis: “Sang Iblis adalah ular ini, Setan, dia hidup dan dicintai, dia adalah cahaya dan gambaran zodiaknya adalah Capricornus, kambing melompat, kepala kambing”. Setelah mengalami konflik dengan ketua The Golden Dawn, dia keluar dan mulai melakukan perjalanan keliling dunia bersama istrinya, Rose. Hingga ia tiba di Mesir, Kairo pada tahun 1904, mereka sering melakukan ritual bersama, bahkan sampai ke piramida. Pada suatu saat ketika Rose dalam kondis kesurupan, dia menyampaikan pesan kepada Crowley: "“dia menunggu mu ..”" "“dia .. dewa perang .. anak osiris .. Horus !! ..”"

Pada masa itu, sebelum isu tentang alien (makhluk luar angkasa) dan UFO, serta mengenai bentuk dan rupa alien, Crowley telah menggambar sketsa makhluk yang telah menghubunginya. Namanya “Lam” utusan Horus. Dimana Lam memberi instruksi kepada Crowley untuk duduk di hadapan meja selama tiga hari berturut-turut. Ketika crowley melakukannya, tubuhnya diambil alih dan tangannya mulai menulis secara otomatis, pesan-pesan dari setan. Kemudian tulisan tersebut menjadi sebuah buku yang berjudul “The Book Of The Law” (Buku Hukum) tahun 1904. "“era baru horus akan segera dimulai, tetapi sebelumnya bumi harus bermandikan darah” “biarkan pelayanku hanya sedikit dan tersembunyi, mereka akan berkuasa atas orang banyak dan yang terlihat” (Lam, utusan horus). Buku ini meletakan undang-undang tingkah laku yang sederhana, yaitu: “Lakukan apa kehendak mu” akan menjadi keseluruhan hukum. “Cinta adalah hukum.. Cinta dengan kehendak..” tidak ada hukum yang melebihi “Lakukan apa kehendak mu !”. “Satan, Cry aloud!, Thou exalted most high!, oh my father satan! The eye!”“Setan menangis keras ! .. engkau mulia! .. yang paling tinggi .. oh ayahku setan !, mata satu !”" (Alesiter Crowley: Magnum Opus – buku 4).

Di dalam agama Thelema yang diajarkan Crowley, dia menyembah dewa bernama “heru-ra-ha“ yang berarti “Horus di Horizon”. Kemudian Crowley mendirikan Loji heru-ra-ha atau dikenal juga sebagai O.T.O - Ordo Templi Orientis. O.T.O adalah perkumpulan pemuja setan hard core. Crowley melengkapinya dengan ritual inisiasinya dalam perayaan 33 degree Scottish Rite Freemasonry. Pada tahun 1912, crowley menjadi pemimpin O.T.O Inggris, yang merupakan keturunan langsung Iluminati Bavaria yang asli. Bahkan crowley mengklaim, bahwa pembentukan O.T.O adalah untuk membangun kembali free masonry, kepada akar iluminati Jerman-nya. Crowley benar-benar menginginkan untuk bergabung dengan Iblis. Pengetahuan yang menyesatkan itu, secara langsung diberikan oleh setan kepada crowley, yang kemudian dilanjutkan dan disebarkan oleh para pengikutnya, untuk menyesatkan umat manusia. Seperti yang telah di uraikan diatas, bahwasannya ajaran crowley adalah “Lakukan apa kehendak mu !!”. Ideologi ini adalah, agar setan bisa merusak tatanan aturan agama, sehingga manusia benar-benar sesat tanpa aturan. Adapun tujuan nya adalah, untuk menguasai manusia dan menjadi pemimpin yang menyesatkan manusia. Crowley mengajarkan, bahwa seseorang bisa menjadi jenius dalam musik, bila mereka mau memperaktakan dan mempropagandakan ajaran setanisme. Banyak pemusik dan bintang Rock menjadi terkenal, setelah memperaktakan ajaran setanisme aleister crowley. Salah satunya adalah Ozzy Osbourne, ia menyebarkan ajaran crowley (setanisme) melalui lagu dan musik kepada kaum muda. Bahkan Osbourne membuat sebuah lagu yang berjudul “Mr.Crowley”, karena ia benar-benar mengaguminya. Pada bab selanjutnya, akan dibahas mengenai sepak terjang mereka di dunia industri musik. Adapun rencana besar yang lain, sebagai bagian rencana setan untuk menyesatkan manusia melalui crowley adalah membawa revolusi obat bius, membukakan pintu untuk masyarakat untuk menggiringnya pada roh jahat.

Dalam “Buku Hukum”, roh setan yang terhubung melalui aleister crowley, terus menggemakan rayuan satanis dari taman Eden, selama bertahun-tahun. Dia menyatakan “aku adalah ular yang memberikan pengetahuan, kesenangan dan keagungan yang mulia, yang mengendalikan hati manusia dengan kemabukan. Untuk menyembah ku.. minumlah anggur dan obat-obat bius aneh, sesuatu seperti heroin dan alkohol mungkin dan harus digunakan untuk tujuan penyembahan, yaitu masuk ke dalam perjamuan suci bersama “ular” yang memberikan pengetahuan, kesenangan dan keagungan yang mulia. ” Robert anton wilson yang memainkan peraan penting dalam revolusi kebudayaan pada tahun 60-an, mengatakan dalam bukunya “Seks & Drugs”, menyatakan bahwa: “Crowley memainkan peranan yang enentukan dalam mengembangkan filosofi ataupun mistik, pada revolusi obat bius”.

Musik dan Film Satanisme

Satanisme muncul dalam banyak hal salah satunya adalah film dan musik. Banyak film yang menceritakan dengan terbuka idiom satanisme serta kisah kuasa gelap (dark forces). Film populer seperti: Friday The 13th, The Crow, Devils Advocate, Interview With The Vampire, bahkan serial The X-Files mengandung alur cerita dimana setan, satanisme atau black magic menjadi bagian penting dari film. Konon tahun 1968, Anton Szandor La Vey pernah menjadi penasehat teknis sekaligus pemeran film Rosemarys Baby, film Omen 1976 disebut telah memopulerkan satanisme.

Dalam musik ada banyak sekali contoh musik yang berisi satanisme, contoh:

Lihat pula

Bacaan lanjutan

Pranala luar