Lompat ke isi

Limbo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jesus in Limbo oleh Domenico Beccafumi

Limbo (bahasa Latin: limbus, artinya: tepi atau batas, merujuk pada "tepi" neraka), dalam teologi Gereja Katolik, adalah suatu gagasan spekulatif mengenai kondisi kehidupan setelah kematian bagi mereka yang meninggal karena dosa asalnya tanpa ditetapkan untuk masuk dalam kutukan neraka. Limbo bukanlah doktrin resmi Gereja Katolik. Para teolog abad pertengahan dari Eropa barat menjelaskan bahwa "dunia bawah" (neraka, hades, infernum) dibagi menjadi 4 bagian yang berbeda: neraka terkutuk (sebagian menyebutnya Gehenna), purgatorium, Limbo para Bapa (limbus patrum), Limbo para Bayi (limbus infantium).

Limbo para Bapa

"Limbo para Bapa" (bahasa Inggris: Limbo of the Fathers, bahasa Latin: limbus patrum) dipandang sebagai keadaan sementara bagi mereka, terlepas dari dosa-dosa yang telah mereka lakukan, yang meninggal dunia dalam persahabatan dengan Allah namun belum dapat masuk dalam surga sampai dengan penebusan oleh Yesus Kristus (lihat: Kebangkitan Yesus). Istilah ini merupakan sebuah nama di abad pertengahan untuk menyebut satu bagian dari dunia bawah (underwold), yaitu hades (bahasa Ibrani: sheol‎), dimana para bapa atau orang benar dari Perjanjian Lama diyakini berada di sana menantikan turunnya roh Kristus kepada mereka melalui kematian-Nya untuk membebaskan mereka.[1] Katekismus Gereja Katolik (KGK) 632-633 menjelaskan bahwa Kristus turun ke 'neraka' (bedakan dengan "neraka terkutuk") untuk membebaskan orang-orang benar yang meninggal dunia sebelum Dia. Hal ini merupakan arti pertama atas apa yang diberitakan oleh pewartaan para rasul mengenai turunnya Kristus ke tempat penantian orang mati: "Yesus, layaknya semua manusia, mengalami kematian dan jiwa-Nya masuk ke tempat perhentian orang mati. Namun Ia turun ke sana sebagai Juru selamat, memaklumkan Kabar Gembira kepada jiwa-jiwa yang tertahan di sana." KGK tidak menggunakan kata "Limbo".[2]

Lukas 16:22 berbicara tentang "pangkuan Abraham", dimana Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur mengikuti para penulis Kristen awal, yang memahaminya sebagai suatu keadaan sementara bagi jiwa-jiwa yang menanti untuk masuk surga. Akhir keadaan tersebut adalah Kebangkitan Orang Mati (penafsiran umum di Gereja Timur) atau turunnya Kristus ke tempat penantian (bahasa Latin: Descensus Christi ad Inferos), yang merupakan penafsiran paling umum di Gereja Barat dan diadopsi juga oleh sebagian kalangan di Timur.[3]

Doktrin yang dinyatakan dengan istilah "Limbo para Bapa" pernah diajarkan, misalnya oleh Klemens dari Aleksandria, seorang Bapa Gereja Timur, yang menuliskan mengenai hades (The Stromata, Buku VI - Bab VI).[4]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ (Inggris) St. Thomas Aquinas, "Question 52. Christ's descent into hell", Summa Theologica, Literally translated by Fathers of the English Dominican Province (edisi ke-1920, Second and Revised Edition), New Advent 
  2. ^ (Inggris) "Paragraph 1. Christ Descended into Hell", Catechism of the Catholic Church, Libreria Editrice Vaticana 
  3. ^ (Inggris) Bishop Hilarion Alfeyev, Christ the Conqueror of Hell - The Descent of Christ into Hades in Eastern and Western Theological Traditions, Department for External Church Relations of the Moscow Patriarchate 
  4. ^ (Inggris) Clement of Alexandria, "The Stromata, or Miscellanies", dalam Peter Kirby, Historical Jesus Theories, Early Christian Writings 

Pranala luar