Lompat ke isi

Operasi PBHistory

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Operasi PBHistory adalah sebuah operasi rahasia Central Intelligence Agency (CIA) di Guatemala. Ini menyusul Operasi PBSuccess, yang mendukung kudeta yang menggulingkan Presiden Guatemala Jacobo Árbenz pada Juni 1954 dan mengakhiri Revolusi Guatemala. PBHISTORY adalah sebuah upaya untuk memakai dokumen-dokumen yang ditinggalkan oleh pemerintahan Árbenz dan oleh organisasi-organisasi yang berkaitan dengan Partai Buruh Guatemala untuk menunjukkan bahwa Uni Soviet telah mempengaruhi pemerintahan Guatemala, dan untuk mengeksploitasi dokumen-dokumen tersebut untuk keperluan intelijensi lebih lanjut. Ini adalah sebuah upaya untuk membenarkan pelengseran dari sebuah pemerintahan terpilih, dalam menanggapi reaksi-reaksi internasional yang negatif terhadap PBSUCCESS.[1] CIA juga mengharapkan penunjangan sumber daya intelijensinya tentang partai-partai komunis di Amerika Latin, sebuah subyek yang memiliki sedikit informasi.

Fase pertama dari operasi tersebut dimulai setelah pengunduran diri Arbenz, dengan beberapa agen dikerahkan ke Guatemala pada permulaan 4 Juli 1954, dan melibatkan sekumpulan dari 150,000 dokumen dari berbagai sumber termasuk penyerahan pribadi Árbenz, kantor-kantor serikat dagang, dan badan-badan kepolisian. Pemerintahan junta militer pimpinan Carlos Castillo Armas membantu upaya tersebut. Setelah penyajian awal yang dibuat kepada Presiden AS Dwight Eisenhower pada 20 Juli, sebuah keputusan diambil untuk mengakselerasikan operasi tersebut, dan sejumlah orang yang bekerja di Guatemala meningkat. Para anggota tim baru dihimpun sebagai pihak yang tak berafiliasi dengan pemerintah AS untuk mengutamakan deniabilitas plausibel. Operasi tersebut membentu menghimpun Komite Pertahanan Melawan Komunisme Nasional, yang diam-diam didanai oleh CIA: para agen komite tersebut menjadiu terlibat dalam PBHistory. Secara keseluruhan, tim tersebut mempelajari lebih dari 500,000 dokumen, dan menyelesaikan pemprosesan dokumen-dokumen pada 28 September 1954.

Dokumen-dokumen PBHistory dipakai untuk mendukung operasi-operasi Kufire dan Kugown yang dilakukan oleh CIA, yang ditujukan untuk menumpas kaum komunis Amerika Latin dan menangkis informasi kritis terhadap pemerintahan Árbenz. Dokumen-dokumen juga dibagi dengan Komite Kersten dari Dewan Perwakilan AS, yang menerbitkan PBHistory di AS. Dokumen-dokumen yang diangkat dari operasi tersebut dianggap berguna untuk badan-badan intelijensi Guatemala, membolehkan pembentukan pendaftaran terduga komunis. Operasi tersebut tak berhasil menemukan bukti bahwa para komunis Guatemala dikontrol oleh pemerintah Soviet, dan tak mampu membalas penjelasan internasional bahwa Amerika Serikat telah menggulingkan pemerintahan Jacobo Arbenz demi kepentingan United Fruit Company.

Latar belakang dan asal muasal

Mural Árbenz
Sebuah mural di Kota Guatemala menselebrasikan Presiden Guatemala Jacobo Árbenz, yang dilengserkan dalam kudeta Guatemala 1954 dan Revolusi Guatemala selama sepuluh tahun

Revolusi Oktober tahun 1944 di Guatemala berujung pada pemilihan Juan José Arévalo berfilsafat konservatif sebagai Presiden Guatemala.[2][3] Arévalo adalah seorang anti-komunis, dan meretakkan Partai Buruh Guatemala (Partido Guatemalteco del Trabajo, PGT).[4] Pemerintahan AS menganggap bahwa ia berada di bawah pengaruh Soviet.[5] Menteri pertahanan Arévalo Jacobo Árbenz terpilih menjadi presiden pada tahun 1950.[6] Sebagian dipengaruhi oleh McCarthyisme, pemerintah AS bersiap untuk melihat pengaruh komunis di pemerintahan Árbenz, terutama setelah pengesahan PGT. Árbenz juga memiliki hubungan dekat dengan beberapa anggota PGT.[7][8][9][10] Pada 1952, Árbenz memulai sebuah program reformasi pertanian yang mengalihkan lahan tak tertanam dari para tuan tanah besar ke para buruh miskin dalam mengembalikan kompensasi.[11] Dalam menanggapi United Fruit Company berbasis AS, yang memegang lahan yang besar di Guatemala, berniat melobi pemerintah AS untuk melengserkan Árbenz.[12][13]

Presiden AS Dwight Eisenhower memerintahkan sebuah operasi CIA untuk melengserkan Árbenz, bernama kode Operasi PBSUCCESS pada Agustus 1953.[14] Dalam CIA, operasi tersebut dikepalai oleh Frank Wisner, yang telah bekerja dalam layanan intelijensi AS sejak Perang Dunia II.[15] Saat persiapan untuk Operasi PBSUCCESS sedang berjalan, Washington mengeluarkan serangkaian pernyataan yang menentang pemerintahan Guatemala, menuduh bahwa mereka telah dirasuki oleh komunis.[16] Pada 18 Juni 1954, Carlos Castillo Armas, seorang Kolonel tentara Guatemala di pengasingan sejak sebuah kudeta gagal pada tahun 1949,[17] memimpin pasukan invasi sejumlah 480 orang ke Guatemala.[18] Invasi tersebut didukung oleh kampanye perang psikologi, yang akan mempersembahkan kemenangan Castillo Armas sebagai sebuah fait accompli (nasib yang menyertai) bagi rakyat Guatemala.[19] Dikhawatirkan oleh kemungkinan invasi AS, tentara Guatemala menolak untuk bertarung, dan pada 27 Juni, Árbenz mundur.[20][21]

Peta yang menunjukkan letak Republik Guatemala di Amerika Utara

Tindakan Amerika Serikat menghasilkan kecaman internasional. Outlet-outlet media di seluruh dunia menuduh AS mensponsori sebuah kudeta untuk membalikkan reformasi pertanian Árbenz demi kepentingan United Fruit Company.[22] Kritikan ini dipengaruhi oleh sorotan yang diambil oleh outlet-outlet media di negara-negara yang dikuasai Komunis, namun diulang dalam media di negara-negara yang menjadi sekutu AS, dengan Partai Buruh Inggris dan Partai Sosial Demokrat Swedia ikut serta di dalamnya.[22] Penentangan Amerika Latin kepada AS mencapai puncak baru: seorang pengamat menyatakan bahwa "Tak ada hal yang dapat menarikarus sentimen anti-AS secara bulat dan universal dalam seluruh sejarah Amerika Latin." [23] Meskipun masyarakat di AS memandang kudeta tersebut sebagai sebuah kemenangan atas kebijakan luar negeri AS ,[24] para pejabat CIA merasa bahwa dalam rangka agar Operasi PBSUCCESS dianggap sukses, tindakan selanjutnya dibutuhkan. Kemudian, CIA berniat untuk menemukan dokumen-dokumen yang akan membolehkannya untuk menggambarkan pemerintahan Árbenz dikontrol oleh komunis Soviet, dan kemudian membenarkan kudeta tersebut.[22]

Selain itu, karena pelengseran cepat dari pemerintahan Árbenz, CIA meyakini bahwa pemerintah dan para pemimpin PGT tak akan dapat menghancurkan dokumen terinkriminasi apapun, dan bahwa itu dapat dianalisis untuk menunjukkan hubungan Árbenz dengan Uni Soviet.[22][24] Menurut sejarawan Nick Cullather, Wisner berharap untuk "menyingkirkan makinasi Soviet di sepanjang hemisfer tersebut."[25] CIA juga meyakini bahwa ini akan benar-benar memahami pengerjaan partai-partai komunis Amerika Serikat, dimana subyek CIA hanya memiliki informasi yang sangat sedikit.[22] Meskipun gerakan komunis aktif di Amerika Latin sejak 1919, tini sebagian besar adalah gerakan rahasia, dan CIA sedikit mengetahui tentang metode-metode yang pihak-pihak seperti PGT pakai.[22] CIA berharap agar catatan-catatan PGT yang ditinggalkan di baliknya akan membuat Divisi Komunisme internasional merekonstruksi kepemimpinan dan struktur organisasional partai tersebut, dan mungkin partai-partai komunis lainnya di wilayah tersebut.[22]

CIA juga berharap untuk mengeksploitasi akibat kudeta tersebut untuk menggelembungkan sumber daya intelijensinya sendiri. Wisner, yang menjabat sebagai Deputi Direktur untuk Perencanaan pada masa kudeta tersebut, berharap untuk merekrut para agen dari kalangan komunis yang ingin membangkang, dan dari pihak Guatemala lainnya yang menjadi bagian dari pemerintahan baru.[26] Dalam kata-kata Wisner, ia ingin mengidentifikasi "orang yang dapat mengkontrol dan mengeksploitasi kebijakan AS lanjutan."[25] Selain itu, badan tersebut berharap untuk memakai temuan-temuan dari operasi tersebut untuk menunjukkan keberadaan pengaruh Soviet untuk keperluan propaganda, dan juga untuk memakai informasi yang dikumpulkan untuk secara bulat mengeliminasi pengaruh komunis apapun di Guatemala.[22]

Analisis dokumen

Fase pertama

Pada 30 Juni 1954, tiga hari setelah pengunduran diri Árbenz, Wisner mengirim sebuah telegram yang kemudian menjadi dikenal sebagai "peralihan kabel gir".[25][26] Dua agen dari CIA, dan dua dari Office of Intelligence Research (OIR), datang ke Guatemala City pada 4 Juli. Castillo Armas datang ke ibukota tersebut sehari sebelumnya untuk memegang jabatan presiden.[27] Salah satu pejabat CIA-nya adalah Lothar Metzl, yang berada pada staf kontra-intelijensi CIA. Metzl adalah orang Austria, yang belajar gerakan komunis sejak 1930an, termasuk di Eropa.[25][27] Dalam pernyataan Wisner, para agen tersebut didorong untuk memperlihatkan "hasil kerja pada dokumen-dokumen saat melon segar terbuka".[25]

Target-target awal dari operasi tersebut adalah catatan-catatan pribadi dan dokumen-dokumen Árbenz dan Carlos Enrique Díaz (yang menjadi kepala angkatan bersenjata di bawah kepemimpinan Árbenz, dan sempat meneruskannya pada jabatan presiden), para pejabat serikat dagang, organisasi-organisasi garis depan yang diketahui, agensi-agensi kepolisian, dan markas-markas besar Partido Guatemalteco del Trabajo (PGT).[27] Hasil-hasil pencarian awal tak disenangi bagi CIA; beberapa kantor dikepung oleh tentara Guatemala dan para penjarah.[24][25][27] CIA sangat ingin menemukan dokumen-dokumen yang menyebut pembelian sejata pemerintah Árbenz dari Cekoslowakia, namun mereka gagal. Mereka juga gagal menemukan bukti apapun bahwa Uni Soviet mengendalikan gerakan komunis di Guatemala.[27]

Disamping kesulitan tersebut, para agen mengumpulkan 150,000 dokumen, selain sejumlah berkas pemerintah, yang agensi tersebut anggap berguna. CIA meraih bantuan dalam pengumpulan tersebut dari junta Castillo Armas, dan dari angkatan darat Guatemala. Tindakan tersebut disebut sebagai "peninggalan dokumen terbesar yang pernah ditinggalkan oleh sebuah Partai Komunis dan auksilier-auksiliernya".[28][29] Kebanyakan dari dokumen tersebut tak berarti namun memiliki "signifikansi lokal".[29] Meskipun tak ada dokumen yang ditemukan menunjukkan pengaruh Soviet, CIA mengharapkan pemakaian sejumlah besar makalah tersebut untuk menunjukkan bahwa komunis di Guatemala memiliki pengaruh besar di pemerintahan, melalui lembaga-lembaga seperti serikat-serikat buruh, organisasi-organisasi petani, serikat-serikat pelajar, dan kelompok-kelompok pemuda.[28][29]

Pada 20 Juli, para agen CIA memberikan hasil-hasil dua pekan pertama pengerjaan mereka ke Washington. Atas permintaan Wisner, Tracy Barnes—manajer utama operasi-operasi CIA di PBSuccess—membuat sebuah buklet dari dokumen-dokumen tersebut untuk diberikan kepada Presiden AS Dwight Eisenhower.[30] 23 dokumen dalam buklet tersebut meliputi tulisan komunis milik Árbenz, seperti kajian Tiongkok tentang reformasi pertanian dan beberapa volume Marxis, serta catatan diplomatik yang mengimplikasikan simpati komunis, dan biografi Joseph Stalin untuk istri Árbenz Maria Cristina Villanova.[29][30] Setelah presentasi, Wisner menyatakan bahwa pengujian dokumen-dokumen yang diambil perlu diproses lebih cepat, dan meluaskan pengerjaan kelompok agen di Guatemala.[30]

Salah satu tujuan tim tersebut adalah untuk membantu Castillo Armas mendirikan badan intelijensi yang akan dapat memerangi komunisme di Guatemala. Castillo Armas didorong untuk membentuk pasukan tugas anti-komunis, yang ia lakukan pada 20 Juli—membentuk Komite Pertahanan Nasional Melawan Komunisme (Comité de Defensa Nacional contra el Comunismo). Tujuan kelompok tersebut adalah untuk membuat birokrasi anti-komunis dan layanan intelijensi dan untuk menghimpun catatan dan memfasilitasi PBHistory. Comité diam-diam meraih dana dari CIA, dengan pemahaman bahwa fakta ini dapat "sangat menunjang" dan bahwa sumber baru kemudian akan dibutuhkan untuk ditemukan.[31] Meskipun Comité secara teoretikal adalah badan intelijensi, ini juga memiliki beberapa kekuatan polisi. Ini juga memerintahkan penahanan orang-orang yang diduga merupakan komunis, dan melingkupi seluruh otoritas polisi dan tentara. Tim CIA didorong untuk membantu pembentukannya dengan menciptakan nukleus informasi tentang orang-orang yang berasosiasi dengan PGT.[31]

Namun, Comité tak meraih kekuasaan untuk menangkap dan mencari rumah jawatan pemerintahan penting yang bertugas di bawah kepemimpinan Árbenz. Ini sebagian besar karena Castillo Armas dan para pemimpin militer lainnya kurang percaya dengan Comité.[32] Meskipun demikian, Comité dapat mengadakan pencarian pribadi terhadap orang-orang yang mengasingkan diri saat mereka meninggalkan negara tersebut. Ini dianggap tak efektif karena sangat sedikit dokumen yang dianggap mencerahkan.[32]

Referensi

  1. ^ Holland 2004, hlm. 300.
  2. ^ Streeter 2000, hlm. 14–15.
  3. ^ Jiménez 1985, hlm. 149.
  4. ^ Forster 2001, hlm. 98–99.
  5. ^ Streeter 2000, hlm. 15–16.
  6. ^ Gleijeses 1991, hlm. 50–69, 73–84.
  7. ^ Cullather 1999, hlm. 14–28.
  8. ^ Gleijeses 1991, hlm. 228–230.
  9. ^ Gleijeses 1991, hlm. 73–84.
  10. ^ Immerman 1982, hlm. 61–67.
  11. ^ Immerman 1982, hlm. 64–67.
  12. ^ Immerman 1982, hlm. 75–82.
  13. ^ Schlesinger & Kinzer 1999, hlm. 72–77.
  14. ^ Immerman 1982, hlm. 138–143.
  15. ^ Schlesinger & Kinzer 1999, hlm. 108–109.
  16. ^ Gleijeses 1991, hlm. 256–257.
  17. ^ Immerman 1982, hlm. 141–143.
  18. ^ Cullather 1999, hlm. 87–89.
  19. ^ Immerman 1982, hlm. 165.
  20. ^ Immerman 1982, hlm. 174.
  21. ^ Gleijeses 1991, hlm. 330–335.
  22. ^ a b c d e f g h Holland 2004, hlm. 301–302.
  23. ^ Holland 2004, hlm. 302–303.
  24. ^ a b c Gunn 2008, hlm. 149–150.
  25. ^ a b c d e f Cullather 1999, hlm. 106.
  26. ^ a b Holland 2004, hlm. 301.
  27. ^ a b c d e Holland 2004, hlm. 303–304.
  28. ^ a b Holland 2004, hlm. 304.
  29. ^ a b c d Cullather 1999, hlm. 107.
  30. ^ a b c Holland 2004, hlm. 305.
  31. ^ a b Holland 2004, hlm. 306.
  32. ^ a b Holland 2004, hlm. 307.

Sumber

  • Cullather, Nick (1999). Secret History: The CIA's Classified Account of Its Operations in Guatemala, 1952–1954. Stanford University Press. ISBN 9780804733113. 
  • Doyle, Kate (September–October 1997). "The art of the coup". NACLA Report on the Americas. 31 (2).  accessed via ProQuest (subscription required)
  • Holland, Max (2004). "Operation PBHistory: The Aftermath of SUCCESS". International Journal of Intelligence and Counterintelligence. 17: 300–332. 
  • Hove, Mark T. (September 2007). "The Arbenz Factor: Salvador Allende, U.S.-Chilean Relations, and the 1954 U.S. Intervention in Guatemala". Diplomatic History. 31 (4). 
  • Rabe, Stephen (November 2004). "Feature Review: The U.S. Intervention in Guatemala: The Documentary Record". Diplomatic History. 28 (5): 785–790. 
  • Sewell, Bevan (2008). "The Problems of Public Relations: Eisenhower, Latin America and the Potential Lessons for the Bush Administration". Comparative American Studies An International Journal. 6 (3): 295–312. doi:10.1179/147757008X330212. 

Pranala luar