Pura Candi Untarayana
Pura Candi Untarayana atau Candi Untoroyono merupakan sebuah candi yang terletak di Dusun Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Candi yang merupakan tempat ibadah umat beragama Hindu ini dibangun oleh Pandita Mpu Nabereka Darmika Sandhy Yasa pada tanggal 19 Desember, 2007.
Asal Mula
Dahulu, sebelum tahun 2000, tanah tempat candi ini sering digunakan untuk bermain bola voli dan sepak bola, namun sering terjadi kejadian mistis seperti kematian hewan dan kecelakaan. Setelah dilakukan meditasi oleh Bapak Tejo, Bapak Wiyono, Bapak Marsono, Bapak Slameto, Bapak Sugiyarno, Bapak Toto Suwarno, Bapak Supardi, Bapak Broto, Bapak Mulyono dan Bapak Ragil Widodo, tanah tersebut dianggap memiliki kekuatan spiritual. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk membawa sampel tanah candi tersebut ke Denpasar, Bali. Di sana, mereka bertemu dengan Mpu Nabe Reka Dharmika Sandiyasa yang menyetujui pembangunan candi.
Pendirian candi dimulai pada tahun 2003 dengan peletakan batu pertama oleh beberapa orang dari Bali, Magelang, dan warga sekitar. Namun, ketika diletakkan, batu tersebut selalu kembali ke tempat semula jika dipindahkan, sehingga diputuskan untuk batu tersebut diletakkan di pondasi paling bawah candi. Tak lama setelah itu, datang Lingga Yoni (simbol Siwa) yang datang atas petunjuk dari Bapak Mohan. Beliau mendapatkan gambaran agar Lingga Yoni itu diletakkan di Klaten.
Setelah dibangun, candi tersebut diberi nama Candi Untarayana oleh bapak Toto Suwarno, seorang sesepuh warga. Nama tersebut terinspirasi oleh janur kuning yang melengkung di sisi timur candi dan penampakan Prabu Rama dan Dewi Sinta. Nama Untarayana diambil dari nama sebuah jaman pada jaman Prabu Rama dan Dewi Sinta.
Tempat Wisata Religi
Pura Candi Untoroyono merupakan tempat penting untuk ritual keagamaan umat Hindu di Klaten. Saat upacara keagamaan, pura ini ramai oleh pemeluk Hindu yang berdoa dan melakukan persembahan sebagai penghormatan kepada para dewa.
Pada September 2015, Pura Candi Untarayana dijadikan sebagai tempat wisata dengan prinsip kerukunan umat beragama berdasarkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Candi ini dikelola oleh Bapak Suhardi dan Bapak Paijo, dibantu oleh beberapa anak berkemampuan indigo.
Mengunjungi Pura Candi Untoroyono memberikan pengalaman spiritual yang kaya dan wawasan mendalam tentang agama dan budaya Hindu. Keindahan arsitektur, ornamen, dan kehidupan keagamaan menjadikan pura ini penting dalam warisan budaya Indonesia.[1][2]
Lihat pula
Rujukan
- ^ "Mengungkap Keajaiban Sejarah: Menelusuri Candi-Candi Megah di Klaten". Destinasi Travel Indonesia. 2023-06-21. Diakses tanggal 2024-07-27.
- ^ Wardani, Dewi Ayu Wisnu (2017). "Optimalisasi Pengembangan Obyek Wisata Candi Untoroyono di Dukuh Nayan, Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten". Widya Aksara : Jurnal Agama Hindu (dalam bahasa Inggris). 22 (2). doi:10.54714/widyaaksara.v22i2.23. ISSN 2685-9831.