Oikumene
Ekumene (bahasa Inggris: Ecumene, juga dieja œcumene atau oikoumene) berasal dari kata Yunani οἰκουμένη (oikouménē), yang berasal dari kata όικος yang berarti "rumah" dan μενήιν yang berarti "berdiam" atau "tinggal".
Zaman Yunani kuno
Pada masa Yunani di bawah Alexander Agung, kata "ekumene" merujuk kepada seluruh bagian bumi yang didiami oleh manusia. Seringkali kata ini digunakan untuk menyebut daerah-daerah yang didiami oleh orang-orang Yunani, sementara daerah yang didiami oleh bangsa-bangsa barbar tidak terhitung sebagai ekumene.
Dalam bahasa Yunani Koine di bawah Kekaisaran Romawi dan dalam Perjanjian Baru, kata ekumene secara harafiah berarti dunia, namun juga biasanya yang dimaksudkan adalah dunia di bawah kekuasaan roma.
Dlam Surat Ibrani 2:5 oikoumenen ten mellousan digunakan untuk merujuk kepada Kerajaan Kristus yang akan datang (dunia yang akan datang), sebagai: Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini.
Zaman Bizantin
Salah satu penggunaan kata ekumene yang paling menarik adalah oleh orang-orang Bizantium, untuk menggambarkan Kekaisaran Bizantium.
Konsep ini juga mendasari gelar Patriark Ekumenis (Οἰκουμενικὸν Πατριαρχεῖον) yang diberikan kepada Patriark Konstantinopel, dan proses ekumenisme.
Zaman modern
Pada abad ke-20, istilah "ekumene" dipakai dalam perujukan kepada Ekumenisme, yaitu upaya penyatuan atau kerjasama antara kelompok-kelompok yang berbeda di dalam Kekristenan. Dalam konteks ini, telah dianggap adanya (atau kelak akan terjadi) kesatuan umat yang percaya di antara golongan-golongan Kristen yang berbeda-beda. Definisi - atau presuposisi - ini tidaklah diterima oleh setiap kelompok Kristen. Pekerjaan ekumenisme berlangsung dalam bentuk negosiasi di antara komisi-komisi dari berbagai denominasi serta melalui pembicaraan sejumlah organisasi inter-denominasional seperti Dewan Gereja-gereja se-Dunia. Topik-topik relevan termasuk Baptisan, Ekaristi (Perjamuan Kudus) dan Pelayanan Kristiani.