Museum Sandi
Topik artikel ini mungkin tidak memenuhi kriteria kelayakan umum. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. |
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budayadi Museum, Lembaga Sandi Negara bekerja sama dengan Departemen Kebudayaan dan Parawisata berupaya melestarikan nilai-nilai sejarah persandian sebagai bagian integral perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selain itu juga sebagai media penanaman nilai patriotisme untuk mewariskan nilai kejuangan kepada generasi penerus khususnya segenap insan persandian melalui sebuah museum yang dinamakan Museum Sandi.
Museum Sandi menampilkan berbagai koleksi persandian bersejarah. Museum ini dibangun atas prakarsa bersama antara Kepala Lembaga Sandi Negara RI, Mayjen TNI Nachrowi Ramli dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2006 dan diresmikan pada tanggal 29 Juli 2008.
Museum Sandi berada di komplek Museum Perjuangan yang beralamat di jalan Kolonel Sugiyono No. 24 Bontokusuman, Yogyakarta, dengan nomor telepon (0274) 412656.
Jam Buka Senin - Kamis : 08.30 - 15.00 Jum'at : 08.30 - 11.30
Sementara, pada Sabtu, Minggu, dan Hari Besar Nasional/Keagamaan tutup (jam buka Museum Sandi disesuaikan dengan jam buka Museum Perjuangan).
Alur Museum Sandi
1. Sejarah kegaitan persandian dalam lingkup sejarah Indonesia (termasuk pada masa merebut dan mempertahankan Kemerdekaan RI) dan sejarah persandian dunia.
2. Sejarah perkembangan ilmu persandian yang dibagi menjadi dua yaitu Sistem Kriptografi Klasik, seperti Caesar Cipher, Albert Disc, Cardan Grille, Vigenere; dan Sistem Kriptografi Modern, seperti Algoritma DES, Pertukaran Kunci Diffie Hellman, RSA dan Rijndael (AES).
3. Evolusi peralatan sandi buatan Indonesia dan buatan luar negeri yang pernah digunakan dalam kegiatan persandian.
Koleksi Museum Sandi
a. Barang asli atau replika mesin/peralatan sandi, meubeler, tag, sepeda, patung/menekin, etalase (barang keseharian pelaku sejarah sandi), slide sistem, serta sistem-sistem sandi lainnya dan sebagainya.
b. Dokumen berupa buku kode, lembaran kertas, dan sebagainya.
c. Gambar-gambar berupa foto, peta (napak tilas sandi), lukisan (kegiatan sandi di dalam perundingan), dan sebagainya.
d. Diorama berupa suasan di Pedukuhan Dukuh, kegiatan kurir sandi dan lainnnya.
e. Fasilitas multimedia berteknologi touchscreen.
Kunjungi Situsnya : http://museum-sandi.org/webmus/home.php