Lompat ke isi

Bandar Khalipah, Serdang Bedagai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bandar Khalipah
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Utara
KabupatenSerdang Bedagai
Pemerintahan
 • CamatManingar Manurung, SP, M. Si
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri12.18.06 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1218060 Edit nilai pada Wikidata
Luas11.600 Ha (116 km²)
Kepadatan- jiwa/km²
Desa/kelurahan5

Bandar Khalipah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara, Indonesia.

Sejarah

Kecamatan Bandar Khalifah sebelum kemerdekaan indonesia adalah merupakan bagian dari Kerajaan Padang. Pada masa kekuasaan Raja Padang VII Datuk Pangeran Bandar Tebing Janta Melayu, Bandar Khalifah pernah menjadi Ibukota Kerajaan Padang dan pada Tahun 1980-an masih ada ditemukan puing–puing kerajaan yang terletak di Desa Gelam Sei Serimah.

Asal muasal nama Bandar Khalifah tidak terlepas dari sejarah kemakmuran Bandar Khalifah. Bandar artinya Pusat Perdagangan Perekonomian antar negara Malaysia dengan Kerajaan Padang, sementara Khalifah merupakan tempat singgah dan menetapnya para Ahli Agama baik dari Indonesia maupun luar negeri. Dalam sejarah dijelaskan bahwa sebelum adanya pelabuhan Belawan, Bandar Khalifah adalah merupakan pelabuhan laut terbesar dan merupakan cikalbakal terbentuknya pelabuhan Belawan. Para ulama, lebai dan kaum sufi mempergunakan jasa pelabuhan Bandar Khalifah untuk berangkat dan pulangnya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah.

Jadi Bandar Khalifah berarti Pusat Perdagangan dan tempat berkumpulnya para Ahli Agama berangkat menuju Tanah Suci.

Suku

Penduduk di Kecamatan Bandar Khalipah rata-rata mayoritas bersuku Batak Toba. Namun terdapat juga beberapa suku lainnya seperti suku Mayamaya, Jawa, Batak Simalungun, dan sebagian kecil suku Banjar, Batak Angkola, dan Karo.

Dulu, penduduk asli Kecamatan Bandar Khalipah adalah Suku Melayu, dan kemudian hari Suku Jawa datang di bawa oleh Belanda dari Pulau Jawa ke daerah Sungai Sarimah di Desa Gelam Sei Serimah untuk bertani dan berkebun, dan kemudian disusul oleh bangsa Batak dari pesisir Danau Toba.

Sejak kedatangan bangsa Batak di Desa Kampung Juhar dan Desa Bandar Tengah, penduduk asli mulai tersingkir kan, dan mereka menyingkir ke daerah sekitarnya seperti ke daerah Pagurawan, kedaerah Tebingtinggi, Kecamatan Tanjung Beringin hingga sampai ke Percut Sei Tuan dan Belawan.

Agama

Penduduk kecamatan Bandar Khalipah mayoritas beragama Kristen dan Islam.

Berikut daftar tempat ibadah di Kecamatan Bandar Khalipah:

No. Desa/Kelurahan Gereja Protestan Gereja Katolik Masjid Mushollah Pura Vihara
1. Bandar Tengah 18 4 3 - - -
2. Kampung Juhar 18 2 - - - -
3. Kayu Besar 6 1 2 - - -
4. Pekan Bandar Khalipah 2 - 1 7 - -
5. Gelam Sei Serimah 5 2 2 - - -

Desa

No. Nama Desa/Kelurahan Kepala Desa/Lurah Jumlah Dusun
1. Pekan Bandar Khalipah Aswandi 7
2. Kayu Besar Oloan Sirait 13
3. Gelam Sei Serimah Lisbon Samosir 11
4. Kampung Juhar Derman Sinaga 17
5. Bandar Tengah Rozali Saragih 18

Galeri

Berkas:HKBP Kp.Juhar.jpg
HKBP Kampung Juhar
Berkas:HKBP Dame Toba.jpg
HKBP Dame Toba, Kampung Juhar
Berkas:Gereja Katolik St.Fransiskus Stasi Kampung Juhar.jpg
Gereja Katolik St. Fransiskus Asisi Stasi Kampung Juhar
Berkas:GKPI Sei Baru.jpg
GKPI Sei Baru, Gelam Sei Serimah
Berkas:HKBP Kayu Besar.jpg
HKBP Kayu Besar