Lompat ke isi

Balai Latihan Kerja

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Salah satu contoh Balai Latihan Kerja di Jember

Balai Latihan Kerja atau BLK adalah prasarana dan sarana tempat pelatihan untuk mendapatkan keterampilan atau yang ingin mendalami keahlian dibidangnya masing-masing. BLK merupakan jenis Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang dikelola Dinas Tenaga Kerja di daerah. Menurut Permenaker No. 1 Tahun 2022, BLK yang dikelola langsung oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia disebut dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) dan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP).

Secara umum, BLK membuka beberapa bidang kejuruan seperti, Kejuruan Teknik Sepeda Motor, Kejuruan Teknisi Komputer, Kejuruan Operator Komputer, Kejuruan Tata Busana, Kejuruan Teknik Pendingin, Kejuruan Tata Graha, Kejuruan Tata Kecantikan Rambut, Kejuruan Tata Kecantikan Kulit, Kejuruan Tata Rias Pengantin, Kejuruan Tata Boga dan lain sebagainya.BLK juga bisa memfasilitasi untuk keahlian dalam bidang bahasa asing seperti, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan Bahasa Korea.[1]

Sejarah

Asal muasal Balai Latihan Kerja (BLK) berawal dari ide awal pembentukan Pusat Latihan Kerja Program Pelatihan (PPKPI) bidang industri pada tahun 1953 dan pada tahun 1960, PPKPI diarahkan menjadi Pelatihan Pencari Kerja Pegawai, Instansi agar menjadi Tenaga Kerja yang memiliki keterampilan.[2]

Pada tahun 1970, Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi perubahan dari Pusat Latihan Kerja Program Pelatihan (PPKPI) menjadi Balai Latihan Kerja di bawah pembinaan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia. Dan sejak otonomi daerah Balai Latihan Kerja (BLK) berubah menjadi Balai Latihan Kerja Daerah (BLKD) berada di bawah naungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Tenaga Kerja di masing-masing daerah di Indonesia.[3]

Mobil Pelatihan Kerja

Mobil Pelatihan Kerja atau sering disebut Mobile Training Unit (MTU merupakan program pelatihan kerja dengan menggunakan kendaraan keliling. Mobil keliling ini dipergunakan untuk memprioritaskan melatih para pencari kerja dan penggangguran yang berada di pelosok pedesaan.

Pelatihan jenis ini untuk menjangkau warga di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh Balai Latihan Kerja (BLK). Model pelatihan ini dibutuhkan karena secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan yang wilayahnya sangat luas.[4]

Galeri

Referensi

Pranala luar