Lompat ke isi

Ahmad al-Muhajir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

al-Imam as-Sayyid [1]
Ahmad
al-Muhajir al-Uraidhi
Nama asalأحمد
LahirAhmad
Meninggal241 H[2] atau 260 H[3] /873 M M/298 H
Hadramaut
MakamAl Husaisa, Seiyun, Hadramaut, Republik Yaman
Tempat tinggalBasra, kemudian Hadramaut
KebangsaanArab
Warga negaraKesultanan Yufriyyah, Abbasiyah Yaman
Dikenal atasLeluhur Bani Alawi, Hijrah dari Basra ke Hadramaut
Anak1.Muhammad
2.Ali
3.Husein
Orang tuaIsa ar-Rumi (ayah)
Kerabatputra dari: Isa ar-Rumi
sepupu dari: Ali al-Hadi, Musa al-Mubarraqa, Abu Fatik Abdullah bin Dawwud as-Sulaimani (leluhur Asyrof Sulaimani), Muhammad al-Madani (kakek canggah Abdul Qadir al-Jailani), Husain bin Muhammad ats-Tsair (kakek Ja'far bin Muhammad al-Hasani, syarif mekkah pertama), Abdullah bin Muhammad ats-Tsair (leluhur Qatadah bin Idris, Syarif Mekkah)

Ahmad al-Muhajir (820-924) (bahasa Arab: أحمد المهاجر), atau lengkapnya Al-Imam Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib, adalah seorang imam keturunan Ahlul Bait yang berasal dari Basra, Irak. Ia terkenal karena hijrah ke Hadramaut bersama keluarga dan pengikutnya untuk menghindari fitnah yang sedang gencar kala itu di kawasan Irak dan Jazirah Arab.

Kelahiran

Diriwayatkan bahwa ia lahir pada tahun 241[2] H (820 M) walaupun ada pula yang menyebut 260[3] H.

Hijrah ke Hadramaut

Imam Ahmad bin Isa dijuluki Al-Muhajir karena ia meninggalkan Basrah, Irak pada zaman pemerintahan khalifah al-Mu'tadhid di Baghdad, pada tahun 317 H (896 M). Mula-mula Imam Ahmad hijrah ke Madinah dan Mekkah melalui jalur Syam ke selatan oleh karena jalur langsung dari Irak ke Hijaz kala itu dinilai cukup berbahaya karena adanya kaum Qaramithah yang kala itu berhasil mencuri Hajar Aswad, kemudian pada tahun 318 H (897 M), beliau memulai perjalanan lagi dari Mekkah ke Yaman kurang lebih sampai sekitar tahun 319 H (898 M) karena sebuah alasan yang disebut para Ulama sebagai ilham agar ia mendatangi kawasan Yaman Selatan yakni Hadramaut yang kala itu masih didominasi kaum Ibadi.

Ia berhijrah disebabkan karena banyaknya fitnah yang terjadi di Irak pada waktu itu. Banyak para Ahlul Bait keturunan Rasulullah diburu atau bahkan dibunuh karena pemerintah khawatir kalau mereka mau mengambil-alih kekuasaan. Imam al-Muhajir adalah orang pertama yang datang ke Hadramaut berserta keluarganya yang berjumlah 70 orang. Ikut serta dalam perjalanan adalah anaknya yang bernama Abdullah.

Menurut Dr Muhammad Hasan al Aydrus, pengajar sejarah di Universitas Uni Emirat Arab, nama al Muhajir adalah gelar karena al Imam Ahmad bin Isa hijrah dari Basrah setelah kota itu menghadapi serangan massal dari kaum Khawarij dan pemberontakan orang-orang yang berasal dari Afrika. Awalnya, ia memutuskan berangkat ke Hijaz dan menetap setahun di Kota Madinah ketika Kota Makkah menghadapi serangan orang-orang Qaramithah.[butuh rujukan]

Wafat

Ia wafat pada tahun 345h (924 M) di Husayyisah, sebuah kota antara Tarim dan Seiyun, Hadramaut. Makamnya di atas sebuah bukit umumnya salah-satu yang pertama kali diziarahi oleh para pengunjung yang datang ke Hadramaut.

Keturunan dan status

Imam Ahmad al-Muhajir wafat pada tahun 345 Hijriyah, dan dikarunia keturunan:[3]

  1. Muhammad (Keturunannya tersebar di negri Baghdad )
  2. Abdullah / Ubaidillah (Abu Alawy). Lahir di Basrah dan meninggal pada 383 H di Somal, Yaman.[4]
    1. Basri[5]
    2. Jadid[5]
    3. Alawi al-Awwal
      1. Muhammad Shahib as-Saumi'ah
        1. Alawi ats-Tsani
          1. Salim[6]
          2. Ali Khali' Qasam[6]
            1. Muhammad Shahib Mirbath[7]
              1. Alawi[8]
                1. Abdul Malik[9] Azmatkhan
                2. Abdullah
                3. Abdurrahman[10]
              2. Ahmad[11]
              3. Ali[12]
                1. Muhammad al-Faqih Muqaddam[13]
              4. Abdullah
            2. Abdullah[14]
            3. Husain[14]

Para sayyid dari keluarga Bani Alawi yang berasal dari Hadramaut bernasab kepadanya. Sebagian besar para Walisongo di Indonesia juga adalah keturunan Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa ini, mereka dari jalur Ahmad Syah Jalaluddin[15] yang menurunkan Husain Jamaluddin Akbar dan Maulana Isa.

Imam Ahmad Al-Muhajir ialah seorang Imam Mujtahid, yang lebih banyak diikuti daripada mengikuti.[butuh rujukan]

Rujukan

Pranala luar