Liberty Manik
Dr. Liberty Manik | |
---|---|
Lahir | Raja Tiang Manik[1] 21 November 1924 Kuta Manik, Bataklanden, Keresidenan Tapanuli, Hindia Belanda |
Meninggal | 16 September 1993 Rumah Sakit Bethesda, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta | (umur 68)
Tempat pemakaman | Taman Makam Seniman Giri Sapto, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta |
Monumen | Monumen Dr. Liberty Manik, Kompleks Taman Wisata Iman, Sitinjo, Dairi, Sumatra Utara |
Nama lain | L. Manik |
Almamater | Freie Universität Berlin, Jerman |
Pekerjaan |
|
Karya terkenal | Satu Nusa Satu Bangsa
Desaku Yang Kucinta Batak-Handschriften |
Orang tua |
|
Kerabat | Hokky Situngkir (cucu dari saudari)[2] |
Dr. Liberty Manik (21 November 1924 – 16 September 1993) adalah seorang komponis dan pengajar musik di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Liberty Manik juga dikenal sebagai filolog Batak yang mentransliterasikan 500-an Pustaha Batak ke dalam bahasa Jerman.[3]
Pendidikan
- Hollandsch-Inlandsche School, Sidikalang, Dairi (lulus tahun 1940)
- Hollandsch Inlandsche Kweekschool, Muntilan, Magelang (berhenti pada 1942 karena ditutup oleh Pemerintah Kolonial Jepang)
- Pendidikan doktor musik di Freie Universität Berlin, Jerman dengan predikat magna cum laude. Disertasinya berjudul "Das Arabische Tonsystem Im Mittelalter" yang meneliti sistem nada musik Arab pada zaman Abad Pertengahan.[4]
Karya
Karya seni
- Mengarang lagu-lagu nasional: Satu Nusa Satu Bangsa, Desaku Yang Kucinta, Tamanku.
- Menerjemahkan dan mementaskan oratorium Mattheus Passion dan Weichnachtsoratorim karangan J.S. Bach di Yogyakarta tahun 1980-an.
Karya tulis
- Musik di Indonesia dan beberapa persoalannya bersama J.A. Dungga (1952)
- Das arabische Tonsystem im Mittelalter (1969)
- Batak-Handschriften (1973)
- Register van eigennamen in pustaha's bersama Petrus Voorhoeve (1977)
- Ketens van overlevering in pustaha's bersama Petrus Voorhoeve
Penghargaan
Nasional
Pada 13 Agustus 1999, Liberty Manik dianugerahi tanda jasa Bintang Budaya Parama Dharma secara anumerta oleh Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie. Tanda jasa ini diberikan berdasarkan Keppres No.80/TK/1999.
Daerah
Sebagai pengingat atas jasa dan karya Liberty Manik, Pemerintah Kabupaten Dairi mendirikan sebuah taman monumen baginya di kawasan Taman Wisata Iman Sitinjo, Dairi. Pembangunan taman monumen ini diinisiasi oleh Bupati Dairi Sabam Isodorus Sihotang.[per kapan?] Biaya pembangunan dialokasikan dari APBD Kabupaten Dairi.[sebutkan angka]
Pranala luar
- Batak Handschriften karya Dr. Liberty Manik dari hasil transliterasi 500-an Pustaha Batak.
Referensi
- ^ "Liberty Manik Sosok Intelektual dan Seniman". padamu.net. Diakses tanggal 13 Mei 2022.
- ^ "Hokky Situngkir, Peneliti Bandung Fe Institute". swatt-online.com. Diakses tanggal 13 Mei 2022.
- ^ "Mengungkap Peran Komponis Nasional Liberty Manik dalam Mentransnarasikan 500-an Naskah Batak". Universitas Negeri Medan. 2019-07-21. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-12. Diakses tanggal 2022-05-13.
- ^ "Liberty Manik Sosok Intelektual dan Seniman". Padamu Pendidikan Indonesia. Diakses tanggal 2022-05-13.