Lompat ke isi

Dorayaki

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Maret 2011 15.15 oleh WikitanvirBot (bicara | kontrib) (r2.7.1) (bot Menambah: ko:도라야키)
Dorayaki

Dorayaki (どらやき。銅鑼焼き、ドラ焼き) adalah kue yang berasal dari Jepang. Dorayaki termasuk ke dalam golongan kue tradisional Jepang (wagashi) yang bentuknya bundar sedikit tembam, terdiri dari dua lembar kue yang direkatkan dengan selai kacang merah. Dorayaki memiliki tekstur yang lembut dan mirip dengan kue Jepang yang disebut Kastela karena adonan yang mengandung madu.

Di Indonesia, makanan penganan ini mulai diperkenalkan di Indonesia bersamaan dengan anime Doraemon. Tokoh Doraemon mempunyai kegemaran makan kue dorayaki. Dorayaki yang dijual di toko kue di Indonesia rasanya sudah disesuaikan dengan selera lokal seperti dorayaki berisi campuran coklat dan keju. Dorayaki juga dikenal di Indonesia dengan sebutan Obanyaki.

Di Jepang, Obanyaki lebih dikenal dengan nama Imagawayaki (今川焼き). Walaupun Obanyaki mempunyai bentuk yang hampir sama dengan Dorayaki, kue Obanyaki lebih tebal dibandingkan dengan Dorayaki. Obanyaki juga biasanya dipanggang di depan pembeli sedangkan Dorayaki sudah dipanggang sebelumnya dan dijual dalam kemasan.

Asal-usul

Pada mulanya, Dorayaki hanya terdiri dari satu lembar kue bundar dengan pinggiran yang dilipat sedikit hingga berbentuk segi empat. Di bagian tengah kue diberi selai kacang yang disebut azuki.

Pada tahun 1914, kue Dorayaki yang terdiri dari dua lembar diperkenalkan oleh perusahaan kue Usagiya dengan menggunakan adonan yang mirip adonan Kastela. Dorayaki yang terdiri dari dua lembar kue dan berbentuk bundar kemudian menjadi populer di seluruh Jepang.

Menurut cerita yang bisa dipercaya, kue dinamakan Dorayaki karena bentuknya yang mirip gong (bahasa Jepang: dora). Menurut cerita lain, pendekar bernama Saito Musashibo Benkei adalah pencipta Dorayaki. Benkei menderita luka dan harus dirawat di rumah penduduk. Setelah sembuh, Benkei memanggang adonan dari campuran air dan tepung terigu di atas gong. Hasilnya berupa kue bundar berisi selai kacang kemudian diberikan kepada orang yang merawatnya sebagai ucapan terima kasih. Masih ada beberapa cerita lain tentang asal-usul Dorayaki sehingga sulit memastikan cerita mana yang paling benar.

Pranala luar