Bandar Udara Internasional Jomo Kenyatta
Bandara Internasional Jomo Kenyatta | |
---|---|
Informasi | |
Jenis | Sipil & Militer |
Pengelola | Kenya Airports Authority |
Lokasi | Nairobi |
Zona waktu | GMT |
Koordinat | {{{coordinates}}} |
Bandar Udara Internasional Jomo Kenyatta, (IATA: NBO, ICAO: HKJK) dulunya disebut Bandar Udara Internasional Nairobi adalah salah satu fasilitas penerbangan terbesar di Kenya dan bandara tersibuk di Afrika Timur.
Terletak di Nairobi, Kenya, bandara ini diberi nama mantan pemimpin Kenya, Jomo Kenyatta. Sampai tahun 1970-an, bandara ini menggunakan nama "Embakasi", sesuai dengan area di mana bandara tersebut berdiri. Bandara ini adalah pangkalan utama bagi Kenya Airways.
Bandara Jomo Kenyatta dilayani oleh satu landasan pacu 06/24, landasan pacu 06 ditambahkan ILS. Bandara modern ini dilayani oleh sebuah gedung terminal yang dibangun pada tahun 1970-an. Terminal "Embakasi" yang tua yang dibangun sebelum tahun 1960-an, sekarang digunakan untuk kargo dan fasilitas pelatihan Angkatan Udara Kenya.
Pada tahun 2004, bandara ini telah melayani 3.999.711 penumpang (+15,9% dibandingkan dengan tahun 2003).
Sejarah
Bandara ini dibuka pada bulan Mei 1958 [1].
Terminal
Terminal Bandara Internasional Jomo Kenyatta memiliki 3 unit yang melayani kedua kedatangan dan keberangkatan. Unit 1 dan 2 digunakan untuk penerbangan internasional sementara unit 3 digunakan untuk penerbangan domestik.
Penumpang yang akan berangkat check-in melalui unit 1 dan 2 tergantung destinasi mereka. Kedua unit memiliki tempat check-in maskapai penerbangan yang beroperasi pada sistem CUTE, dan meja imigrasi terletak pada lantai dasar di mana penumpang mendapat izin sebelum mereka memasuki lounge keberangkatan di lantai pertama melalui eskalator atau lift. Ada 8 gerbang di keberangkatan yang digunakan untuk memasuki pesawat melalui jembatan. Penumpang internasional datang melalui gerbang yang sama menuju concourse yang mana memandu mereka menuju tempat imigrasi di lantai pertama sebelum datang menuju ruang bagasi yang terletak di lantai dasar. Ruang bagasi dilayani oleh ban berjalan bagasi.
Fasilitas bank, taksi, penyewaan mobil, operator tur dan kantor pemesanan kamar hotel terletak di bagian kedatangan. Layanan bus yang dijadwalkan menuju dan dari pusat kota tersedia pada perhentian bus unit 1 dan 2.
Restoran Simba terletak di lantai 5 dari pusat gedung utama. Ada kafeteria yang dioperasikan oleh Home Park di unit 1, restoran dan pub di unit 2, kafeteria dan snack bar di unit 3 dan ruang kedatangan internasional - semua dioperasikan oleh NAS. Minuman dan mesin penjaja soft drink ditempatkan di setiap unit.
Meja informasi dioperasikan oleh petugas layanan pelanggan, yang ditempatkan di semua unit dan pada ruang kedatangan. Sistem display informasi penerbangan (FIDS) dan sinyal membantu penumpang menemukan tujuan di bandara itu.
Pengembangan pada masa mendatang
Pada tanggal 14 Oktober 2005, Kenya Airports Authority mengumumkan rencana mereka untuk memperluas Bandara Internasional Jomo Kenyatta. 2 tahun berikutnya, otoritas tersebut mengumumkan bahwa rencana tersebut dapat memperbaiki fasilitas bandara di seluruh Kenya, khususnya Nairobi.
Proyek perluasan tersebut dipercepat sebagaimana penumpang pada bandara Jomo Kenyatta mencapai 4 juta, yang mana bandara ini hanya dikonstruksi untuk menangani 2,5 juta penumpang.
Pengembangan di bandara ini akan melipatgandakan ukuran bandara, dari 25.662 meter persegi hingga 55.222 meter persegi. Parkir pesawat, yang penggunaannya sudah melebihi kapasitas, akan ditambah ukurannya dari 200.000 meter persegi hingga 300.000 meter persegi, dan taxiway tambahan akan dibangun. Bagian kedatangan dan keberangkatan akan terpisah, dan ruang tunggu akan diubah.
Pengembangan ini akan menambah kapasitas bandara menjadi 9 juta penumpang per tahun. Proyek ini akan memakan biaya sebesar US$100 juta. Bank Dunia akan membantu $10 juta. Fase pertama dari perluasan diumumkan pada tanggal 29 September 2006.
Pengembangan ini sedang diperdebatkan oleh pemerintah, apakah Bandara Internasional Jomo Kenyatta memerlukan landasan pacu kedua. Perdebatan ini menyebabkan sebuah insiden yang mana menutup operasi landasan pacu untuk 1 hari.
Maskapai penerbangan dan destinasi
- Air India (Mumbai, New Delhi)
- Air Italy (Roma, Milan) 23 Desember 2006
- Air Madagascar (Antananarivo)
- Air Malawi (Lilongwe)
- Air Mauritius (Mauritius)
- Air Seychelles (Seychelles)
- Air Tanzania (Dar Es Salaam)
- Air Zimbabwe (Harare)
- British Airways (London-Heathrow)
- Cameroon Airlines (Yaounde)
- Corsairfly (Paris-Orly)
- Emirates (Dubai)
- Ethiopian Airlines (Addis Ababa)
- Five Forty Aviation (Mombasa)
- Gulf Air (Bahrain)
- KLM Royal Dutch Airlines (Amsterdam)
- Kenya Airways (Abidjan, Accra, Addis Ababa, Amsterdam,Bamako, Bangkok, Bujumbura, Dar Es Salaam, Dakar, Djibouti, Douala, Dubai, Entebbe, Freetown, Guangzhou, Harare, Hong Kong, Istanbul-Atatürk, Johannesburg, Kairo, Khartoum, Kigali, Kinshasa, Komoro, Lamu, Lagos, Lilongwe, London-Heathrow, Lubumbashi, Maputo, Mauritius, Mayotte, Mombasa, Mumbai, Paris-Charles de Gaulle, Seychelles, Yaounde, Zanzibar)
- Martinair (Amsterdam)
- Precision Air (Dar es Salaam, Mwanza, Kilimanjaro, Shinyanga)
- Qatar Airways (Doha)
- Rwandair Express (Kigali)
- Saudi Arabian Airlines (Jeddah, Johannesburg)
- SN Brussels Airlines (Brussels, Entebbe)
- South African Airways (Johannesburg)
- Sudan Airways (Khartoum)
- Swiss International Air Lines (Zürich)
- Victoria International Airlines (Kampala) [2]
Kargo
- DAS Air Cargo
- Evergreen International
- Lufthansa Cargo
- Simba Air Cargo
- TMA
- Trans Arabian
- Kenya Airways Cargo