Lompat ke isi

Depo lokomotif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 November 2018 00.06 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)
Lokomotif CC206 generasi II.a tiba di depot Tanjungkarang.

Depot lokomotif (istilah PT KAI: dipo lokomotif) adalah tempat menyimpan, menyiapkan, melakukan pemeriksaan, memelihara, dan perbaikan ringan agar lokomotif siap untuk melakukan tugasnya menarik rangkaian kereta api. Untuk melakukan semua kegiatan itu, dipo dilengkapi dengan bangunan, jalan rel khusus untuk pemeliharaan dan pencucian, gudang persediaan suku cadang atau komponen, fasilitas pendukung, dan pegawai pengelola dipo.

Pada zaman lokomotif uap

Depot lokomotif banyak dijumpai di kompleks stasiun besar di kota maupun di pedesaan, dibangun oleh operator sarana perkeretaapian untuk menyediakan layanan akomodasi bagi lokomotif-lokomotif yang berdinas untuk kereta lokal. Setiap depot mendapat jatah alokasi lokomotif yang digunakan untuk berdinas kereta api tertentu, dan ada pula yang digunakan untuk menyimpan kereta penumpang dan gerbong.

Sepanjang hari, setiap depot lokomotif memiliki aktivitas langsir. Lokomotif-lokomotif kecil umunnya dialokasikan untuk langsiran di emplasemen barang, tempat bongkar muat barang, ataupun dermaga. Untuk lintas yang menghubungkan banyak industri, tersedia pula depot lokomotif khusus untuk lokomotif pelangsir ke industri.

Desain

Meskipun operator dapat mendesain sendiri depot lokomotifnya, secara umum desain arsitektur depot lokomotif terbagi menjadi tiga jenis.

  • los bundar - depot melingkar mengelilingi pemutar rel di tengahnya;
  • tengah - sepur masuk depot dapat diakses dari dua jurusan.
  • ujung - sepur masuk depot dapat diakses dari satu jurusan. Depot-depot lokomotif di Indonesia kebanyakan berupa depot lokomotif ujung.

Pemutar rel pada depot lokomotif ujung dan tengah dapat berada di dalam maupun di luar bangunan depot. Ada pula los bundar tertutup.

Aktivitas

Ada enam aktivitas di lingkungan depot lokomotif uap.

Pembersihan tungku

Ketika lokomotif uap masuk depot, tentu akan menyisakan sisa pembakaran seperti api dan jelaga yang mesti dibersihkan. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang "bermain kotor" dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit walaupun banyak depot lokomotif besar memiliki peralatan khusus untuk membantu membersihkan tungku. Penelitian mengenai foto-foto lokomotif uap menunjukkan bahwa jarang sekali jelaga mengotori lantai maupun dinding bangunan depot.

Pencucian ketel uap

Setelah dinasan selesai dan "pulang depot" lokomotif akan menjalani pencucian ketel uap untuk menghilangkan kerak membandel agar penggunaan ketel uap lebih aman dan efisien.[1]:31

Pengisian batu bara atau kayu jati

Lokomotif uap umumnya berbahan bakar batu bara. Awalnya pekerjaan ini dilakukan dengan tenaga manusia dan banyak depot lokomotif besar memiliki penampungan batu bara.[2]:222–3 Seiring kemajuan teknologi dan aktivitas depot semakin sibuk, kemudian muncullah menara pengisi batu bara.

Pengairan

Lokomotif uap selanjutnya harus memasukkan air ke dalam tender atau ketel uap.

Putar lokomotif

Lokomotif memerlukan putar di pemutar rel agar dalam berdinas lokomotif berada dalam arah yang benar. Pemutar rel dapat digerakkan dengan tangan manusia, ataupun menggunakan mesin listrik.

Perbaikan

Pada umumnya lokomotif hanya menjalani perbaikan ringan dan pemeliharaan harian dan bulanan di depot lokomotif. Di Indonesia, perbaikan total pada lokomotif hanya dapat dilakukan oleh balai yasa selama dua tahun sekali untuk lokomotif lama atau lima tahun untuk lokomotif baru. Sejumlah depot juga memiliki kebun tempat diafkirkannya semua lokomotif yang sudah dinyatakan tidak layak operasi lagi atau sudah mangkrak.

Subdepot

Subdepot adalah jenis depot lokomotif yang ukurannya kecil dan tidak melayani lokomotif-lokomotif besar, dan hanya untuk lokomotif pelangsir atau kereta penumpang dan gerbong.

Pegawai

Masinis, juru api, dan pegawai depot bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan sarana perkeretaapian, serta kebersihan depot. Banyak operator yang mengalokasikan kru KA dan sarana terbaiknya untuk didinaskan dalam kereta-kereta api unggulan. Banyak masinis dan juru api profesional menuntut ilmu perkeretaapian dan berbagi kisah dan pengalaman terbaiknya kepada masinis magang.

Pada zaman modern

Perawatan lokomotif diesel dalam (bekas) depot lokomotif uap mulanya dianggap sulit dilakukan dan walaupun ada depot uap yang bisa merawat diesel, banyak depot baru dibangun di tempat yang berbeda atau di sekitar depot lama. Permasalahan umum yang terjadi adalah karena oli dan bahan bakar minyak yang berceceran di lantai bisa mengotori depot dan mengganggu keselamatan kerja di depot.

Aktivitas depot diesel tidak jauh berbeda dengan uap, namun melayani pengisian solar high-speed diesel alih-alih batu bara (walaupun tetap harus mengisi air, terutama pada generator uap dan radiator).

Ada pula depot lokomotif yang dimiliki oleh perusahan industri sarana perkeretaapian, terutama khusus diperuntukkan bagi lokomotif atau kereta yang diproduksi oleh perusahaan industri sarana perkeretaapian tersebut.

Pengisian bahan bakar dan tempat parkir lokomotif

Di sepanjang lintas ada pula lokasi yang hanya untuk mengisi batu bara atau bahan bakar solar dan tempat parkir sarana terutama bagi kereta yang menganggur atau lepas dinas. Tempat tersebut sama sekali bukanlah depot lokomotif.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Hawkins, Chris; Reeves, George (1986). Great Eastern Railway Engine sheds Part 1. Wild Swan publications. ISBN 0 906867 401. 
  2. ^ Hawkins, Chris; Reeves, George (1987). Great Eastern Railway Engine Sheds Part 2. Wild Swan publications. ISBN 0 906867 48 7. 

Pranala luar