Ratu Buaya Putih
Ratu Buaya Putih | |
---|---|
Sutradara | Naryono Prayitno |
Produser | Ram Soraya |
Ditulis oleh | Tim Soraya Film |
Pemeran | Soendjoto Adibroto [Vera Magdalena]] [Suzanna]] [Jeffry Waworuntu]] Rita Sheba [Dorman Borisman]] [Bokir]] [Atin Martino]] [HIM Damsyik]] [Yulie Soleh]] [Ratih Moortri]] [Lina Sagita]] [Chris Salam]] [Rudy Wahab]] [Amin Ansari]] |
Sinematografer | HS Sadeli |
Penyunting | CH Darmawan |
Distributor | Soraya Film |
Tanggal rilis | 1988 |
Durasi | 96 menit |
Negara | Indonesia |
Ratu Buaya Putih adalah film Indonesia tahun 1988 dengan disutradarai oleh Naryono Prayitno dan dibintangi oleh Soendjoto Adibroto dan [Vera Magdalena]].
Sinopsis
Templat:Spoiler Sumarna (Soendjoto Adibroto), pawang buaya, merebut jimat teman seperguruannya yang bisa membuat pawang menundukkan buaya seganas apapun. Meski mendapat jimat, ia kena kutukan. 20 tahun kemudian, dua anaknya meninggal. Yang pertama mati di kolam buaya hingga buaya-buaya disitu dibunuhi, dan yang kedua mati tertabrak motornya sendiri. Tinggal anak perempuannya Murti (Vera Magdalena), yang juga dibayang-bayangi maut. Sumarna lalu mengeluh pada janda muda di desa itu, Larsih (Suzanna), yang ternyata Ratu Buaya Putih dan dirasuki arwah rekan seperguruan yang dibunuh Sumarna. Rahasia Ratu Buaya Putih ini diungkap oleh Parlan, tokoh alim desa itu, yang juga adik suami-istri yang dibunuh Sumarna. Akhirnya Buaya Putih bisa dikalahkan, dan Murti dan Jeffry (Jeffry Waworuntu), rekan bisnis jual-beli buaya, yang sempat ditahan bisa selamat.[1]
Referensi
- ^ Laman Ratu Buaya Putih, diakses pada 20 Juni 2010
Pranala luar
- (Indonesia) Resensi@Perfilmanjibis.pnri