Lompat ke isi

Spektrum hidrogen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 Januari 2015 06.46 oleh Lolita mega driyanti (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '== Sejarah == Pada akhir abad ke 21, tentang menganalisis spektrum radiasi diskret yang dipancarkan apabila lucutan muatan-muatan listrik yang dihasilkan dalam gas....')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sejarah

Pada akhir abad ke 21, tentang menganalisis spektrum radiasi diskret yang dipancarkan apabila lucutan muatan-muatan listrik yang dihasilkan dalam gas. Atom yang paling ringan dan paling sederhana merupakan atom hidrogen yang tersusun dari sebuah inti dan sebuah elektron. Maka, pengukuran spektroskopis menunjukan bahwa hidrogen memiliki spektrum yang sederhana dibandingkan unsur-unsur lain. Didapatkan bahwa garis dalam daerah optis dan bukan optis terletak sitematis dalam berbagai deretan. Semua panjang gelombang atom hidrogen diberikan oleh sebuah hubungan empiris tunggal[1]

Pengertian

Spektrum pancar merupakan spektrum kontinu maupun spektrum garis dan radiasi yang dipancarkan oleh zat. Spektrum pancar zat dapat dihasilkan dengan cara memberi energi pada sampel materi baik dengan energi termal maupun dengan bentuk energi lainnya (misalnya loncatan listrik dengan tegangan tinggi bila zatnya berupa gas. Spektrum garis (line sprekta) yaitu spektrum pancar atom yang terjadi dalam frasa gas, tidak menunjukan spektrum panjang gelombang kontinu yang merentang dari merah sampai violet, namun atom hanya memancarkan  cahaya pada panjang (gelombang yang khas)[2].

Spektrum Hidrogen

Deret spektrum pancar atom hidrogen

Deret nf l Daerah spektrum
Lyman I 2,3,4,… Ultraviolet
Balmer 2 3,4,5,… Cahaya Tampak dan ultraviolet
Paschen 3 4,5,6,… Inframerah
Brackett 4 5,6,7,… Inframerah

Spektrum pancar hidrogen mencangkup rentang panjang gelombang yang luas dari inframerah sampai violet. Deret Balmer mudah dipelajari karena jumlah garisnya berada di daerah cahaya tampak [2]

Teori Bohr

Pada tahun 1913, Bohr mengembangkan teori fisika atom hidrogen berdasarkan rumus Reynberg. Model Bohr untuk atom hidrogen didasarkan pada gambaran planet dengan sebuah elektron ringan bermuatan negatif beredar mengelilingi sebuah inti berat bermuatan positif. Gaya yang mempertahankan elektron dalam orbitnya adalah gaya tarik Coulomb.

Pancaran radiasai dalam teori Bohr

Bohr mempostulat bahwa sebuah atom akan memancarkan radiasi apabila elektron yang semula pada satu orbit stabil diperkenankan dengan E = Eu, berpindah ke orbit yang diperkenankan lainnya dengan energi yang lebih kecil yang diberikan E = Er  . Energi foton yang dipancarkan dengan demikian sama dengan selisih energi elektron di dalam kedua orbit yang diperkenankan[2].

  1. ^ Chang,Raymond.2004.Kimia Dasar.Jakarta:Erlangga.
  2. ^ a b c Graw,Hill.1987.Fisika Moderen.Bandung:Erlangga