Revolusi Arab
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perubahan templat/berkas pada versi ini merupakan revisi tunda. Versi stabil diperiksa pada 15 April 2013. [perubahan menunggu tinjauan] Kebangkitan dunia Arab الثّورات العربيّة ath-Thawrāt al-‘Arabiyyah
Searah jarum jam dari kiri atas: Para pengunjuk rasa berkumpul di Tahrir Square di Kairo, Mesir; Pengunjuk rasa berjalan melintasi Habib Bourguiba Avenue di Tunis, Tunisia; Pembangkangan politik di Sana'a, Yaman, meminta pengunduran diri presiden; Ribuan pengunjuk rasa di Karrana, Bahrain; Ratusan ribu orang di Hama, Suriah; Pengunjuk rasa di Al Bayda, Libya. Tanggal 18 Desember 2010 – sekarang (2 tahun, 137 hari) Letak Dunia Arab (lihat daftar negara) Sebab Faktor struktur demografi[1] (lihat Motivasi) Negara otoriter Kemiskinan ekstrem Korupsi pemerintah Pelanggaran hak asasi manusia Inflasi Kleptokrasi Sektarianisme Pengangguran Bentuk Ketidakpatuhan sipil Pemberontakan sipil Unjuk rasa Aktivisme daring Kamp protes Rebellion Revolusi Pembakaran diri Tindakan serangan Uprising Peperangan kota Status Sedang berlangsung (pada 7 Juli 2011) Presiden Tunisia Ben Ali dan pemerintahannya digulingkan. Presiden Mesir Hosni Mubarak dan pemerintahannya digulingkan. Situasi tidak jelas di Yaman setelah Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh berangkat ke Arab Saudi untuk perawatan kesehatan dan memberikan kekuasaan kepada Wakil Presiden. Pemimpin Libya Muammar al-Qaddafi tewas setelah sebuah perang saudara dan intervensi militer. Pemerintahannya dugulingksn Pemberontakan sipil terhadap pemerintah Suriah dan Bahrain, meski pemerintahannya berubah. Yordania, Kuwait, Lebanon dan Oman mengubah pemerintahannya sebagai tanggapan terhadap protes. Maroko menerapkan reformasi konstitusi sebagai tanggapan terhadap protes. Protes berlanjut di Aljazair, Irak, dan negara lain. Jumlah korban Korban jiwa 30,634–37,228+ (Perkiraan internasional; lihat tabel di bawah) Kebangkitan dunia Arab atau Musim Semi Arab (bahasa Inggris: The Arab Spring; bahasa Arab: الثورات العربية, secara harafiah Pemberontakan Arab) adalah gelombang revolusi unjuk rasa dan protes yang terjadi di dunia Arab. Sejak 18 Desember 2010, telah terjadi revolusi di Tunisia[2] dan Mesir;[3] perang saudara di Libya;[4] pemberontakan sipil di Bahrain,[5] Suriah,[6] and Yaman;[7] protes besar di Aljazair,[8] Irak,[9] Yordania,[10] Maroko,[11] dan Oman,[12] dan protes kecil di Kuwait,[13] Lebanon,[14] Mauritania,[15] Arab Saudi,[16] Sudan,[17] dan Sahara Barat.[18] Kerusuhan di perbatasan Israel bulan Mei 2011 juga terinspirasi oleh kebangkitan dunia Arab ini.[19] Protes ini menggunakan teknik pemberontakan sipil dalam kampanye yang melibatkan serangan, demonstrasi, pawai, dan pemanfaatan media sosial, seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Skype, untuk mengorganisir, berkomunikasi, dan meningkatkan kesadaran terhadap usaha-usaha penekanan dan penyensoran Internet oleh pemerintah.[20] Banyak unjuk rasa ditanggapi keras oleh pihak berwajib,[21][22][23] serta milisi dan pengunjuk rasa pro-pemerintah.[24][25][26] Slogan pengunjuk rasa di dunia Arab yaitu Ash-sha`b yurid isqat an-nizam ("Rakyat ingin menumbangkan rezim ini").[27] Daftar isi [sembunyikan] 1 Pengenalan 1.1 Ringkasan protes menurut negara 2 Lihat pula 3 Catatan kaki 4 Bacaan lanjutan 5 Pranala luar [sunting]Pengenalan
Serangkaian protes dan demonstrasi di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara telah dikenal luas dengan sebutan "The Arab Spring",[28][29][30][31][32][33] dan kadang "Musim Semi dan Dingin Arab",[34] "Kebangkitan Arab"[35] atau "Pemberontakan Arab"[36] meski tidak semua pihak yang terlibat dalam protes merupakan bangsa Arab. Rangkaian ini berawal dari protes pertama yang terjadi di Tunisia tanggal 18 Desember 2010 setelah pembakaran diri Mohamed Bouazizi dalam protes atas korupsi polisi dan perawatan kesehatan.[37][38] Dengan kesuksesan protes di Tunisia, gelombang kerusuhan menjalar ke Aljazair, Yordania, Mesir, dan Yaman,[39] kemudian ke negara-negara lain, dengan unjuk rasa terbesar dan paling terorganisir terjadi pada "hari kemarahan", biasanya hari Jumat setelah salat Jumat.[40][41][42] Protes ini juga mendorong kerusuhan sejenis di luar kawasan Arab. Pada Juli 2011, unjuk rasa ini telah mengakibatkan penggulingan dua kepala negara, yaitu Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali yang kabur ke Arab Saudi tanggal 14 Januari setelah protes revolusi Tunisia, dan di Mesir, Presiden Hosni Mubarak mengundurkan diri pada 11 Februari 2011, setelah 18 hari protes massal dan mengakhiri masa kepemimpinannya selama 30 tahun. Selama periode kerusuhan regional ini, beberapa pemimpin negara mengumumkan keinginannya untuk tidak mencalonkan diri lagi setelah masa jabatannya berakhir. Presiden Sudan Omar al-Bashir mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri lagi pada 2015,[43] begitu pula Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki, yang masa jabatannya berakhir tahun 2014,[44] meski unjuk rasa semakin menjadi-jadi menuntut pengunduran dirinya sesegera mungkin.[45] Protes di Yordania juga mengakibatkan pengunduran diri pemerintah[46] sehingga mantan Perdana Menteri and Duta Besar Yordania untuk Israel Marouf al-Bakhit ditunjuk sebagai Perdana Menteri oleh Raja Abdullah dan ditugaskan membentuk pemerintahan baru.[47] Pemimpin lain, Presiden Ali Abdullah Saleh dari Yaman, mengumumkan pada 23 April bahwa ia akan mengundurkan diri dalam waktu 30 hari dengan imbalan kekebalan hukum,[48] sebuah persetujuan yang diterima oposisi Yaman secara tidak formal pada 26 April;[49] Saleh kemudian mengingkari persetujuan ini dan semakin memperpanjang pemberontakan di Yaman.[50] Pemimpin Libya Muammar al-Gaddafi menolak mengundurkan diri dan mengakibatkan perang saudara antara pihak loyalis dan pemberontak yang berbasis di Benghazi.[51] Dampak protes ini secara geopolitik telah menarik perhatian global,[52] termasuk usulan agar sejumlah pengunjuk rasa dicalonkan untuk menerima Hadiah Perdamaian Nobel 2011.[53] Tawakel Karman dari Yaman merupakan salah satu penerima Hadiah Perdamaian Nobel 2011 sebagai salah seorang pemimpin penting dalam Musim Semi Arab.
AljazairLibyaMesirSudanMauritania—TunisiaMarokoSahara BaratArab SaudiYordaniaLebanon—Perbatasan Israel—SuriahIrak—Kuwait—BahrainOmanYaman
Revolusi Perang saudara Mengalami kerusuhan sipil dan perubahan pemerintahan Protes dan perubahan pemerintahan Protes besar Protes kecil Protes di luar dunia Arab
[sunting]Ringkasan protes menurut negara Negara Tanggal dimulai Status protes Hasil Korban tewas Situasi
Tunisia 18 Desember 2010 Revolusi tanggal 14 Januari 2011
Protes dihentikan sejak Maret 2011 • Zine El Abidine Ben Ali digulingkan, Ben Ali eksil ke Arab Saudi[54]
• Perdana Menteri Ghannouchi mengundurkan diri, • Pembubaran polisi politik[55] • Pembubaran RCD, bekas partai berkuasa di Tunisia dan pencairan semua asetnya[56] • Pembebasan tahanan politik • Pemilihan Majelis Konstituante tanggal 23 Oktober 2011[57]
223[58][59] Revolusi
Libya 27 Desember 2010 • Pemerintah digulingkan pada 23 September 2011 • Perang berakhir 23 October 2011 • Muammar Gaddafi digulingkan; Gaddafi terbunuh pada 20 Oktober • Pasukan oposisi menguasai hampir semua kota-kota besar Libya.[60][61][62]
• Pembentukan Dewan Transisi Nasional[63][64]
• Intervensi militer oleh NATO, Yordania, Arab Saudi, Israel, Qatar, Swedia, dan UEA [65]
• Perang saudara berakhir pada 23 October 2011.[66][67][68]
32,000[69]–40,000[70] Pemerintah digulingkan
Aljazair 28 Desember 2010 Dihentikan sejak April 2011 • Pengakhiran keadaan darurat selama 19 tahun[71][72] 8[73] Protes besar Lebanon 12 Januari 2011 Terbatas 0[74]
[75][76]
Protes dan perubahan pemerintahan
Yordania 14 Januari 2011 Sedang berlangsung • Raja Abdullah II membubarkan Perdana Menteri Rifai dan kabinetnya.[77] 1 [78][79] Protes dan perubahan pemerintahan Mauritania 17 Januari 2011 Dihentikan sejak Mei 2011 1[80] Protes Sudan 17 Januari 2011 Dihentikan sejak April 2011 • Presiden Bashir mengumumkan tidak akan mencalonkan diri lagi pada 2015.[81] 1[82] Protes Oman 17 Januari 2011 Berakhir Mei 2011 • Konsesi ekonomi oleh Sultan Qaboos;[83][84][85][86] • Pembubaran menteri;[87][88] • Pemberian kekusaan legislatif kepada legislator terpilih Oman[89]
2–6[90][91][92] Protes dan perubahan pemerintahan
Arab Saudi 21 Januari 2011 Dihentikan sejak Juni 2011 • Konsesi ekonomi oleh Raja Abdullah;[93][94] • Pemilihan munisipal khusus pria tanggal 22 September 2011[95][96]
2[97][98] Protes
Mesir 25 Januari 2011 Revolusi tanggal 11 Februari 2011
Protests ongoing • Hosni Mubarak digulingkan, Mubarak didakwa membunuh pengunjuk rasa.
• Perdana Menteri Nazif dan Shafik mengundurkan diri;[99] • Pengambilalihan kekuasaan oleh Angkatan Bersenjata;[100] • Penangguhan Konstitusi, pembubaran Parlemen;[101] • Pembubaran Badan Investigasi Keamanan Negara;[102] • Pembubaran NDP, bekas partai berkuasa di Mesir dan pengalihan asetnya kepada negara[103] • Pengadilan Mubarak, keluarganya dan bekas menteri-menterinya.[104][105][106]
846[107] Revolusi
Maroko 30 Januari 2011 Sedang berlangsung • Konsesi politik oleh Raja Mohammed VI;[108] • Referendum terhadap reformasi konstitusi; • Perlindungan hak asasi manusia dan pengakhiran korupsi[109][110]
7[111][112][113][114] Protes dan perubahan pemerintahan
Yaman 3 Februari 2011 Sedang berlangsung • Pengunduran diri Anggota Parlemen dari partai berkuasa[115] • Tanggal 4 Juni, Presiden Ali Abdullah Saleh terluka dalam serangan terhadap masjid di tempat perlindungannya di ibu kota Yaman, Sana'a, menyebabkan ia dan 35 anggota keluarganya, termasuk istrinya, serta Perdana Menteri dan Juru Bicara Parlemen Yaman, meninggalkan Yaman ke Arab Saudi. Hingga 20 Agustus, Saleh belum kembali ke Yaman.[116] • Wakil Presiden Abd al-Rahman Mansur al-Hadi menjabat sebagai Presiden Petahana pada 4 Juni 2011.[117]
1,784-1,870[[118][119] Mengalami kerusuhan sipil dan perubahan pemerintahan
Irak 10 Februari 2011 Sedang berlangsung • Perdana Menteri Maliki mengumumkan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri untuk ketiga kalinya;[120] • Pengunduran diri gubernur provinsi dan otoritas setempat[121]
28+[122] Protes besar
Bahrain 14 Februari 2011 Sedang berlangsung, meski dihentikan sementara sejak Maret 2011 • Konsesi ekonomi oleh Raja Hamad;[123] • Pembebasan tahanan politik;[124] • Pembubaran menteri;[125] • Intervensi GCC atas permintaan Pemerintah Bahrain
36[126] Mengalami kerusuhan sipil dan perubahan pemerintahan
Kuwait 18 Februari 2011 Berakhir 31 Maret 2011 • Pengunduran diri kabinet [127] 0[128] Protes dan perubahan pemerintahan
Sahara Barat 26 Februari 2011 Dihentikan sejak Mei 2011 0 Protes
Suriah 15 Mei 2011 Protes dan penekanan sedang berlangsung • Pembebasan beberapa tahanan politik;[129][130] • Hukum Darurat diakhiri; • Pembubaran Gubernur Provinsi;[131][132] • Aksi militer di Hama, Daraa dan daerah lain;[133] • Pengunduran diri Parlemen;[134] • Pengunduran diri Pemerintah;[135] • Terjadi pembelotan dalam angkatan bersenjata Suriah;[136] • Pembentukan Pasukan Bebas; • Keangotaan Suriah di Liga Arab dihentikan sementara.
9,045–11,300[137] Mengalami kerusuhan sipil dan perubahan pemerintahan
Perbatasan Israel
Negara[tampilkan] 15 Mei 2011 Berakhir 5 Juni 2011 30-40[138][139] Protes besar Total korban tewas: 30,634–37,228+ (Perkiraan internasional, terus naik)