Inminban
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Inminban (Hangul: 인민반; Hanja: 人民班; RR: inmin-ban; MR: inmin-ban; berarti "unit tetangga" atau "unit rakyat") adalah bentuk organisasi kerja sama lokal mirip-Rukun Tetangga yang ada di Korea Utara. Tidak ada orang Korea Utara yang hidup di luar sistem inminban; semua orang adalah anggota.[1]
Sejarah
Jaringan inminban terbentuk pada akhir tahun 1960-an. Setiap perempuan Korea Utara yang tidak memiliki pekerjaan tetap diharuskan mengikuti aktivitas dalam inminban, termasuk membersihkan toilet umum, merapikan lingkungan, membuat benda-benda kecil di rumah, serta sesekali berangkat ke pinggiran negara untuk melakukan kerja petani. Hal ini membuat perempuan pengangguran sesibuk perempuan pekerja, dan hal ini juga dikatakan berkontribusi terhadap partisipasi perempuan yang tinggi di dalam tenaga kerja Korea Utara. Di akhir tahun 1960-an, perempuan Korea Utara yang bekerja menerima jatah harian 700 gram beras, dan perempuan Korea Utara yang bekerja di sistem inminban menerima 300 gram beras.[2]
Struktur
Suatu inminban umumnya berisikan 25 hingga 50 keluarga yang ditentukan berdasarkan kedekatan lokasi tempat tinggal. Misalnya, sebuah inminban akan berisi seluruh keluarga di sebuah gedung apartemen besar yang membagi satu tangga. Setiap inminban dikepalai oleh seorang pejabat perempuan, biasanya berumur baya, yang dipanggil inminbanjang. Dia akan menerima gaji kecil dari negara serta jatah makanan yang lebih banyak.[3]
Sistem inminban tidak termasuk dalam aparatur negara Korea Utara, tetapi negara mendukung keberadaannya. Setiap anggota inminban bertanggungjawab memonitor anggota lainnya untuk aktivitas kriminal atau ketidakpatuhan politis. Sang inminbanjang bertemu secara reguler dengan otoritas dari partai dan melaporkan tindak laku tidak patut kepada mereka. Komite rakyat di kantor distrik setempat (洞事務所人民委員會) memerhatikan kerjanya dan menurunkan perintah dari Partai Buruh Korea kepadanya.[3][4][5]
Beberapa peneliti berpendapat bahwa krisis ekonomi Korea Utara dan kelaparan yang mengikutinya pada tahun 1990-an membuat Korea Utara tidak bisa lagi menggaji agen fungsioner seperti inminbanjang dan mengurangi insentif mereka dalam membantu pemerintah menjaga kontrol sosial. Inminbanjang tetap dianggap sebagai bagian penting dari aparatur negara Korea Utara, tetapi mungkin sekarang sudah tidak termotivasi dan teliti seperti dahulu.[6]
Referensi
- ^ Hassig, Ralph; Oh, Kongdan (2009). The hidden people of North Korea : everyday life in the hermit kingdom. Lanham, Md.: Rowman & Littlefield Publishers. hlm. 5. ISBN 0742567184.
- ^ Lankov, Andrei (2007). North of the DMZ: essays on daily life in North Korea. Jefferson, N.C.: McFarland & Co. hlm. 74 and 176. ISBN 0786428392.
- ^ a b Lankov, Andrei (2007). North of the DMZ: essays on daily life in North Korea. Jefferson, N.C.: McFarland & Co. hlm. 74 and 174. ISBN 0786428392.
- ^ Katzeff Silberstein, Benjamin (1 January 2010). "North Korea: Fading Totalitarianism in the 'Hermit Kingdom'". SSRN Electronic Journal: 8. doi:10.2139/ssrn.1619270.
- ^ Demick, Barbara (2010). Nothing to envy: ordinary lives in North Korea (edisi ke-Spiegel & Grau trade pbk.). New York: Spiegel & Grau. ISBN 0385523912.
- ^ Katzeff Silberstein, Benjamin (1 January 2010). "North Korea: Fading Totalitarianism in the 'Hermit Kingdom'". SSRN Electronic Journal: 8–9. doi:10.2139/ssrn.1619270.