Lompat ke isi

Maxi Gunawan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Maxi Gunawan, lahir 15 Desember 1951 adalah pengusaha, politikus, pemusik, dan paling dikenal sebagai pengurus Kadin sebagai Ketua Komite Tetap Hubungan Kerjasama Lembaga Internasional Kadin Indonesia. Ia dikenal karena banyak mendukung produk dan brand lokal agar bisa dikenal oleh dunia internasional melalui kerjasama pengusaha dan pemerintah.[1] Di dunia usaha, bisnisnya meliputi perdagangan minyak dan komoditas, perbankan, agrikultur, properti, transportasi, hingga makanan dan minuman. Selain itu dia juga aktif sebagai Ketua Umum Persatuan Boling Indonesia periode 2001-2010. [2][3]

Dunia Usaha

Ia telah berpengalaman panjang di dunia usaha dengan menjadi komisaris dan senior eksekutif di PT Bank Nusa International, dan PT Bank Nasional. Bukan cuma itu, ia juga pernah menjadi anggota direksi di Mindo Petroleum Co Ltd (HK), Mindo Komoditi Trading Co Ltd (HK), Permindo Oil Trading Co Ltd (HK ). Maxi Gunawan memiliki pengalaman panjang selama 10 tahun dengan Algemene Bank Nederland (ABN Bank) di Belanda dan Indonesia, dua tahun dengan Panin Bank sebagai senior eksekutif. Tercatat, Maxi juga adalah penasihat senior untuk ArcelorMittal di Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai ketua dan pemegang saham di perusahaan media dan penerbitan, hotel, perusahaan pertanian, jasa, energi dan perdagangan komoditi. Di industri makanan dan minuman ia adalah wakil ketua di PT Trans Ice bawah Transcorp Group.[4]

Organisasi Bisnis

Ia adalah anggota Dewan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN BAC), sekaligus ketua panitia pengarah dialog Eropa Indonesia Bisnis (EIBD) dan ketua komite pengarah Uni Eropa-ASEAN Business Summit. Dia juga sangat aktif di Kadin dan juga Ketua Indonesia Hotel & Restaurant Asosiasi (PHRI) untuk Investasi dan Lisensi.[4]

Kiprah di Persatuan Boling Indonesia

Maxi Gunawan telah memimpin Persatuan Boling Indonesia selama dua periode, yaitu 2001-2005 serta 2005-2009. Selama dipimpin Maxi, prestasi dunia boling Indonesia menggeliat dengan 3 medali emas dan 4 perunggu di SEA Games XXIII/2005 di Manila, Filipina. [5]

Akibat kerja kerasnya, Munas PBI yang melibatkan 16 Pengda mengganjarnya dengan kepercayaan untuk memimpin PBI untuk kedua kalinya. Kepercayaan ini dijawab dengan prestasi 1 emas dan 1 perunggu di Asian Games 2008 di Doha, Qatar. Indonesia juga meraih emas di 9th Asian School Tenpin Bowling Championship. Serta posisi dua di 6th World Ranking Master 2006. Ia juga membawa Indonesia meraih 3 medali emas, 3 medali perak, dan 3 perunggu di 19th Asian Tenpin Bowling Championship. Pada tahun 2007 kembali meraih 1 medali perunggu di 10th Asian School Tenpin Bowling CHampionship. Sukses serupa kembali diraih di SEAC Games 2007 dengan meraih 2 medali emas, 3 perak, dan 2 perunggu. Pada tahun 2009, Indonesia kembali meraih 2 medali perunggu di 3rd Asian Indoor Games 2009, serta mengantar Ryan Lalisang meraih posisi 3 di 45th Qubica AMF Bowling World Cup. Indonesia juga dipercaya menyelenggarakan Boling World Ranking Master 2008 pada tanggal 30 April- 6 Mei 2008. [6]

Salah satu penyebab lonjakan prestasi ini adalah fokus PBI dalam membentuk Komisi Pengembangan Prestasi Nasional pada tahun 2006.[7]

Pemusik

Meskipun sibuk sebagai pengusaha, ia tetap menjalankan kesenangannya menyanyi dan bermain piano. Saat muda, ia aktif bermain musik rock dengan band bernama Bigman Robinson dan The Zonk. [8] Pada tahun 1995, ia berkolaborasi dengan Erwin Gutawa, menghasilkan album My Love. [9]

Lihat Juga

Artikel Eksternal

Media Sosial

Daftar Pustaka