Katherine Wilson Sheppard
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Hanamanteo (Kontrib • Log) 2223 hari 82 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Katherine Wilson Sheppard | |
---|---|
Lahir | Catherine Wilson Malcolm 10 Maret 1848 Liverpool, Inggris |
Meninggal | 13 Juli 1934 Christchurch, Selandia Baru | (umur 86)
Nama lain | Katherine Wilson Malcolm |
Dikenal atas | Hak suara perempuan |
Suami/istri |
|
Anak | Douglas Sheppard (1880–1910) |
Kerabat | Isabella May (adik) |
Katherine Wilson Sheppard (née Catherine Wilson Malcolm; 10 Maret 1848 – 13 Juli 1934) merupakan tokoh penting dalam gerakan hak suara perempuan di Selandia Baru dan pejuang hak suara perempuan paling terkenal di Selandia Baru. Lahir di Liverpool, Inggris, Katherine bermigrasi ke Selandia Baru bersama keluarganya pada 1868, ketika dia menjadi anggota aktif di pelbagai organisasi agama dan sosial, termasuk Woman's Christian Temperance Union (WCTU). Pada 1887, Katherine ditetapkan sebagai Pengawas Nasional WCTU untuk Hak Suara dan Legislasi, suatu jabatan yang dia gunakan untuk semakin mendorong hak suara perempuan di Selandia Baru.
Katherine mempromosikan hak suara perempuan dengan mengorganisasi petisi dan pertemuan umum dengan menulis surat kepada pers dan menjalin hubungan dengan tokoh politik. Katherine merupakan penyunting White Ribbon [Pita Putih], koran pertama yang dikelola oleh perempuan di Selandia Baru. Melalui keterampilan menulis dan cakap dalam berbicara di muka umum, Katherine berjaya mendorong hak suara perempuan. Pamfletnya berjudul Ten Reasons Why the Women of New Zealand Should Vote [Sepuluh Alasan Wanita Selandia Baru Harus Mengundi] dan Should Women Vote? [Haruskah Wanita Mengundi?] turut andil dalam majunya hak suara perempuan.
Katherine merupakan presiden pertama Dewan Wanita Nasional Selandia Baru yang didirikan pada 1896 dan membantu mereformasi organisasi ini pada 1918. Pada kehidupan selanjutnya, Katherine melawat ke Inggris dan membantu gerakan hak suara perempuan di sana. Dengan keadaan kesehatannya yang menurun, Katherine kembali ke Selandia Baru, dan terus melibatkan diri gerakan hak suara perempuan melalui tulisan, meskipun secara politik dia kurang aktif. Katherine meninggal pada 1934 tanpa meninggalkan keturunan sama sekali.
Atas perannya sebagai pemimpin gerakan hak suara perempuan Selandia Baru, Katherine dikenal luas sebagai satu di antara tokoh paling menonjol di Selandia Baru. Katherine diabadikan dalam bagian depan uang kertas sepuluh dolar Selandia Baru pada 1991 hingga kini.
Kehidupan awal
Katherine lahir dengan nama gadis Catherine Wilson Malcolm pada 10 Maret 1848[a] di Liverpool, Inggris, dari pasangan asal Skotlandia Andrew Wilson Malcolm dan Jemima Crawford Souter. Andrew yang lahir di Skotlandia pada 1819 dijelaskan dalam pelbagai dokumen baik sebagai pengacara, bankir, juru tulis, petugas pembuat bir atau petugas hukum. Pada 14 Juli 1842, Andrew menikahi Jemima di Hebrides Dalam. Katherine dinamakan dengan nama yang sama dengan nenek dari pihak Andrew bernama Catherine Wilson Malcolm,[3] tetapi mereka lebih suka mengeja nama anak mereka sebagai "Katherine" atau disingkat "Kate".[4] Katherine memiliki kakak bernama Marie yang lahir di Skotlandia dan ketiga adiknya, Frank yang lahir di Birmingham, Isabella, dan Robert yang sama-sama lahir di London; bukti keluarganya yang hidup berpindah-pindah pada saat itu.[3] Informasi rinci mengenai pendidikan anak-anak Andrew dan Jemima tidak diketahui, walaupun tulisan Katherine kemudian memaparkan pengetahuan yang luas di bidang ilmu pengetahuan dan hukum, yang menunjukkan bahwa ia mendapatkan pendidikan yang memadai. Katherine dikenal karena pengetahuan yang luas dan kemampuan intelektual.[4] Ayahnya sangat menyukai musik dan memastikan anggota keluarganya mendapatkan pendidikan musik yang bagus.
Ayah Katherine meninggal pada 1862,[4] ketika berusia awal empat puluhan tahun, tetapi meninggalkan seorang istri yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga.[5] Selepas kematian ayahnya, Katherine tinggal bersama pamannya seorang pendeta Gereja Bebas Skotlandia di Nairn;[6] pamannya menanamkan nilai-nilai sosialisme Nasrani kepada Katherine melebihi orang lain.[4] Pada saat itu, anggota keluarganya yang lain menetap dengan kerabatnya di Dublin, tempat Katherine kemudian ikut menetap bersama keluarganya.[5]
George Beath, calon suami Marie, beremigrasi ke Melbourne pada 1863, dan kemudian pindah ke Christchurch. Selepas Marie bertemu dengan George di sana, mereka menikah pada 1867, dan anak pertama mereka lahir pada tahun berikutnya. Catatan Marie mengenai Christchurch memotivasi Jemima untuk pindah bersama keluarganya ke Selandia Baru, karena Jemima melihat peluang cerah bagi pekerjaan anak-anaknya dan hendak melihat cucunya. Mereka menaiki kapal Matoaka dari Gravesend pada 12 November 1868 dan mendarat di Pelabuhan Lyttelton pada 8 Februari 1869.[7][8]
Di Christchurch, kebanyakan anggota keluarga, termasuk Kate, bergabung di Gereja Kongregasional Trinitas. Pendetanya adalah Reverend William Habens, lulusan Universitas London yang juga lulusan Classics Master di Sekolah Tinggi Christchurch.[9][b] Katherine menjadi bagian dari iklim intelektual dan sosial Christchurch, dan menghabiskan waktu bersama keluarga Marie dan George.[11]
Katherine menikahi pemilik kedai bernama Walter Allen Sheppard di rumah ibunya pada 21 Juli 1871. Walter terpilih menjadi anggota Dewan Kota Christchurch pada 1868, dan bisa jadi mengesankan Katherine dengan pengetahuannya akan permasalahan setempat. Mereka duduk di Jalan Madras yang tidak jauh dari rumah ibunya dan mencapainya cukup dengan berjalan kaki dari pusat kota.[12] Gereja Kongregasional Trinitas menggalang dana untuk sebuah gedung baru dari 1872 hingga 1874, dan kemungkinan besar Katherine terlibat dalam kegiatan ini. Dia menciptakan hubungan perkawanan dengan Alfred Saunders, seorang politikus dan aktivis penentangan minuman keras penting yang bisa jadi memengaruhi gagasannya perihal hak suara wanita.[13] Katherine dan suaminya mendarat di Inggris pada 1877 dan menghabiskan waktu selama setahun di sana, dan mereka kemudian kembali ke Christchurch.[14] Satu-satunya anak mereka, Douglas, lahir pada 8 Desember 1880.[4]
Katherine merupakan anggota aktif di pelbagai organisasi agama. Dia mengajar pada sekolah Minggu dan pada 1884 terpilih sebagai sekretaris di Persatuan Perempuan Trinitas yang baru saja dibina, sebuah badan yang dibina untuk mengunjungi anggota paroki yang tidak terlalu sering mengikuti kebaktian. Persatuan ini juga membantu dengan menggalang dana dan melakukan pekerjaan untuk gereja seperti menyediakan teh pagi. Katherine menulis laporan pada karya tulis persatuan ini, mencoba untuk menggalang anggota baru, dan bekerja untuk mempertahankan anggota yang ada. Pada tahun-tahun berikutnya Katherine bergabung di Masyarakat Koor Riccarton. Penampilan solo Katherine pada konser Mei 1886 menui pujian dari Lyttelton Times.[15] Katherine juga berugas di komite manajemen Young Women's Christian Association.[16]
Gerakan hak suara perempuan
Keterlibatan awal
Aktivisme dan keterlibatan Katherine dengan politik bermula selepas mendengar atau membaca perihal perbincangan oleh Mary Leavitt dari Woman's Christian Temperance Union (WCTU) Amerika Serikat.[17] Pada 1885, Mary melawat ke Selandia Baru dan berbicara bukan hanya masalah meminum minuman keras, tetapi juga pentingnya wanita untuk berbicara di muka umum.[18] Mary menghabiskan dua minggu di Christchurch, bermula dengan pidato umum di Theatre Royal pada 10 Mei.[19] Wartawan terkesima dengan kekuatan seorang wanita yang berbicara di depan umum, sesuatu yang jarang ditemukan di Selandia Baru.[20][21]
Katherine menjadi terlibat dalam pendirian cabang WCTU di Christchurch sebelum pembentukan organisasi nasional.[22][23] Keterlibatan awalnya adalah mengajukan petisi kepada perlemen untuk mencegah wanita dipekerjakan sebagai pelayan bar dan melarang penjualan minuman keras kepada kanak-kanak. Langkah ini menandai permulaan kerja samanya dengan Alfred Saunders yang menasihati dalam negosiasi dengan politisi dan yang menulis kepada Perdana Menteri Selandia Baru Robert Stout berupaya untuk melanjutkan kampanyenya. Petisi pelayan bar (termasuk beberapa dari bagian negara yang lain) kemudian ditolak oleh Komisi Petisi Parlemen pada 1885.[17][24] Katherine memutuskan bahwa politisi akan terus mengabaikan petisi dari wanita selama wanita tidak bisa mengundi.[25]
Pada 1879 hak suara laki-laki telah berlaku kepada semua pria yang berusia di atas 21 tahun tanpa memandang kepemilikan tanah, tetapi wanita masih tidak dapat mengundi.[26][c] Sejumlah hak suara terbatas diperluas kepada pengundi wanita pada 1870-an. Pembayar bea cukai wanita dapat mengundi di pemilihan badan setempat pada 1873 dan pada 1877 ibu rumah tangga mendapatkan hak untuk mengundi dan menjadi anggota dewan pendidikan.[27][d]
The New Zealand Women's Christian Temperance Union dibentuk dalam konferensi di Wellington pada Februari 1886. Katherine tidak menghadiri konferensi itu, tetapi pada konvensi nasional kedua di Christchurch setahun kemudian, dia tiba lebih cepat untuk menyajikan karya tulisnya mengenai hak suara perempuan, walaupun tiada peluang baginya untuk berbuat demikian. Katherine mula-mula diangkat sebagai Pengawas untuk Statistik Relatif, karena minatnya dalam hal-ihwal ekonomi.[28] Pada 1887 — ketika departemen pemungutan suara setempat didirikan di dalam WCTU — Katherine ditunjuk sebagai Pengawas Nasional untuk Pemungutan Suara dan Legislasi.[4][29]
Banyak sokongan untuk moderasi datang dari wanita, dan Temperance Union yakin bahwa hak suara perempuan dapat memajukan tujuan mereka untuk melarang minuman keras sembari mempromosikan kesejahteraan anak dan keluarga.[30] Katherine kemudian menjadi tokoh penting di bidang hak suara perempuan, tetapi minatnya pada tujuan tersebut melampaui pertimbangan senang mengenai penentangan minuman keras. Pandangan Katherine menjadi terkenal lewat pernyataannya berbunyi: "semua yang memisahkan, apakah itu ras, kelas, keyakinan, atau jantina, adalah tak manusiawi, dan harus dihilangkan."[31] Katherine terbukti menjadi pembicara yang bergairah dan penyelenggara yang terampil, yang membuatnya cepat mendapat sokongan karenanya.[4]
WCTU mengirim seorang utusan kepada Julius Vogel, anggota parlemen dan mantan perdana menteri, meminta dirinya untuk memperkenalkan rancangan undang-undang hak suara perempuan kepada parlemen.[32] Julius melakukannya pada 1887, dengan Rancangan Undang-undang Hak Suara Perempuan, dan Katherine mengampanyekan undang-undang itu untuk menarik sokongan sebanyak-banyaknya.[31] Dalam pembacaan ketiga rancangan undang-undang itu, bagian yang berkaitan dengan hak suara wanita dikalahkan hanya dengan satu suara, dan rancangan undang-undang tersebut dibatalkan.[33][34][35] Selama kampanye pemilihan umum akhir tahun itu Katherine mendorong anggota WCTU untuk mengajukan pertanyaan kepada calon anggota parlemen mengenai hak suara perempuan, tetapi hanya sedikit perempuan yang melakukannya.[36]
Pada 1888 Katherine merupakan Presiden WCTU cabang Christchurch dan memaparkan sebuah laporan kepada konvensi nasional di Dunedin, tempat konvensi memutuskan bahwa pelarangan dan hak suara perempuan akan menjadi tujuan utama organisasi. Katherine membaca pidato umum mengenai hak suara perempuan di Dunedin, Oamaru, dan Christchurch, yang semakin mengembangkan rasa percaya diri dalam hal gaya bicara. Untuk memperkuat pesannya, Katherine memberikan selebaran yang dihasilkan di Britania Raya dan Amerika Serikat kepada khalayak.[37] Katherine kemudian menerbitkan selebaran karyanya sendiri berjudul Ten Reasons Why the Women of New Zealand Should Vote [Sepuluh Alasan Wanita Selandia Baru Harus Mengundi], yang menampilkan kecerdasan dan pendekatan logika Katherine.[6][38] Sebuah salinan dikirim kepada setiap anggota Dewan Perwakilan.[39]
Karya
- Sheppard, Katherine Wilson (17 May 2017) [1888]. "Ten Reasons Why the Women of New Zealand Should Vote" [Sepuluh Alasan Perempuan Selandia Baru Harus Mengundi]. New Zealand History. New Zealand Ministry for Culture and Heritage. Diakses tanggal 13 February 2018.
- Should Women Vote? [Haruskah Wanita Mengundi?] (1890)
- Sheppard, Katherine Wilson (nd) [1924]. "How We Won the Franchise in New Zealand" [Bagaimana Kami Memenangi Hak Suara di Selandia Baru]. New Zealand History. New Zealand Women's Christian Temperance Union. hlm. 7. Diakses tanggal 22 June 2018.
- Woman Suffrage in New Zealand [Hak Suara Perempuan di Selandia Baru] (1907)
- Woman's suffrage petition 1892 [Petisi hak suara perempuan 1892]
- "1893 women's suffrage petition" [Petisi hak suara perempuan 1893]. New Zealand History. Wellington, New Zealand: New Zealand Ministry for Culture and Heritage. nd [28 July 1893]. Diakses tanggal 13 February 2018.
Catatan
- ^ (Malcolm 1993) mengatakan Katherine mungkin lahir pada 10 Maret 1847, dan beberapa buku kemudian menuliskan tanggal tersebut dengan umumnya menghilangkan kata "mungkin". Namun, (Devaliant 1992, hlm. 5) menyebutkan bahwa Katherine menulis 1848 sebagai tahun kelahirannya. Lebih lanjut, surat kabar mengumumkan selepas kematian Katherine pada 13 Juli 1934, dan kuburannya, mencatat usianya ketika meninggal adalah 86 tahun, yang menunjukkan 1848 sebagai tahun kelahirannya.[1][2]
- ^ Sekolah Tinggi Christchurch, awalnya bernama Akademi Christchurch, kemudian menjadi Sekolah Tinggi Christchurch Barat dan kini Hagley College.[10]
- ^ Semua pria Māori dapat mengundi anggota elektorat Māori sejak 1867.[26]
- ^ "Bea cukai" merupakan pajak bumi yang dipungut oleh dewan setempat.
Referensi
- ^ "Obituary 1934".
- ^ "Deaths 1934".
- ^ a b Devaliant 1992, hlm. 5.
- ^ a b c d e f g Malcolm 2013.
- ^ a b Devaliant 1992, hlm. 6.
- ^ a b Fleischer 2014, hlm. 151–154.
- ^ Devaliant 1992, hlm. 6–7.
- ^ "Shipping".
- ^ McKenzie.
- ^ Amodeo 2006.
- ^ Devaliant 1992, hlm. 8–9.
- ^ Devaliant 1992, hlm. 9–10.
- ^ McGibbon.
- ^ Devaliant 1992, hlm. 11–12.
- ^ "Riccarton Choral Society".
- ^ Devaliant 1992, hlm. 13–16.
- ^ a b Devaliant 1992, hlm. 19.
- ^ Grimshaw 1987, hlm. 27–28.
- ^ "Gospel Temperance Union".
- ^ Devaliant 1992, hlm. 18–19.
- ^ "Press Editorial 16 May 1885".
- ^ Devaliant 1992, hlm. 20.
- ^ "Mrs Leavitt at Durham Street Wesleyan Church".
- ^ "Meetings of Societies".
- ^ Devaliant 1992, hlm. 22.
- ^ a b Universal male suffrage.
- ^ Kate Sheppard, 1847–1934.
- ^ Devaliant 1992, hlm. 21.
- ^ Devaliant 1992, hlm. 23–24.
- ^ King 2003, hlm. 265.
- ^ a b Lusted 2009.
- ^ Devaliant 1992, hlm. 24.
- ^ Devaliant 1992, hlm. 25–27.
- ^ Grimshaw 1987, hlm. 42–43.
- ^ "The Women's Franchise".
- ^ Devaliant 1992, hlm. 30.
- ^ Devaliant 1992, hlm. 30–31.
- ^ Ten Reasons Why the Women of New Zealand Should Vote.
- ^ Devaliant 1992, hlm. 32.
Sumber
- Buku dan jurnal
- Adas, Michael (2010). Essays on Twentieth-Century History. Philadelphia, Pennsylvania: Temple University Press. ISBN 9781439902714.
- Amodeo, Colin (2006). West! 1858–1966 : a social history of Christchurch West High School and its predecessors. ISBN 9780473116347.
- Dalziel, Raewyn (1973). "Reviews: Women's Suffrage in New Zealand" (PDF). New Zealand Journal of History. 7: 201–202.
- Devaliant, Judith (1992). Kate Sheppard: The Fight for Women's Votes in New Zealand. Penguin Books. ISBN 9780140176148.
- Fleischer, Jeff (2014). Rockin' the Boat: 50 Iconic Revolutionaries from Joan of Arc to Malcolm X. San Francisco, California: Zest Books. hlm. 151–154. ISBN 9781936976744.
- Grimshaw, Patricia (1987). Women's Suffrage in New Zealand. Auckland University Press. ISBN 9781869400262.
- King, Michael (2003). The Penguin History of New Zealand. Penguin Books. ISBN 9780143018674.
- Lusted, Marcia Amidon (March 2009). "International Suffrage". Cobblestone. 30 (3): 40. ISSN 0199-5197. Diakses tanggal 24 June 2015. ((Perlu berlangganan (help)).
- Malcolm, Tessa K. (1993). "Sheppard, Katherine Wilson". The Dictionary of New Zealand biography. Two, 1870-1900. Wellington: Bridget Williams Books : Dept. of Internal Affairs. hlm. 459–462.
- Pierce, Jill (1995). The Suffrage Trail. Wellington: National Council of Women New Zealand (NCWNZ). ISBN 0-473-03150-7.
- Simpson, Clare (1993). "Atalanta Cycling Club". Dalam Else, Anne. Women Together : A History of Women's Organisations in New Zealand : Ngā Ropū Wāhine o te Motu. Wellington Historical Branch, Department of Internal Affairs. hlm. 418–419.
- Sulkunen, Irma (2015). "An International Comparison of Women's Suffrage: The Cases of Finland and New Zealand in the Late Nineteenth and Early Twentieth Century". Journal of Women's History. 27: 88–107. doi:10.1353/jowh.2015.0040 – via Project Muse.
- Thompson, Mervyn (1974). O! Temperance!. Christchurch Theatre Trust. Diakses tanggal 2 February 2018.
- Berita
- Choe, Kim (12 June 2016). "Review: Auckland Theatre Company's That Bloody Woman". newshub.co.nz. Mediaworks. Diakses tanggal 2 February 2018.
- "Christian Ethical Society". The Press. 14 June 1890. hlm. 6.
- "Deaths: Lovell-Smith". The Press. 14 July 1934. hlm. 1.
On Friday, July 13th, at "Midway," Riccarton road, Katherine Wilson Lovell-Smith; in her 87th year.
- "Editorial". The Lyttelton Times. 23 August 1890. hlm. 4.
- "Editorial". The Press. 16 May 1885. hlm. 2.
- "Gospel Temperance Union". The Lyttelton Times. 11 May 1885. hlm. 5.
- "Gospel Temperance Union – Mrs Leavitt at Durham Street Wesleyan Church". The Lyttelton Times. 16 May 1885. hlm. 5.
- "A history of NZ money". Newshub. 4 November 2016. Diakses tanggal 3 February 2018.
- Hyslop, Liam (8 March 2018). "NZ Football rename Women's Knockout Cup after Kate Sheppard". Stuff.co.nz.
- MacAndrew, Ruby (14 September 2017). "Theatre review: That Bloody Woman". stuff.co.nz. Stuff. Diakses tanggal 2 February 2018.
- Maoate-Cox, Daniela (11 September 2014). "Kate Sheppard lights encourage voting". radionz.co.nz. Radio New Zealand. Diakses tanggal 20 September 2016.
- "Meetings of Societies". The Lyttelton Times. 23 July 1885. hlm. 6.
- "Obituary: Mrs. Lovell-Smith". Evening Post. 20 July 1934. hlm. 12.
... the death of Mrs. Kate Wilson Lovell-Smith, which occurred in Christchurch on Friday, at the age of 86 years. ....
- "Our greatest New Zealanders". nzherald.co.nz. NZME. 13 November 2013. Diakses tanggal 27 January 2018.
- "Riccarton Choral Society". The Lyttelton Times. 26 May 1886. hlm. 3.
- "Shipping". The Lyttelton Times. 9 February 1869. hlm. 2.
- "The Women's Franchise". The Auckland Star. 20 May 1887. hlm. 4.
- "Enrolment Meeting". The Star (4758). 26 September 1893. hlm. 3. Diakses tanggal 9 July 2018.
- Tesis
- Turbott, Garth John (2013) (PDF). Anthroposophy in the Antipodes: A Lived Spirituality in New Zealand 1902–1960s (Tesis M.A.). Massey University. pp. 102. https://mro.massey.ac.nz/bitstream/handle/10179/4310/02_whole.pdf. Diakses pada 12 February 2018.
- Situs web
- "The Atalanta Ladies' Cycling Club". Christchurch City Libraries. Diakses tanggal 27 January 2018.
- Brewerton, Emma (8 November 2017). "Kate Sheppard". New Zealand Ministry for Culture and Heritage. Diakses tanggal 27 January 2018.
- Cook, Megan. "Women's movement — Women's groups, 1890s'". Te Ara – the Encyclopedia of New Zealand. Diakses tanggal 27 January 2018.
- "The History of Bank Notes in New Zealand". The Reserve Bank of New Zealand. Diakses tanggal 17 January 2018.
- "House Competitions". Cashmere High School. Diakses tanggal 29 November 2011.
- "Houses". Christchurch Girls' High School. Diakses tanggal 22 June 2018.
- "Houses". Rangiora High School. Diakses tanggal 29 November 2011.
- "Kate Sheppard, 1847–1934". Christchurch City Libraries. Diakses tanggal 17 January 2018.
- "Kate Sheppard House". New Zealand History. New Zealand Ministry for Culture and Heritage. Diakses tanggal 22 June 2018.
- Lovell-Smith, Margaret (2000). "Lovell-Smith, Hilda Kate". Dictionary of New Zealand Biography. Te Ara – the Encyclopedia of New Zealand. Diakses tanggal 7 July 2018.
- Malcolm, Tessa K. (May 2013) [1993]. "Sheppard, Katherine Wilson". Dictionary of New Zealand Biography. Te Ara – the Encyclopedia of New Zealand. Diakses tanggal 7 January 2018.
- McGibbon, Ian. "Saunders, Alfred". Dictionary of New Zealand Biography. Te Ara – the Encyclopedia of New Zealand. Diakses tanggal 7 January 2018.
- McKenzie, David. "William James Habens". Dictionary of New Zealand Biography. Te Ara – the Encyclopedia of New Zealand. Diakses tanggal 7 July 2017.
- "The National Council of Women". Ministry for Culture and Heritage. 13 January 2016. Diakses tanggal 27 January 2018.
- "Scholarship detail". Victoria University (Wellington). Diakses tanggal 13 March 2016.
- "Sheppard House | News | Whangarei Girls' High School". wghs.school.nz. Diakses tanggal 3 February 2018.
- Stock, Rob (2 July 2017). "Bucking the system: How 50 years of decimal currency shows the emergence of an independent nation". Stuff. Diakses tanggal 13 February 2018.
The Queen was replaced by Kate Sheppard on ten dollar banknotes in 1991.
- "Ten Reasons Why the Women of New Zealand Should Vote". nzhistory.co.nz. Ministry for Culture and Heritage. 17 May 2017. Diakses tanggal 6 August 2017.
- "Top 100 New Zealand History Makers". Prime Television. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 November 2005.
- "Universal male suffrage introduced". nzhistory.co.nz. Ministry for Culture and Heritage. 24 November 2016. Diakses tanggal 16 January 2018.
- "Odeon Theatre". Heritage New Zealand. Diakses tanggal 9 July 2018.
Bacaan lebih lanjut
- "Women and the vote: Introduction". New Zealand History. Women's Suffrage. Wellington, New Zealand: New Zealand Ministry for Culture and Heritage. nd. Diakses tanggal 13 February 2018.
- "Brief history – women and the vote". New Zealand Ministry for Culture and Heritage. 20 December 2012. Diakses tanggal 21 May 2013.
- "A brief history of women and the vote in New Zealand" (PDF). Diakses tanggal 21 May 2013.
- "1893 women's suffrage petition". New Zealand History. Wellington, New Zealand: New Zealand Ministry for Culture and Heritage. 13 March 2018 [28 July 1893]. Diakses tanggal 25 June 2018.