Lompat ke isi

Konfiks

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Konfiks adalah afiks yang terdiri dari prefiks dan sufiks yang ditempatkan di antara kata dasar. Kata "konfiks" berasal dari bahasa Latin con- (dengan), dan -fix (tambahan). Afiks ini sering dijumpai di dalam bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Contoh di dalam bahasa Indonesia: "bersenang-senanglah", "dibagikan", "mempertanggungjawabkan", dll.

Konfiks per-an

A. Bentuk

Bentuk konfiks per-an dapat mengalami variasi bentuk berdasarkan:

a. Lingkungannya.

   Contoh: persatuan, perjanjian,, pelajaran, pekerjaan, perambatan, dan lain-lain.

b. Dasar kata dari mana kata itu dibentuk.

- Jika pembentukannya mempergunakan kata benda sebagai kata dasar maka akan mengambil bentuk pe-an. Contoh: pekuburan, pedesaan.

- Jika pembentukannya berasal dari suatu kata kerja yang mempergunakan awalan ber-, maka kata benda itu akan mengambil bentuk per-an atau pe-an, sesuai dengan awalan ber- dengan alomorfnya. Contoh: perbuatan, pelayaran. - Jika pembentukannya berasal dari satu kata kerja yang mempergunakan awalan me- maka ia akan mengambil bentuk pe + N + an. Contoh: pembaharuan, penyatuan, penguburan, pemburuan, dan lain-lain.

B. Fungsi

Fungsi per-an adalah untuk membentuk kata benda.

C. Arti

Arti yang mungkin didukung oleh konfiks per-an adalah:

a. Menyatakan tempat.

   Contoh: perhentian, pelabuhan, persembunyian, pengadilan, perapian, percetakan.

b. Menyatakan hasil perbuatan.

   Contoh: permainan, penyerahan, pertanyaan, pelantikan, pertahanan, perhitungan.

c. Menyatakan peristiwa itu sendiri atau hal perbuatan.

   Contoh: pengajaran, pencaharian, pendidikan, peraturan.

Konfiks ke-an

a. Bentuk

Tidak mengalami perubahan.

b. Fungsi

Pada umumnya konfiks ke-an berfungsi untuk membentuk kata benda.

c. Arti

Arti yang mungkin didukung oleh konfiks ke-an adalah:

a. Menyatakan tempat atau daerah.

   Contoh: kedutaan, kesultanan, kementerian, keinderaan.

b. Menyatakan sesuatu hal atau peristiwa yang telah terjadi.

   Contoh: kenyataan, kebersihan, ketuhanan, kewajiban, keindahan.

c. Kena atau menderita sesuatu hal.

   Contoh: kehujanan, kepanasan, kesiangan, kekurangan.

d. Suatu perbuatan yang dilakukan tanpa sengaja.

   Contoh: kelupaan, ketiduran, keguguran.

e. Menyatakan terlalu.

   Contoh: kebesaran, ketinggian, kepahitan.

f. Mengandung sedikit sifat seperti yang disebut dalam kata dasar.

  Contoh: kekanak-kanakan, kemerah-merahan, keputih-putihan. 

Lihat pula

Pranala