Kabayan Sekolah Lagi
Kabayan Sekolah Lagi | |
---|---|
Genre | Sinetron |
Pembuat | MNC Pictures |
Pemeran | Mat Drajat Imaz Fitria Nana Suryana Henidar Amroe Fikri Ramadhan Diaz Ardiawan Adhi Pawitra Agah Juni Gumelar Riza Putri Angelia Laela Fitria |
Penggubah lagu tema | Purwacaraka |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 1 (18 April 2016) |
Produksi | |
Lokasi produksi | Bandung, Indonesia |
Durasi | 60 menit (16.30 - 17.30 WIB) |
Rumah produksi | MNC Pictures |
Distributor | Berkas:MNCMedia2015.png (Media Nusantara Citra) |
Rilis asli | |
Jaringan | RCTI Drama Channel |
Format audio | Stereo Dolby Digital 5.1 |
Rilis | Senin, 18 April 2016 – Sekarang |
Kabayan Sekolah Lagi merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan di RCTI. Sinetron ini diproduksi oleh MNC Pictures. Pemainnya antara lain ialah Mat Drajat, Imaz Fitria, Nana Suryana, Henidar Amroe, Fikri Ramadhan, Diaz Ardiawan, Adhi Pawitra, Agah Juni Gumelar, Riza Putri Angelia, Laela Fitria dan masih banyak lagi. [1]
Sinopsis
Meski hidup sebatangkara dan dibalut kemiskinan, KABAYAN menjalani hidup dengan sangat santai. Saking santainya, ia dianggap pemalas dan gak mau maju. Padahal, aslinya dia punya kecerdasan di atas rata-rata orang sekampungnya. Namun, Kabayan tak pernah menyombongkan kecerdasannya. Ia hanya menunjukkan kecerdasannya ketika menghadapi atau menyelesaikan masalah yang dihadapi sehari-hari. Memang, karena kemiskinan, kemalasan, dan kesantaiannya, Kabayan sepertinya tak pernah terbebas dari masalah. Nah, lewat laku lucu dan tingkah konyol sebagai pembungkus kecerdasan itulah Kabayan banyak menyelesaikan masalahnya, tapi di pihak lawan justru jadi masalah.
Nggak seperti orang-orang kampung pada umumnya—yang rata-rata pengen jadi orang kaya dan cita-cita lain yang muluk-muluk, cita-cita Kabayan sederhana saja, yaitu ingin hidup bahagia dan bisa memperistri ITEUNG, kembang desa yang cantik jelita, halus tutur kata, dan baik budi pekerti. Iteung ini adalah cinta sejati Kabayan. Usia keduanya memang agak berjarak cukup jauh, tetapi dulu waktu sekolah SMP mereka cuma berjarak 2 angkatan, Kabayan kelas 3 Iteung kelas 1. Hal itu disebabkan semasa SD Kabayan sering banget tidak naik kelas. Bukan karena bodoh, tetapi karena jarak yang jauh dari rumah ke sekolah dan ketiadaan biaya, membuat Kabayan seringkali bolos dan ujung-ujungnya ngendog alias tinggal kelas.
Iteung agak tertutup soal asmara. Tetapi jelas, sebenarnya Iteung juga mencintai Kabayan. Hanya kepada sahabatnya, ICEU, Iteung mau terbuka. Makanya, baik Iteung maupun Kabayan sering memanfaatkan “jasa” Iceu untuk sekadar menyampaikan pesan atau salam jika hubungan “Romeo & Juliet Sunda” itu sedang mengalami kebuntuan.
Dengan segudang latar belakang kekurangan yang membelit, Kabayan pun harus menghadapi banyak kesulitan untuk mewujudkan mimpi sederhananya. Hadangan paling keras datang dari ABAH ONTOHOD—ayah Iteung yang begitu rujit alias bawel dan galak. Sebenarnya AMBU, istri Abah, agak fleksibel dan bijaksana, tetapi seringkali nggak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti kemauan keras suaminya. Kalau sudah begitu, Iteung yang sangat penurut nggak bisa berkutik walaupun ia dan Kabayan harus menanggung rindu.
Kabayan juga harus berhadapan/bersaing dengan Asep, anak Juragan Sumadipraja (sering dipanggil Agan Jaja), seorang makelar munding (kerbau) dan segala macam palawija (sayur-mayur), sobat karib Abah Ontohod. Keduanya ini seringkali minum teh bareng, ngobrol sambil menyaksikan para petani pekerja Agan Jaja sedang bekerja. Dari obrolan-obrolan itulah mereka bersepakat untuk besanan, yaitu menikahkan Iteung dengan Asep.
Dengan kecerdikannya, Kabayan berhasil membuat rencana Abah Ontohod dan Agan Jaja itu gagal total. Hubungan kedua orang tua itu malah belakangan semakin hari semakin merenggang karena diliputi perasaan saling curiga. Itu semua tak lain sebagai buah dari akal cerdik Kabayan yang bisa mengaduk-aduk situasi. Tapi, Kabayan tidak semata-mata melakukan itu hanya karena kepentingannya terganggu. Dalam banyak hal, Agan Jaja memang memiliki sifat yang sangat merugikan warga kampung dan cenderung serakah. Cuma memang, dia bisa membalutnya dengan wajah yang sok sopan dan peduli.
Meski begitu, Asep yang sudah kadung kesengsem sama Iteung tetap berusaha merebut hati Iteung dari Kabayan. Tetapi, tentu saja karena Asep relatif polos dan cenderung kurang akal (IQ rendah) meskipun bergaya kota dan hidup modern, membuat dia seringkali menjadi objek kecerdikan Kabayan (selain Abah Ontohod). Praktis, Kabayan menjadi pusaran permasalahan di kampung itu.
Sebenarnya Kabayan tidak sendiri-sendiri amat. Dia seringkali numpang makan di rumah MANG OMAN dan BI IROH, mamang dan bibinya Kabayan--yang juga nggak kaya—dan mengemban amanat dari almarhum orang tua Kabayan agar membantu merawat Kabayan. Kabayan juga punya sobat kental (lebih sering jadi pesuruh Kabayan), yaitu JUMANTA.
Persoalan cinta, ditambah persoalan masyarakat desa yang tengah menghadapi arus modernisasi, membuat persoalan yang dihadapi Kabayan pun cukup kompleks. Dan itu menuntut Kabayan untuk terus mengeluarkan kecerdikan-kecerdikannya.