Lompat ke isi

Fitosterol

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 September 2008 23.52 oleh SieBot (bicara | kontrib) (bot Mengubah: de:Phytosterine)
β-sitosterol
Ergosterol.

Fitosterol (juga dikenal sebagai sterol tumbuhan) adalah kelompok steroid alkohol, fitokimia yang ada secara alami di dalam tumbuhan dan tidak ditemukan pada mamalia. Sesudah dipurifikasi, fitosterol tampak sebagai bubuk putih dengan bau lembut yang khas. Senyawa ini tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam alkohol. Senyawa ini banyak digunakan sebagai bahan tambahan pangan obat-obatan dan kosmetik.

Fitosterol spesifik

Nomenklatur untuk rangka steroid.
  • Molekul yang tampak di atas adalah β-sitosterol.
  • Kampesterol diperoleh dengan melepas atom karbon 242,
  • Kolesterol diperoleh dengan melepas atom karbon ke-241 dan 242.
  • Melepas atom hidrogen dari karbon ke-22 dan 23 menghasilkan stigmasterol (stigmasta-5,22-dien-3β-ol).
  • Brasikasterol (ergosta-5,22-dien-3β-ol) diperoleh dengan melepas atom karbon 242 dan hidrogen dari karbon 22 and 23.
  • Ergosterol (ergosta-5,7,22-trien-3β-ol) diperoleh dari pelepasan atom hidrogen dari karbon 7 dan 8 dari brasikasterol.

Kegunaan

Struktur Penyusun Tanaman

Tumbuhan mengandung sejumlah fotosterol sebagai komponen struktural membrannya. Pada sel mamalia, peran tersebut digantikan oleh kolesterol.

Pendeteksian Materi Organik

Sehubungan dengan kehadirannya pada seluruh tumbuhan di bumi dan keterbatasan kehadirannya pada alga uniseluler, β-sitosterol dapat digunakan sebagai biomarker yang mengindikasikan jumlah materi organik asal tumbuhan di dalam suatu sampel penelitian. Karena materi ini merupakan materi yang sukar larut di dalam air, pengendapan materi ini sebagai sedimen umum terjadi di alam.

Sebagai tambahan pangan, fitosterol memiliki kemampuan untuk berkompetisi dengan kolesterol dalam penyerapannya di dalam usus. Kompetisi ini mengakibatkan berkurangnya jumlah kolesterol yang dapat diserap oleh tubuh. [1] Selain tu, ia juga dapat berperan dalam mencegah terjadinya kanker. [2] Fitosterol terdapat dalam jumlah kecil di dalam minyak tumbuhan, misalnya minyak ''sea buckthorn'' (1640mg/100g minyak),[3] corn oil (968mg/100g),[4] and soybean oil (327mg/100g oil).[5] One such phytosterol complex, isolated from vegetable oil, is cholestatin, composed of campesterol, stigmasterol, and brassicasterol, and is marketed as a dietary supplement. Sterols can reduce cholesterol in human subjects by up to 15%.[6]

Di Indonesia, produk-produk pangan yang mengandung fitosterol antara lain adalah produk-produk yang berasal dari tumbuhan seperti margarin (bedakan dengan mentega). Karena merupakan penyusun membran tumbuhan, merupakan hal yang lumrah jika fitosterol ditemukan pada seluruh produk makanan ringan yang mengandung kacang. Fitosterol juga dapat diperoleh dari suplemen makanan, sereal, dan sejumlah produk susu tersuplementasi (Misalnya: Tropicana Slim Nonfat Fitosterol).

Referensi

  1. ^ Ostlund RE, Racette, SB, and Stenson WF (2003). "Inhibition of cholesterol absorption by phytosterol-replete wheat germ compared with phytosterol-depleted wheat germ". Am J Clin Nutr. 77 (6): 1385–1589. 
  2. ^ De Stefani, Eduardo; et al. (2000). "Plant Sterols and Risk of Stomach Cancer: A Case-Control Study in Uruguay". Nutrition and Cancer. 37 (2): 140–144. 
  3. ^ Li, Thomas S. C. (1633–1639). "Phytosterol content of sea buckthorn (Hippophae rhamnoides L.) seed oil: Extraction and identification". Food Chemistry. Elsevier. 101 (4): 1633–1639. doi:10.1016/j.foodchem.2006.04.033. Diakses tanggal 2006-11-20. 
  4. ^ Pennington & Douglas, Food Values of Portions Commonly Used, 18th ed. (2005)
  5. ^ "The Marketing Edge: Phytosterols Qualisoy" (Brochure (PDF)). Qualisoy. Diakses tanggal 2006-11-20. 
  6. ^ "Consumption of a Functional Oil Rich in Phytosterols and Medium-Chain Triglyceride Oil Improves Plasma Lipid profiles in Men" (Article (PDF)). Journal Of Nutrition (133): 1815–1820. 

Pranala luar