Lompat ke isi

Alkitab

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sebuah Alkitab milik sebuah keluarga Amerika terbitan tahun 1859.

Alkitab adalah kitab suci umat Kristiani. Kadang-kadang disebut pula dengan kata Injil, meskipun sesungguhnya di kalangan umat Kristen Injil hanya digunakan untuk keempat kitab pertama dalam Perjanjian Baru.

Alkitab dibagi atas dua bagian utama: Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Bagian-bagian utama ini disebut "Perjanjian" karena Tuhan bangsa Israel atau Yahwe membuat perjanjian. Pertama kalinya antara Nabi Musa dan orang Yahudi dan kedua kalinya antara Yesus Kristus dan seluruh umat manusia.

Kata 'Alkitab' berasal dari bahasa Arab Kutiba yang berarti ketetapan-ketetapan/hukum, aturan-aturan dalam menjalankan agama

Hampir semua buku Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani, kecuali beberapa bagian yang ditulis dalam bahasa Aram dari kitab Daniel sedangkan semua buku Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani.

Berdasarkan isinya dan gaya penulisan, Perjanjian Lama dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian utama yaitu Kitab Taurat (5 kitab), Kitab Sejarah (12 kitab), Kitab Puisi (5 kitab), Kitab Nabi-nabi Besar (5 kitab) dan Kitab Nabi-nabi Kecil (12 kitab). Sementara pengelompokan untuk Perjanjian Baru adalah Kitab Injil (4 kitab), Kitab Sejarah (1 kitab), Surat-surat Rasuli (21 kitab) dan Kitab Wahyu (1 kitab).

Selain itu semenjak dahulu ada diskusi tentang kanon Alkitab: buku apa saja yang bisa dianggap bagian dari Alkitab. Pada abad ke-3 SM, Alkitab Ibrani atau Tanakh diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Terjemahan ini disebut Septuaginta, tetapi memuat sejumlah buku yang tidak terdapat dalam versi Yahudi. Buku-buku ini disebut buku-buku Deuterokanonika.

Asal kata "Alkitab"

Kata “Alkitab” memiliki sejarah yang sangat panjang. Di daerah pantai Fenisia, sekitar 40 km sebelah selatan Beirut, yang saat ini terletak di Lebanon, pada sekitar tahun 3500 SM, terdapat satu kota perdagangan yang sangat penting. Sekarang ini kota ini menjadi sebuah desa kecil yang miskin. Pada zaman dahulu, sekitar tahun 1300 SM, kota ini dikenal dengan nama Gubla. Perjanjian Lama atau Kitab-Kitab Ibrani (Yeh 27:9) mengenalnya dengan nama Gebal. Orang-orang Yunani dulu mengenalnya dengan nama Byblos. Dan dewasa ini, desa kecil ini bernama Jebel.

Kota ini dahulu merupakan jajahan Mesir dan menjadi kota pelabuhan dan kota pedagangan papirus. Oleh karena itulah orang Mesir memberi nama kota ini Gubla, yang merupakan sebuah kata dalam bahasa Mesir yang berarti “papirus”. Pada waktu itu, orang-orang Yunani merupakan pembeli dalam jalur perdagangan papirus, dan kota ini juga menjadi kota yang penting bagi orang-orang Yunani dalam jalur perdagangan ini. Menurut ‘telinga’ orang Yunani, kata “Gubla” menjadi “Byblos”, sehingga orang Yunani menyebut “papirus”, dan juga “buku”, dengan nama kota ini.

Filo (20 SM – 50 M) dan Yosefus menyebut Perjanjian Lama sebagai bibloi hiërai. Hieronimus, seorang Bapak Gereja yang disuruh oleh Paus Damasus untuk merevisi Alkitab latin, berkali-kali menyebut Alkitab dengan nama Biblia yang merupakan kata dari bahasa latin yang berarti “kitab”. Alkitab dalam bahasa Inggris menyebut kitab suci sebagai the Bible, dan dalam bahasa Jerman sebagai die Bibel. Oleh karena itu mengacu dari sejarah yang sangat panjang ini, tepat penggunaan kata Arab-Melayu “Alkitab” untuk menyebut kitab suci.

Bagian-Bagian Alkitab

Secara garis besar (menurut warna pada tanda halaman), Alkitab dibedakan menjadi tiga:

  • Perjanjian Lama atau Kitab-Kitab Ibrani; karena 97% isinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan sisanya dalam bahasa Aramaik.
  • Deuterokanonika atau yang kadang-kadang disebut oleh kelompok Protestan sebagai Apokrif (hanya ada pada Alkitab yang diakui oleh Gereja Katolik Roma
  • Perjanjian Baru atau Kitab-Kitab Yunani Kristen; karena ditulis dalam bahasa Yunani oleh para pengikut Yesus Kristus (Yesus dari Nazaret) yang belakangan disebut Kristen.

Daftar Kitab dalam Alkitab

Alkitab terdiri dari 66 kitab, 39 termasuk dalam Perjanjian Lama dan 27 dalam Perjanjian Baru.

Selain itu masih ada pula beberapa kitab Deuterokanonika. Kitab-kitab ini tidak diakui oleh semua mazhab Kristen Protestan, namun dipakai oleh umat Kristen Katolik dan Ortodoks. Jumlah 7 dan 2 tambahan pada kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya.

Ketersediaan

Terhitung tanggal 1 Januari 2007, jumlah bahasa dan dialek yang telah digunakan dalam menerbitkan sedikit-dikitnya satu buku dari Alkitab, terdaftar sebanyak 2.426–23 lebih banyak daripada tahun sebelumnya.

Lihat pula

Pranala luar