Askese
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP86Johanes (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27Juni2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 19Juni2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP86Johanes (Kontrib • Log) 3794 hari 1265 menit lalu. |
Askese adalah tindakan matiraga yang disokong oleh rahmat untuk mengejar kesempurnaan diri secara Kristiani dengan mengikuti teladan Kristus supaya semakin serupa dengan pribadi Kristus.[1] Hal ini berarti menunjukkan mati menurut manusia lama supaya bangkit dengan Kristus untuk kehidupan yang baru. Maka kecenderungan yang muncul dan nafsu yang tidak teratur, juga hal-hal yang sebenarnya tergolong halal namun dilakukan secara berlebihan, diatasi dengan latihan melawannya. Askese berasal dari bahasa Yunani yang dalam bahasa Indonesia berarti latihan. Orang beriman yang dengan rela menolak kenikmatan duniawi apaun bentuknya disebut sebagai asket. Cara hidup seperti ini berkembang sejak abad ketiga tetapi sejak abad keempat mlai berlebur ke hidup para pertapa yang mulai membentuk kehidupan bersama. Segi positif yang lebih penting ialah melatih diri mengamalkan kebajikan dan kebaikan dengan tekun. Matiraga adalah permulaan jalan untuk mencapai kesempurnaan melalui tiga tahap yaitu tahap pembersihan, tahap penerangan dan tahap penyatuan.
Rujukan
- ^ Adolf Heuken, SJ (2004). Ensiklopedi Gereja Jilid I. Jakarta: Cipta Loka Caraka. hlm. 154.