Ainun Najib
Ainun Najib adalah seorang praktisi teknologi informasi asal Gresik, Jawa Timur yang berdomisili di Singapura, yang dikenal sebagai penggagas situs KawalPemilu.org. Ia bekerja sebagai konsultan senior di IBM Singapura.[1]
| Ainun Najib | |
|---|---|
| Lahir | 20 Oktober 1985 Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur[2] |
| Tempat tinggal |  Bukit Batok, Singapura |
| Kebangsaan |  Indonesia |
| Almamater | Universitas Teknologi Nanyang |
| Pekerjaan | Konsultan teknologi informasi |
| Dikenal atas | KawalPemilu.org |
     | |
Biografi
Ainun dilahirkan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dan tinggal disana hingga remaja. Ia melanjutkan sekolahnya di SMUN 5 Surabaya.[2] Ketika di SMU, ia termasuk anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Matematika Asia Pasifik 2003 dan meraih honorable mention.[1] Ia mendapatkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura dengan jurusan Computer Engineering. Ketika di NTU, ia bergabung mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya. Tim ini menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran (2006) dan ikut bertanding di level dunia di Tokyo, Jepang (2007).[3][4] Setelah lulus, ia bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer hingga kini ia menjabat sebagai konsultan senior.[1]
Ainun dikenal sebagai juru bicara dan salah satu penggagas situs KawalPemilu.org, yaitu situs crowdsourcing digitalisasi dan penghitungan hasil pemilihan presiden 2014 berdasarkan scan formulir C1 dari KPU. Berkaitan dengan situs ini, ia muncul di berbagai media cetak dan elektronik, termasuk beberapa wawancara di Metro TV[5] dan wawancara oleh koran Financial Times.[6]
Referensi
- ^ a b c Erri Subakti. "Wajah Ndeso, Otak Internasional". Kompasiana.
- ^ a b "Siapa Ainun Najib, Penggagas Situs Kawalpemilu.org". TEMPO.CO.
- ^ "Tiga Arek Surabaya Siap Adu Jago di Tokyo". detik.com.
- ^ Ahmad Arif. "Ainun Najib: Teknologi Informasi Untuk Negeri". Kompas.
- ^ "Kawal Pemilu di MetroTV" (Video YouTube).
- ^ Ben Bland. "Indonesian techies crowdsource election results". Financial Times.