Rangkasbitung, Lebak
Rangkasbitung | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Banten |
Kabupaten | Lebak |
Pemerintahan | |
• Camat | Agus Sudrajat S.Sos |
Populasi | |
• Total | 116.921 Jiwa (2.010) jiwa |
Kode Kemendagri | 36.02.14 |
Kode BPS | 3602180 |
Desa/kelurahan | 11 (desa) 5 (kelurahan) |
Rangkasbitung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Indonesia. Kantor Kecamatan Rangkasbitung terletak di Jalan Sunan Kalijaga, sekitar 1 km dari terminal kota menuju arah Jakarta atau Bogor. Rangkasbitung juga merupakan ibu kota dari Kabupaten Lebak.
Sejarah
Rangkasbitung merupakan kota kecamatan yang sudah ada semenjak zaman penjajahan Belanda, pada masa itu Rangkasbitung menjadi kota satelit yang cukup maju. Tata letak kota menganut pada sistem kerajaan, dimana alun-alun, masjid dan pendopo menjadi pusat kota.
Sejarah Rangkasbitung ada dalam beberapa literatur internasional, hal ini dikarenakan seorang asisten residen bernama Eduard Douwes Dekker menulis sebuah buku berjudul Max Havelaar. saat menerbitkan Max Havelaar ia menggunakan nama samaran Multatuli. Nama ini berasal dari bahasa Latin dan berarti "'Aku sudah menderita cukup banyak'" atau "'Aku sudah banyak menderita'". Di sini, kata "aku" merujuk pada Eduard Douwes Dekker sendiri atau rakyat yang terjajah. Nama Multatuli pun menjadi sebuah jalan protokoler dekat alun-alun.
Pemekaran Rangkasbitung
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2006, Kecamatan Rangkasbitung dimekarkan pula untuk membentuk Kecamatan Kalang Anyar.
Batas
Kecamatan Rangkasbitung berbatasan dengan kecamatan dan kabupaten berikut:
Utara | Kabupaten Serang |
Timur | Kecamatan Maja |
Selatan | Kecamatan Cimarga |
Barat | Kecamatan Cibadak |
6°21′17″S 106°14′50″E / 6.35472°S 106.24722°E
Lihat pula
kota:sumur buang,tungku,btn,kaloncing,dalem