Gagok
Gagok adalah seni menyanyi lagu tradisional khas Korea. Seni ini dikategorikan sebagai jeongak (musik pantas) yang umum dipentaskan di kalangan bangsawan pada masa Dinasti Joseon (1392-1910) oleh pria atau wanita. Saat ini, masih tersisa 41 buah lagu gagok, yang mana 26 buah lagu untuk suara pria dan 15 untuk suara wanita. Awalnya terdapat 3 buah kategori gagok, mandeyeop (lambat), jungdaeyeop (sedang), dan sakdaeyeop (cepat), namun saat ini hanya sakdaeyeop yang dinyanyikan.
Lirik gagok didasarkan pada 3 baris sajak sijo dan dinyanyikan dalam dua buah nada, pyeongjo (atau ujo) dan gyemyeonjo yang menyerupai mayor dan minor di musik barat. Repertoarnya dapat dibagi berdasarkan ketukan (jangdan). Beberapa lagu dinyanyikan dalam 16 ketukan dan lainnya 10 ketukan. Saat dinyanyikan, 3 baris sajak sijo berubah menjadi lagu dengan 5 stanza. Awal pertunjukkan ditandai dengan permainan musik pembuka, lalu 3 stanza pertama dinyanyikan. Pada saat jeda, penyanyi akan istirahat sejenak sementara musik dimainkan. Setelah itu penyanyi akan menyanyikan 2 buah stanza terakhir dan diakhiri dengan permainan musik penutup.
Musik yang mengiringi nyanyian gagok dimainkan dari alat musik tiup dan petik oleh pemusik yang duduk di bagian belakang penyanyi. Alat musik yang dimainkan antara lain geomungo (kecapi 6 senar), gayageum (kecapi 12 senar), yanggeum (kecapi barat), sepiri (suling buluh kecil), daegeum (suling besar), danso (suling vertikal), haegeum (rebab 2 senar), dan janggu (gendang jam pasir).