Lompat ke isi

Istana Schwetzingen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Desember 2022 23.13 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (clean up, removed stub tag)
Istana Schwetzingen sangat terkenal akan keindahan tamannya.

Istana Schwetzingen atau dalam bahasa Jerman Schloss Schwetzingen adalah istana yang berada di Negara Bagian Baden-Württemberg, Jerman. Istana Schwetzingen dahulu digunakan sebagai kediaman musim panas bagi dua orang Elektor Palatinate, Charles Philip II dan Charles Theodore IV.[1] Istana Schwetzingen terletak di kota kecil Schwetzingen dan istana ini sangat dikenal akan keindahan taman dan halamannya yang luas. Selain dikenal karena kebunnya yang indah dan halaman yang sangat luas, istana ini juga memiliki sebuah teater bernama Schlosstheater Schwetzingen . Teater ini merupakan tempat berlangsungnya Schwetzingen Festival yang diselenggarakan setiap tahun.[2] Didalam kompleks Istana Schwetzingen terdapat sebuah masjid bergaya Turki. Mesjid di Istana Schwetzingen ini merupakan mesjid tertua yang ada di Jerman.

Sejarah

Bangunan utama istana dulunya merupakan sebuah bangunan kastil dari abad ke-17 yang digunakan sebagai rumah peristirahatan bagi para pemburu. Istana Schwetzingen dibangun dalam rentang tahun 1700 hingga 1750 oleh seorang arsitek asal Heidelberg, Johann Adam Breunig. Pembangunan istana dimulai saat pemerintahan Johann Wilhelm von der Pfalz. Namun, saat Johann Wilhelm von der Pfalz memerintah Istana Schwetzingen belum digunakan sebagai kediaman musim panasnya melainkan difungsikan sebagai tempat peristirahatan ketika berburu. Taman yang ada saat itu sudah terbilang sangat luas dengan penataan taman yang indah oleh Charles Philip II.

Tahap pembangunan yang kedua mulai dilakukan perluasan wilayah taman oleh Charles Theodore IV. Pembangunan tahap kedua ini dilakukan oleh seorang arsitek bernama Nicolas de Pigage.[3] Istana Schwetzingen awalnya dirancang semegah taman yang mengelilinginya. Namun, dikarenakan banyak proyek pembangunan lain yang menyedot banyak dana (pembangunan Istana Mannheim dan perbaikan Kastel Benrath) menyebabkan rancangan megah tersebut tidak pernah terlaksanakan. Pada akhirnya bangunan Istana Schwetzingen tetap berdiri dengan dikelilingi oleh taman yang sangat indah.[4] Bahkan taman di Istana Schwetzingen menjadi lebih terkenal dan menjadi objek pariwista di Schwetzingen.

Masjid di Istana Schwetzingen

Terdapat sebuah majid bergaya Turki di area taman Istana Schwetzingen.

Masjid hadir di Jerman sudah ada semenjak akhir abad ke-18. Tepatnya di Kota Schwetzingen, Masjid Schwetzingen merupakan masjid pertama yang ada di Jerman. Pada tahun 1740, Raja Frederick II, pemegang kekaisaran Roma, Raja Yerusalem dan penguasa Pulau Sisilia berkata, Semua agama adalah sama dan baik, jika orang-orang yang memeluknya jujur, dan bila Turki datang kemari dan ingin tinggal di negara ini, maka kita akan dirikan bagi mereka masjid-masjid.[5]

Bangunan masjid pertama di Jerman ini cukup unik, karena lokasinya yang berada di dalam kompleks Istana Schwetzingen. Masjid Schwetzingen dibangun untuk menghormati atau toleransi atas keberagaman agama dan bangsa yang ada di Jerman. Masjid ini dirancang dan dibangun pada tahun 1779 oleh arsitek berkebangsaan Prancis Nicolas de Pigage (1723-1796). Proses pembangunan kompleks Masjid Schwetzingen sendiri memakan waktu lima belas tahun lamanya (1779-1796).[5] Masjid Schwetzingen sudah tidak dipakai lagi untuk kegiatan ibadah melainkan hanya dijadikan sebagai situs sejarah saj. Seperti bangunan masjid lainnya yang dibangun pada masa pemerintahan Turki Utsmani, Masjid Schwetzingen juga dilengkapi dengan bangunan menara. Menara tersebut menghiasi kedua sisi bangunan masjid.[5]

Pesona arsitektur ketimuran secara jelas sudah bisa ditangkap manakala pengunjung melihat bagian luar dari bangunan Masjid Schwetzingen. Pengaruh arsitektur ketimuran ini semakin tampak jelas, saat memasuki bagian tengah masjid, yang berbentuk kubah bundar, yang diapit oleh ruangan-ruangan berbentuk persegi. Gaya oriental juga tampak kental pada interior masjid, dengan penggunaan mosaik marmer pada lantai di ruang bagian tengah.[5]


Referensi