Lompat ke isi

Manzai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Juni 2005 12.00 oleh Meursault2004 (bicara | kontrib) (interwiki)

Manzai (漫才) adalah seni melawak Jepang yang berasal dari daerah Kansai. Pertunjukan Manzai biasanya dilakukan oleh dua orang yang bercakap-cakap di depan penonton menceritakan cerita yang lucu, janggal, atau tidak masuk akal dengan irama berbicara seperti bersahut-sahutan. Satu orang berperan sebagai si Pintar (bahasa Jepang: tsukkomi) yang berfungsi sebagai pengumpan, dan seorang lagi yang berperan sebagai si Bego (bahasa Jepang: boke) yang terus menyerocos bercerita agar penonton tertawa. Manzai bisa dikatakan mirip dengan stand-up comedy yang dikenal di Amerika Serikat.

Kata Manzai diciptakan oleh bagian iklan Yoshimoto Kogyo (promotor seni hiburan ternama di Osaka) pada tahun 1933 untuk membedakannya dari seni bercerita Mandan, yang pada zaman Taisho akhir digunakan di dalam bioskop untuk menjelaskan isi cerita film bisu yang sedang diputar.

Pelaku Manzai disebut Manzai-shi. Pasangan Manzai disebut Kombi. Pasangan suami-istri yang melakukan Manzai disebut Meoto manzai. Manzai yang berasal dari daerah Kansai sering juga disebut sebagai Kamigata manzai.

Sejarah

Pada zaman Heian, ada jenis seni pertunjukan yang dilakukan secara berkeliling untuk merayakan tahun baru, yang juga disebut Manzai (万歳), namun ditulis dengan Kanji yang berbeda. Manzai zaman Heian dilakukan oleh dua orang pelaku yang mengunjungi rumah-rumah, seorang menabuh gendang dan seorang lagi menari-nari untuk mengucapkan selamat tahun baru. Pada zaman Edo di seluruh pelosok Jepang bermunculan berjenis-jenis Manzai dalam berbagai nama sesuai dengan nama tempat berasalnya, seperti: Mikawa manzai, Yamato manzai dan sebagainya. Pada saat itu pelaku Manzai tidak cuma memainkan musik dan menari, tapi juga bercakap-cakap menceritakan cerita lucu yang dimaksudkan untuk memancing tawa pendengarnya.

Pada zaman Meiji, Manzai (万才) yang dilakukan di Osaka di dalam gedung pertunjukan, didasarkan pada Manzai (万歳) zaman Heian yang masih diiringi dengan musik. Pasangan Tamagoya Entatsu, Sunagawa Sutemaru dan Nakamura Haruyo sering disebut sebagai pelopor Manzai. Sayangnya pada saat itu, Manzai hanya dianggap sebagai pertujukan pelengkap mengingat gedung pertunjukan lebih banyak menampilkan seni Rakugo (落語) yang kebetulan sedang populer.

Pada akhir zaman Taisho, pasangan yang dibina Yoshimoto Kogyo, Yokoyama Entatsu (1896-1971) dan Hanabishi Achako memulai gaya Manzai yang tanpa musik dan hanya terdiri dari percakapan. Manzai gaya baru ini disebut Syabekuri manzai yang ternyata bisa diterima masyarakat luas dan menjadi populer. Sekitar tahun 1931, promotor hiburan Yoshimoto Kogyo mengganti sebutan Syabekuri manzai menjadi Manzai (漫才). Yoshimoto Kogyo kemudian melakukan ekspansi bisnis ke Tokyo. Manzai yang dipelopori pasangan Entatsu-Achako menyebar dengan luas ke seluruh Jepang dan banyak bintang-bintang baru yang bermunculan.

Di zaman modern, Manzai kemudian berkembang menjadi seni yang tidak hanya dipertunjukkan di gedung pertunjukan, melainkan juga di televisi dan radio.

Ciri Khas Manzai

Berbeda dengan seni Rakugo yang terikat dengan peraturan, pelaku Manzai mempunyai banyak kebebasan. Pelaku Manzai ada berbicara sambil melakukan pose atau gerakan-gerakan aneh, berjoget-joget, atau bahkan sampai memukul si Bego. Manzai biasanya dilakukan tanpa musik, walaupun pelaku Manzai yang memainkan alat musik atau memakai musik latar juga ada. Belakangan ini juga ada Manzai gaya baru yang dilakukan oleh kelompok yang terdiri dari 3 orang (atau lebih) yang memainkan suatu lakon komedi.

Saat naik ke panggung, pelaku Manzai harus mengenakan pakaian yang terbagus yang dimiliki. Pada dasarnya kostum yang dipakai adalah pakaian untuk pergi ke pesta. Pelaku Manzai pria memakai kimono atau setelan jas berikut dasi, sedangkan pelaku Manzai wanita dengan kimono atau baju terusan yang berwarna-warni mencolok, lengkap dengan sepatu berhak tinggi.

Sesuai dengan perkembangan zaman, banyak pelaku Manzai yang berperan sebagai pelawak di televisi (bahasa Jepang: Owarai Talento atau Owarai Geinin). Pakaian yang dikenakan saat naik ke panggung adalah pakaian santai yang dikenakan sehari-hari. Walaupun tidak begitu umum, ada juga pelaku Manzai gaya baru yang menggunakan properti panggung, mulai dari kursi, meja, lemari, sampai ke layar proyeksi.

Si Pintar dan Si Bego

Pasangan Manzai terdiri dari seorang yang berperan sebagai si Pintar (tsukkomi) dan seorang lagi yang berperan sebagai si Bego (boke). Peran si Bego adalah untuk menyampaikan cerita yang isinya mempunyai kejanggalan di sana-sini sehingga kedengaran aneh atau lucu untuk dapat memancing tawa pendengar. Sedangkan pasangan yang berperan sebagai si Pintar, tugasnya menyela cerita si Bego dan membetulkan dengan segera bagian-bagian yang dianggap janggal sehingga penonton mengetahui kapan harus tertawa.

Untuk memberitahukan si Bego bahwa ceritanya itu aneh atau janggal, pemeran si Pintar kadang-kadang menggunakan kata-kata yang menghina atau menampar si Bego dengan telapak tangan di kepala atau di bagian dada. Kadang-kadang si Bego juga harus menerima pukulan di bagian kepala dengan menggunakan kertas karton yang dilipat seperti kipas atau mainan yang mengeluarkan bunyi pukulan yang keras.

Berbeda dengan si Bego yang terus menerus harus bercerita, si Pintar hanya sekali-kali menginterupsi cerita si Bego untuk mengumpan si Bego agar menjadi lebih lucu. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh si Bego untuk mengambil nafas, sehingga irama cerita dapat dipertahankan.

Terlepas dari pemahaman isi lawakan yang sebagian besar dilakukan dalam bahasa Jepang dialek Kansai, orang Indonesia yang baru pertama kali melihat pertunjukan Manzai dan tidak terbiasa melihat lawak yang disertai dengan "kekerasan fisik" tidak akan menganggap pukulan atau tamparan di bagian dada atau kepala sebagai hal yang lucu.

Pasangan Manzai Terkenal

Nama-nama pasangan Manzai yang terkenal:

  • Yumeji Itoshi dan Kimi Koishi
  • Yasushi-Kiyoshi (Yokoyama Yasushi dan Nishikawa Kiyoshi)
  • Two Beat (Beat Takeshi dan Beat Kiyoshi)
  • Unabara Senri-Mari (Kaminuma Emiko dan kakaknya)
  • Hoshi Sento-Luis (Hoshi Sento dan Hoshi Luis)
  • Nakata Kausu-Botan (Nakata Kausu dan Nakata Botan)

Pranala Luar