Chun Ying Zhuan
Chunaengjeon (춘앵전) adalah sebuah tarian istana Korea yang diciptakan oleh Pangeran Hyomyeong dari Dinasti Joseon. Sejarah penciptaan tari ini tercatat dalam buku ritual istana Holgi tahun 1893. Tarian ini diciptakan untuk ditampilkan pada saat pesta ulang tahun Ratu Sunwon yang ke-40 pada tahun 1828. Bermakna "tari burung bulbul di musim semi", tari ini diciptakan Hyomyeong setelah mempelajari sejarah tentang tarian burung bulbul dari Tiongkok dan juga pengalamannya mendengar suara burung bulbul (Bahasa Indonesia:Burung merbah) berkicau di musim semi. Pada masa pemerintahan Raja Sunjo, tarian ini lalu dipentaskan dalam berbagai pesta-pesta istana dan masih bertahan hingga zaman pendudukan Jepang. Pada masa pendudukan Jepang, tarian ini bertahan di tempat-tempat hiburan rakyat "gyobang". Salah seorang bekas penari istana mudong yang bernama Kim Cheon-heung bergabung dengan Asosiasi Musik Istana Yi Wang-jik yang menguasai berbagai jenis tari istana dikenal berjasa mengajarkan kembali tari ini. Kim dianggap sebagai dua dari pemegang keahlian tari istana yang masih hidup saat itu.
Chunaengjeon merupakan satu-satunya tari istana yang ditarikan oleh satu orang di atas panggung di atas tikar yang berpola tanaman (hwamunseok). Gerakan tari yang merupakan bagian terpenting adalah hwajeontae, yakni meniru gerakan burung merbah bertengger di atas bunga dimana sang penari melipat selendang di tangan ke belakang dan menari sambil tersenyum. Senyuman sang penari dianggap sebagai hal penting yang menentukan kecantikan tari Chunaengjeon. Karena tikar sebagai pijakan menari tidak begitu panjang, maka gerakan sang penari itu tetap di atas tikar dengan pergerakan yang seksama dan terkontrol. Tari ini aslinya ditarikan oleh penari lelaki di istana. Sang penari mengenakan kostum "aengsam" berwarna kuning. Di atas kepala penari wanita diberi hiasan kepala jokduri sementara penari pria memakai mahkota lotus. Mereka tidak memakai sepatu, namun hanya dengan boseon Musik yang mengiringi tarian dinamakan "pyeongjo hoesang".