Lompat ke isi

Kartunet

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 Juli 2011 11.46 oleh RaymondSutanto (bicara | kontrib) (Visi, Misi, dan Program: hapus bagian visi misi)

Kartunet Community Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang didirikan oleh kaum muda tunanetra pada 19 Januari 2006. Kartunet Community Indonesia bersifat terbuka, dan independen tanpa afiliasi dengan kepentingan politik apapun. Fokus gerakan Kartunet terletak pada pengembangan minat bakat para penyandang disabilitas dan kampanye wacana masyarakat inklusif melalui media online.

Latar Belakang

Jumlah penyandang disabilitas di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi, penanganan, pemberdayaan dan peluang bagi mereka untuk mengembangkan diri masih terbatas. Stigma masyarakat terhadap para penyandang disabilitas pun cenderung negative. Para penyandang disabilitas di Indonesia (khususnya tunanetra) memiliki banyak potensi dalam dirinya. Mereka pun memiliki motivasi yang tinggi untuk mengembangkan dirinya dan masyarakat. Akan tetapi, terbatasnya aksesibilitas dan peluang bagi mereka untuk mengakses informasi, pendidikan dan pekerjaan membatasi kesempatannya untuk mengaktualisasi diri. Hal inilah yang mendasari gagasan sekelompok kaum muda tunanetra untuk mendirikan Kartunet Community.

Kartunet yang merupakan kliping dari dua kata yaitu “karya” dan “tunanetra” pada awalnya merupakan nama situs yaitu www.kartunet.com (Karya Tunanetra Community),. Sesuai dengan namanya, situs ini dibuat dan dikelola oleh sekelompok tunanetra, namun isinya ditujukan kepada masyarakat umum untuk mempublikasikan kreasi dari penyandang disabilitas baik berupa karya sastra, penyajian berita, artikel mengenai teknologi, maupun informasi-informasi lain yang berkaitan dengan isu disabilitas.

Tujuan

Tujuan pembuatan situs ini adalah sebagai sarana publikasi khususnya mengenai isu-isu disabilitas demi mendukung terwujudnya masyarakat Indonesia yang inklusif. Selama ini pemahaman masyarakat mengenai disabilitas masih terbatas. Disabilitas seringkali dipandang sebagai sebuah keanehan, keterbatasan atau kelemahan, sehingga para penyandang disabilitas dipandang sebagai individu-individu yang lemah, tidak berpotensi dan tidak berdaya.

Pandangan tersebut tidak sejalan dengan wacana masyarakat inklusif yang memandang disabilitas sebagai sebuah keberagaman, di mana setiap penyandang disabilitas memiliki hak dan kewajiban yang setara dengan masyarakat umum. Melalui media publikasi berupa situs [1], Kartunet Community hadir untuk memberikan pandangan-pandangan baru, menambah wawasan dan menyajikan karya-karya para penyandang disabilitas agar masyarakat lebih mengenal dan memahami para penyandang disabilitas untuk kemudian dapat menerima mereka sebagai bagian dari keragaman masyarakat.

Dasar Gerakan

Kartunet Community Indonesia menyadari bahwa perkembangan teknologi secara umum dan teknologi informasi secara khusus dapat mempermudah penyandang disabilitas dalam mengakses informasi dan mengembangkan berbagai kemampuan dalam dirinya. Melalui fasilitas internet, mereka dapat belajar secara mandiri dari buku elektronik (e-book) dan tutorial online. Selain itu dengan perangkat computer dan jaringan internet, mereka juga dapat mengembangkan kemampuan di berbagai bidang, seperti keterampilan menulis, mengkomposisi musik digital, mengelola usaha online, dan sebagainya.

Atas dasar pemikiran tersebut, Kartunet Community Indonesia mengembangkan karyanya dari pengelolaan situs kea arah yang lebih luas lagi, yaitu dengan pengembangan teknologi dan pengembangan diri para penyandang disabilitas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktivitas Kartunet Community Indonesia mengarah pada pengembangan diri penyandang disabilitas sebagai subyek, pengembangan situs dan teknologi sebagai sarana dan pengembangan wawasan masyarakat sebagai lingkungan social.

Program

Program dan Kegiatan Utama

  1. Publikasi rutin kreasi penyandang disabilitas.
  2. Pengembangan potensi penyandang disabilitas dalam kelompok-kelompok minat dan bakat.
  3. Kampanye sosialisasi isu-isu disabilitas melalui media online jejaring social.
  4. Pelatihan kemandirian ekonomi bagi penyandang disabilitas.
  5. Memperluas akses bagi penyandang disabilitas untuk mengakses fasilitas teknologi informasi.

Referensi

  1. Profil Kartunet