Hotel Ryugyong
Ryugyong Hotel | |
---|---|
Informasi umum | |
Lokasi | Pyongyang, Korea Utara |
Mulai dibangun | 1987[2] |
Pengatapan | 1992[1] |
Perkiraan rampung | 2013 (proyeksi) |
Tinggi | |
Atap | 33.002 meter (108.274 ft)[1] |
Data teknis | |
Jumlah lantai | 105[1] |
Luas lantai | 360.000 m2 (3.900.000 sq ft)[1] |
Desain dan konstruksi | |
Arsitek | Baikdoosan Architects & Engineers[2] |
Pengembang | Orascom Group |
Kontraktor utama | Baikdoosan Architects & Engineers (1987–1992)[2] Orascom Construction Industries (2008–present)[3] |
Referensi | |
[4] |
Hotel Ryugyong | |
Josŏn-gŭl | |
---|---|
Hanja | |
Alih Aksara | Ryugyeong Hotel S: Yugyeong Hotel |
McCune–Reischauer | Ryugyŏng Hot'el S: Yugyŏng Hot'el |
Ryugyong Hotel (bahasa Korea: 류경호텔) (kadang diingriskan menjadi Ryu-Gyong Hotel atau Yu-Kyung Hotel[5]) adalah pencakar langit berbentuk piramida berlantai 105 yang saat ini sedang dibangun Pyongyang, Korea Utara. Namanya ("ibu kota gandarusa") merupakan salah satu nama Pyongyang sebelumnya.[6] Bangunan ini dikenal dengan nama 105 Building sesuai jumlah lantainya.[1] Pembangunan dimulai tahun 1987, namun berhenti pada tahun 1992 karena Korea Utara mengalami krisis ekonomi setelah Uni Soviet bubar.
Setelah 1992, gedung ini berdiri dengan atap, namun tidak memiliki jendela atau pelengkap interior. Tahun 2008, pembangunannya dilanjutkan. Tahun 2012, bagian eksteriornya selesai dipasang. Pembukaan hotel ini sempat dijadwalkan beberapa kali, tetapi terus ditunda.
Arsitektur
Ryugyong Hotel memiliki tinggi 330 meter (1.080 ft) dan menjadikannya gedung paling mencolok di kaki langit Pyongyang sekaligus struktur tertinggi di Korea Utara. Pembangunan Ryugyong awalnya direncanakan selesai tepat waktu bertepatan dengan 13th World Festival of Youth and Students bulan Juni 1989. Jika target tersebut tercapai, hotel ini akan memegang gelar hotel tertinggi di dunia. Gedung ini belum terkalahkan tingginya oleh hotel manapun sampai Rose Tower di Dubai, Uni Emirat Arab selesai dibangun tahun 2009. Ryugyong Hotel saat ini merupakan bangunan tertinggi ke-47 di dunia (bersama China World Trade Center Tower III) menurut tinggi totalnya dan memiliki jumlah lantai terbanyak ke-5 di dunia.
Gedung ini terdiri dari tiga sayap, masing-masing sepanjang 100 meter (330 ft), selebar 18 meter (59 ft), dan miring 75 derajat, sehingga bertemu di atas membentuk piramida. Gedung ini diatapi oleh kerucut selebar 40 meter (130 ft) yang terdiri dari delapan lantai berputar dan dipuncaki lagi oleh enam lantai tetap (tidak berputar). Struktur ini rencananya memiliki lima restoran berputar dan 3.000 sampai 7.665 kamar hotel.[7][8] Menurut Khaled Bichara dari Orascom, Ryugyong kelak tidak hanya dioperasikan sebagai hotel, tetapi juga pengembangan campuran yang mencakup "restoran berputar" dan "gabungan akomodasi hotel, apartemen, dan bisnis".[3]
Sejarah
Latar belakang
Perencanaan untuk sebuah hotel besar dikabarkan pada masa Perang Dingin dalam merespon pembangunan hotel tertinggi di dunia, Hotel Westin Stamford di Singapura, pada 1986 oleh perusahaan Korea Selatan SsangYong Group.[9] Para pemimpin Korea Utara menjadikan proyek tersebut sebaai saluran bagi para investor Barat dalam langkah menuju pemasaran.[9] Sebuah perusahaan, Ryugyong Hotel Investment and Management Co., membangun tontonan tersebut dengan harapan mendapatkan $230 juta pada investasi luar negeri.[9] Perwakilan pemerintahan Korea Utara yang mempromosikan tempat santai, memungkinkan "para investor asing [untuk] mengoperasikan kasino, klub malam atau tempat-tempat santai khas Jepang".[9] Perusahaan pembangunan Korea Utara Arsitek & Insinyur Baikdoosan (juga dikenal sebagai Arsitek dan Insinyur Pegunungan Baekdu) mulai membangun hotel berbentuk piramid pada 1987.[2][10]
Penghentian konstruksi
Hotel tersebut dijadwalkan dibuka pada Juni 1989 untuk Festival Pemuda dan Pelajar Sedunia ke-13, namun masalah pada metode pembangunan dan material menunda penyelesaiannya.[11] Ketika dibuka sesuai jadwal, bangunan tersebut akan melampaui Hotel Westin Stamford untuk menjadi hotel tertinggi di dunia,[12] dan gedung tertinggi ketujuh di dunia.[1]
Pada 1992, setelah ketinggian arsitektur secara keseluruhan pada bangunan tersebut telah ditentukan,[1] pengerjaannya dihentikan pada saat krisis ekonomi di Korea Utara menyusul runtuhnya blok Soviet.[3] Surat kabar Jepang mengatakan bahwa biaya pembangunannya berjumlah $750 juta,[13] yang menghabiskan 2 persen GDP Korea Utara.[14] Pada beberapa waktu, bangunan yang belum selesai tersebut kosong dan tanpa jendela, perlengkapan atau alat kelengkapan, sehingga yang terlihat hanyalah kerangka beton besar.[1]
Menurut Marcus Noland, pada akhir 1990an, European Union Chamber of Commerce in Korea menginspeksi bangunan tersebut
Pada sebuah artikel 2006, ABC News mempertanyakan apakah Korea Utara memiliki bahan baku atau energi untuk sebuah proyek yang besar.[12] Pimpinan pemerintahan Korea Utara mengatakan kepada Los Angeles Times pada 2008 bahwa pembangunannya tidak selesai "karena [Korea Utara] kehabisan uang".[15]
Penghentian konstruksi, rumor permasalahan, dan misteri mengenai masa depannya membuat sejumlah sumber media menjulukinya "Gedung Terburuk di Dunia",[14][16] "Hotel of Doom" dan "Hotel Phantom".[3]
Kelanjutan konstruksi
Setelah terhenti selama 16 tahun (sejak tahun 1992), Hotel Ryugyong dilanjutkan kembali oleh Orascom Group yang berasal dari Mesir.[17][18] Orascom, yang dikatakan menghabiskan US$400 juta dari hasil kerjasama dengan pemerintah Korea Utara untuk membangun dan menjalankan jaringan telepon mobile 3G, menyangkal bahwa mereka melakukan telekomunikasi persetujuan yang berkaitan dengan pengerjaan Hotel Ryugyong.[3] Pada 2008 diumumkan bahwa proyek Hotel Ryugyong akan selesai pada tahun 2012, bersamaan dengan ulang tahun ke-100 kelahiran "Presiden Abadi" Kim Il-sung.[19] Pada 2009, COO Orascom Khaled Bichara menyatakan bahwa mereka "tidak memiliki terlalu banyak masalah" pada saat menanggapi tentang isu struktural yang dikabarkan mengenai bangunan tersebut, dan menyelesaikan pembuatan restoran yang berada di atas bangunan tersebut.[3]
Pada Juli 2011, bagian luar hotel tersebut dikabarkan telah selesai.[20] Orascom telah menginstalasikan panel-panel kaca bagian luar dan antena telekomunikasi.[21] Pada September 2012, foto-foto yang diambil oleh Koryo Tours diluncurkan, yang memperlihatkan bagian dalam pada waktu paling awal. Perlengkapan atau perabotan yang berada di hotel tersebut jumlahnya sangat sedikit.[22][23] Pada November 2012, operator hotel internasional Kempinski mengumumkan bahwa mereka yang menjalankan hotel tersebut diharapkan untuk membuka sebagian hotel tersebut pada pertengahan 2013.[24][25] Namun, perencanaan tersebut ditunda karena ketegangan yang meningkat pada 2013.[26]
Galeri
-
Sebelum pembangunan dilanjutkan, Maret 2004
-
April 2005
-
Mei 2005
-
Februari 2009
-
29 April 2010
-
Oktober 2010
-
September 2011
-
April 2012
-
Agustus 2012
Lihat pula
- Daftar hotel di Korea Utara
- Arsitektur Korea
- Daftar bangunan berlantai 100 atau lebih
- Daftar topik Korea
Referensi
- ^ a b c d e f g h "Ryugyong Hotel". Emporis.com. Diakses tanggal 2010-02-09.
- ^ a b c d "Orascom and DPRK to Complete Ryugyong Hotel Construction". The Institute for Far Eastern Studies. 2008-05-20. Diakses tanggal 2010-02-09. [pranala nonaktif]
- ^ a b c d e f "Will 'Hotel of Doom' ever be finished?". BBC News. BBC. 15 October 2009. Diakses tanggal 2009-10-13.
- ^ Hotel Ryugyong di Emporis
- ^ "105 Building, Pyongyang, Korea, North". Asian Historical Architecture. Diakses tanggal 2010-02-11.
- ^ Funabashi, Yoichi (2007). The Peninsula Question: A Chronicle of the Second Northern Korean Nuclear Crisis. Washington, D.C.: Brookings Institution Press. hlm. 50. ISBN 0-8157-3010-1.
- ^ Randl, Chad (2008). Revolving Architecture: A History of Buildings That Rotate, Swivel, and Pivot. New York: Princeton Architectural Press. hlm. 133. ISBN 978-1-56898-681-4.
- ^ Quinones, C. Kenneth (2003). The Complete Idiot's Guide to Understanding North Korea. Complete Idiot's Guides. Indianapolis: Alpha Books. hlm. 183. ISBN 1-59257-169-7.
- ^ a b c d Ngor, Oh Kwee (1990-06-09). "Western decadence hits N. Korea". Japan Economic Journal: 12.
- ^ Cramer, James P.; Jennifer Evans Yankopolus, ed. (2006). Almanac of Architecture & Design (edisi ke-7th). Atlanta, Georgia: Greenway Publications. hlm. 368. ISBN 0-9755654-2-7.
- ^ Foreign Staff (16 October 2009). "North Korean hotel dubbed the 'worst building in the world' may finally be finished - Telegraph". Daily Telegraph. London: Telegraph Media Group. Diakses tanggal 25 August 2010.
- ^ a b Beckmann, Dan (2006-10-23). "Pyongyang: Home to the Tallest Hotel in the World That Could, but Will Never Be". ABC News. The Walt Disney Company. Diakses tanggal 2009-07-05.
- ^ "North Korea builds record-height hotel". Engineering News-Record: 41. November 15, 1990.
- ^ a b Hagberg, Eva (28 January 2008). "The Worst Building in the History of Mankind". Esquire. Diakses tanggal 2009-07-05.
- ^ Demick, Barbara (2008-09-27). "North Korea in the midst of mysterious building boom". Los Angeles Times. Diakses tanggal 2008-12-14.
- ^ Herskovitz, Jon (18 July 2008). "North Koreans revamp 'world's worst building'". The Independent. London: Independent News and Media. Diakses tanggal 2009-07-05.
- ^ "Korea: N Korea Resumes Construction Of Luxury Hotel". MySinchew. 2008-05-25. Diakses tanggal 2009-07-05.
- ^ Staff (15 October 2009). "Will 'Hotel of Doom' ever be finished?". BBC News. BBC. Diakses tanggal 25 August 2010.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaForbes
- ^ Samuel Medina (2011-07-22). "Ryugyong Hotel Exterior Completed". architizer. Diakses tanggal 2011-07-26.
- ^ Herskovitz, Jon (2008-07-17). "North Korea's "Hotel of Doom" wakes from its coma". Reuters. Diakses tanggal 2009-07-05.
- ^ BBC News | North Korea's Ryugyong 'Hotel of Doom' pictures released
- ^ http://koryogroup.com/blog/?p=1156
- ^ "Ryugyong Hotel Opening Next Year?". Huffington Post. 2012-11-01.
- ^ Yoon, Sangwon (1 November 2012). "Kempinski to Operate World's Tallest Hotel in North Korea". Bloomberg.
- ^ http://www.nknews.org/2013/03/kempinski-freezes-hotel-of-doom-plans-in-north-korea/